Show simple item record

dc.contributor.advisorGinting, Rahmanta
dc.contributor.advisorSembiring, Surya Abadi
dc.contributor.authorSitorus, Nurmely Violita
dc.date.accessioned2021-06-25T04:40:31Z
dc.date.available2021-06-25T04:40:31Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/33344
dc.description.abstractNURMELY VIOLITA SITORUS. Analysis of Plantation Commodities base in each region Simalungun Sub District. Determination of Plantation. Supervised by Dr. Ir. Rahmanta Ginting, M.Si as chairperson and Dr. Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si as a member . The research is motivated by the growth of the region and the balance between regions by optimizing the use of available resources need to be implemented. Over the autonomy of each district in Simelungun had an open chance in determining the development policy and develop new sources of revenue as revenue (PAD) was through the utilization of natural resources available in the region in an effort to advance the plantation sub-sector in the development of regional and community efforts to increase economic growth. This study aims to identify which are the basis of plantation commodities, knowing proportional growth and share growth of plantation commodities base region and identify priority development of plantation commodities in the base region of each district Simalungun. The data used are secondary data. Data analysis used the Location Quotient, shift share analysis, as well as the joint analysis of Location Quotient and Shift Share. The results showed that the commodities which are the basis on which Simalungun rubber, oil palm, coffee, coconut, chocolate, cloves, cinnamon, pecan, pepper, sugar, nut, vanilla and tobacco. Districts that generated the most base of plantation commodities is the District Sidamanik and Panei as many as nine different types of plantation commodities. Commodity bases that have rapid growth in Simalungun namely: rubber, coffee, coconut, chocolate, clove, pepper, betel nut, vanilla tobacco. Plantation commodity competitive base is rubber, oil palm, coffee, coconut, chocolate, cloves, cinnamon, pecan, pepper, sugar, nut, vanilla and tobacco. Plantation commodity base most main priority commodity nut as much as 12 districts, the second priority is the commodity of coffee, there are 16 districts, the third priority cinnamon, pecans and sugaren_US
dc.description.abstractNURMELY VIOLITA SITORUS (117039011) dengan judul tesis “Analisis Penentuan Komoditi Perkebunan basis di Wilayah Masing-masing Kecamatan Kabupaten Simalungun”. Di bimbing oleh Dr. Ir. Rahmanta Ginting, M.Si sebagai ketua dan Dr.Ir. Surya Abadi Sembiring, M.Si sebagai anggota. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pertumbuhan wilayah dan keseimbangan antar wilayah dengan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada perlu dilaksanakan. Seiring berjalannya otonomi daerah maka masing masing kecamatan di Kabupaten Simalungun memiliki kesempatan yang terbuka dalam menentukan kebijakan pembangunan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan baru sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD)-nya melalui pemanfaatan potensi sumberdaya alam yang tersedia di wilayahnya sebagai upaya untuk dapat memajukan sub sektor perkebunan dalam pembangunan daerahnya dan upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komoditi perkebunan yang menjadi basis, mengetahui pertumbuhan proporsional dan pertumbuhan pangsa wilayah komoditi perkebunan basis dan mengidentifikasi prioritas pengembangan komoditi perkebunan basis di wilayah masing-masing kecamatan Kabupaten Simalungun. Data yang digunakan adalah data sekunder. Analisis data yang digunakan yaitu analisis Location Quotient, analisis Shift Share, serta gabungan analisis Location Quotient dan Shift Share. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditi yang menjadi basis di Kabupaten Simalungun yaitu karet, kelapa sawit, kopi, kelapa, cokelat, cengkeh, kulit manis, kemiri, lada, aren, pinang, vanili dan tembakau. Kecamatan yang paling banyak menghasilkan komoditi perkebunan basis adalah Kecamatan Sidamanik dan Panei yaitu sebanyak sembilan jenis komoditi perkebunan. Komoditi basis yang mempunyai pertumbuhan cepat di Kabupaten Simalungun yaitu: Karet, kopi, kelapa, cokelat, cengkeh, lada, pinang, vanili tembakau. Komoditi perkebunan basis yang berdaya saing adalah karet, kelapa sawit, kopi, kelapa, cokelat, cengkeh, kulit manis, kemiri, lada, aren, pinang, vanili dan tembakau. Komoditi perkebunan basis yang paling banyak menjadi prioritas utama yaitu komoditi pinang sebanyak 12 kecamatan, prioritas kedua adalah komoditi kopi, ada 16 kecamatan, prioritas ketiga yaitu kulit manis, kemiri dan aren.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectBasisen_US
dc.subjectLocation Quotienten_US
dc.subjectShift Shareen_US
dc.titleAnalisis Penentuan Komoditi Perkebunan Basis di Wilayah Masing-Masing Kecamatan Kabupaten Simalungunen_US
dc.identifier.nimNIM117039011
dc.description.pages236 Halamanen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record