Tenor Analysis on Donald Trump’s Presidential Inauguration Speech

Abstract

This thesis entitled Tenor Analysis On Donald Trump’s Presidential Inauguration Speech, that covers three objectives and those are aimed at descibing the status, contact and affect in Donald Trump’s speech. This is a qualitative research which the data are pronouns found in clauses that build Donald Trump’s speech. In conducting this research, the researcher employed steps in collecting the data. Those are searching the data in the internet, choosing the data, downloading the video and its transcrip. Then in conducting the analysis, the researcher arranged the data in three concurrent flows of activity: data condensation, data display and conclusion drawing/verification. The result of this research shows that Donald Trump used equal status, infrequent contact and low affective involvement in his presidential inauguration speech. In this case, Donald Trump is a good public speaker. He is able to express his opinions and visions about the America in formality and created a feeling of solidarity between him and his addressee in that situatuon. The researcher hopes that the result can be a guidence to readers who want to be a good public speaker in terms of context situation.

Skripsi ini berjudul Tenor Analysis On Donald Trump’s Presidential Inauguration Speech yang bertujuan untuk mendeskripsikan status, kontak dan keterlibatan afektif dalam pidato Pengukuhan Kepresidenan Donald Trump. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang datanya adalah beberapa pronoun yang terdapat dalam pidato Trump. Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menerapkan teknik pengumpulan data yaitu mencari data di internet, memilih data dan mengunduh video beserta transkripnya. Kemudian dalam menganalisis data, peneliti menyusunnya dalam tiga aktivitas yaitu kondensasi data, menampilkan data dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam piadato inagurasinya Donald Trump menggunakan status yang setara antara dia dengan lawan bicaranya, hubungan keterlibatan yang jarang dan afektif yang rendah. Dalam hal ini, Donald Trump adalah pembicara yang baik. Dia mampu mengungkapkan ide dan visinya tentang Amerika dalam formalitas dan menciptakan rasa solidaritas antara dia dengan lawan bicaranya pada situasi saat itu. Peneliti berharap bahwa hasil penelitian ini dapat menjadi panduan