Pengaruh Limbah Domestik terhadap Kadar Zat Organik dan Nitrat-Nitrogen Sumur Gal di Desa Paya Bakung Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
View/ Open
Date
2002Author
Anggraini, Indah
Advisor(s)
Marpaung, Harlem
Zein, Zahari
Chairuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Dusun Peringgan Desa Paya Bakung terletak di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang dihuni 398 penduduk terdiri dari 95 Kepala Keluarga (KK). Sebanyak 80 persen responden berpendidikan SD, tingkat perekonomiannya relatif baik karena 56,6 persen berpenghasilan di atas UMR per bulan tahun 2000 Propinsi Sumatera Utara. Sebanyak 70 persen responden memelihara kambing, sebanyak 50 persen responden memelihara lembu. Kotoran ternak hanya dikumpulkan berupa tumpukan di sekitar rumah masing-masing untuk kemudian dijadikan pupuk kandang atau dijual. Sumur sebagai sumber air minum dekat dengan tumpukan kotoran ternak, kakus dan saluran buangan dari kamar mandi dan buangan dapur yang merupakan limbah domestik Di dusun tersebut kakus yang memiliki septik tank hanya 8 buah sedangkan sisanya sebanyak 77 buah kakus adalah jenis kakus cemplung. Sebanyak 50 persen responden merasa bahwa kondisi kebersihan lingkungan tersebut biasa saja dan tidak mengganggu. Indikator terjadinya pencemaran air bersih akibat limbah domestik adalah tingginya kadar zat organik dan N03- N (Baku Mutu Air Bersih, Peraturan Menteri Kesehatan RI. No. 416/MENKES/PER/IX/1990). Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa air sumur gali tersebut mengandung zat organik dan NO3-N yang cukup berarti untuk menggolongkan air sumur tersebut menjadi tercemar oleh zat organik dan NO3-N. Kadar zat organik bulan Nopember 2001 antara 1,9- 20,4 mg/L; bulan Desember 2001 antara 1,6-20,9 mg/L dan bulan Januari 2002 antara 4,6-18,8 mg/L. Kadar NO3-N bulan Nopember 2001 ntara 1,3-26,3 mg/L; bulan Desember 2001 antara 0,1-18,1 mg/L dan bulan Januari 2002 antara 2,6-22,8 mg/L. Pengelolaan limbah domestik di dusun Peringgan adalah dengan membangkitkan kesadaran dan tanggung jawab individu maupun kelompok terhadap pentingnya kebersihan lingkungan karena 96,6 persen responden beranggapan bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab masing-masing rumah tangga walaupun sebanyak 86,6 persen responden mengetahui bahwa lingkungan yang kotor akan menjadi sumber penyakit. Salah satu alternatif untuk mengurangi pencemaran zat organik dan NO3-N adalah dengan membuat kandang kolektif dimana sebanyak 73,3 persen responden menyetujuinya.