dc.contributor.advisor | Suriadi, Agus | |
dc.contributor.advisor | Rani, Zulkifli | |
dc.contributor.author | Siregar, Hairani | |
dc.date.accessioned | 2021-06-25T09:35:10Z | |
dc.date.available | 2021-06-25T09:35:10Z | |
dc.date.issued | 2004 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/33433 | |
dc.description.abstract | One of phenomenouus emerged in urban regions associated with various problems of development facing the Indonesian nation includes streetchildren. As other towns throughout Indonesia, Medan Manicipality also has problem related to street children. Todays, the total number of street children in Medan according to the statistical data in 2003 reached 2.526 persons or 50.20% of the total street children found in North Sumatera Province. Considering the increased number of streetchildren in Medan and even various factors causing same children to be streetchildren, this study intends to find know the predominant factors of any children to become streetchildren in Medan Manicipality. The type of methology used in this current study included an explanatory method using an quantitative analysis. All the streetchildren found in Medan was treated to be population and the samples were by accidentally involving 250 streetchildren. Of the several locations in Medan used by the children to beplaces for their activity as streetchildren, there are five points of the study; Integrated Terminal of Amplas, Pinang Baris, Simpang Majestik, Simpang Siekambing and Simpang Ramayana Katamso. The result of the study showed that familial poverty, social living and disorganization has signifikan efect on the occurance of children to be streetchilden in Medan. Of the measured variables, the familial poverty is the dominant factor for occurance ofthe streetchildren in Medan Manicipality. | en_US |
dc.description.abstract | Fenomena yang muncul di perkotaan seiring dengan berbagai permasalahan pembangunan yang dihadapi Bangsa Indonesia adalah munculnya anak jalanan. Kota Medan juga seperti kota-kota besar lainnya yang ada di Indonesia juga menghadapi permasalahan anak jalanan. Jumlah anak jalanan yang ada di Kota Medan menurut data 2003 mencapai 2.526 jiwa, yaitu 50,20% dari anak jalanan yang berada di Sumatera Utara. Melihatjumlah anak jalanan yang semakin banyak di Kota Medan dan banyaknya faktor yang menyebabkan anak menjadi anak jalanan maka penelitian ini ingin melihat faktor dominanan anak menjadi anak jalanan di Kota Medan. Tipe penelitian yang dipergunakan adalah eksplanatif dengan analisis kuantitatif Seluruh anak jalanan di Kota Medan dijadikan sebagai populasi dan dengan cara eccidental 250 anak jalanan telah dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Dari beberapa lokasi di Kota Medan yang dijadikan anak sebagai tempat untuk beraktivitas sebagai anak jalanan maka dalam penelitian ini ada lima titik yang dijadikan sebagai lokasi penelitian, yaitu sekitar Terminal Terpadu Amplas, Terminal Pinang Baris, Simpang Majestik, Simpang Sikambing, dan Simpang Ramayana-Katamso. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemiskinan keluarga, kehidupan sosial keluarga, diorgasisasi keluarga signifikan terhadap lahirnya anak jalanan di Kota medan. Dari variabel-variabel yang telah diukur maka faktor kemiskinan keluarga merupakan faktor yang dominan dalam melahirkan jalanan di Kota Medan. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Anak Jalanan | en_US |
dc.subject | Masalah Anak Jalanan | en_US |
dc.title | Faktor Dominan Anak menjadi Anak Jalanan di Kota Medan | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM027024006 | |
dc.description.pages | 277 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |