Analisis Neraca Perdagangan Indonesia

Abstract

The main objective of this study is to find out the factors which affected the export and import Indonesia during 1985-2004. There are many factors as variables which affected the performance and development of export and import such as exchange rates, foreign income, domestic income, relative price and income lag variables. The study employed two least square (2 SLS) technique. The result shows that the coefficient of determination (R2) of export function is 0.9233 Durbin Watson Test is 1.741, it means that there is no serial correlation. The riel exchange rate variable positively impact on total export of Indonesia but not significant Mean while, the nominal exchange rate has negatively significant to total export of Indonesia. In other word, if the value of rupiah would increase, in Rp. 1, cet. par. The export will be decline as 6,355 ton. Foreign income variable has positively significant to import of Indonesia. The estimation of import function shows that coefficient determination is -0.4479 Durbin Watson Test is 1.9233 and it shous that has not Serial Correlation. The influence of riil exchange rate is negatively insignificant to total import ofIndonesia. The variable of domestic income (PDN) and lag variable of domestic income have influenced positively and not significant to total export of Indonesia. The estimated riil exchange rate equilibrium shows that the coefficient of determination is 0.7963. The value of Durbin Watson Test is 1.9035, it means that no serial correlation. Nominal exchange rate variable shows positively correlation and significant to riel exchange rate. Foreign income variable has negatively influenced and not significant to riel exchange rate, and also lag variable of domestic income shows that negatively influenced and not significant to riel exchange rate. Furthermore, the lag of domestic income variable shows that there is a positively impaction riel exchange rate. It means that the encreasing of domestic income in a year before will make the value of rupiah exchange rate will become stronger.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor dan impor Indonesia selama tahun 1985-2004. Beberapa faktor yang mempengaruhi ekspor dan impor adalah : kurs, pendapatan luar negeri, pendapatan dalam negeri, harga relatif dan lag pendapatan. Penelitian ini menggunakan teknik 2SLS. Dari hasil estimasi fungsi ekspor Uji Durbin Watson (DW) dari hasil estimasi sebesar 1.741 dan pada persamaan regresi fungsi ekspor tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapatnya korelasi serial. Variabel nilai tukar riil (HGR) mempunyai pengaruh yang positif terhadap total ekspor Indonesia. Namun, variabel nilai tukar riil tidak memiliki pengaruh terhadap ekspor secara signifikan. Sedangkan variabel nilai tukar nominal (KRN) mempunyai hubungan yang negatif dengan ekspor dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekspor. Dengan kata lain, jika rupiah menguat sebesar Rp. 1, maka akan menurunkan ekspor Indonesia sebesar 6,355 ton, cet.par. Variabel pendapatan luar negeri (PLN) juga mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap ekspor. Besarnya pengaruh pendapatan luar negeri yaitu 0,1912, artinya jika pendapatan luar negeri (Amerika Serikat, Jepang dan Singapura) naik sebesar US $ 1 juta maka akan meningkatkan ekspor Indonesia sebesar 191.200 ton, dengan asumsi variabel lain tetap. Sedangkan variabel lag pendapatan luar negeri mempunyai pengaruh yang positif dan tidak signifikan terhadap ekspor.Hasil estimasi diperoleh koefisien determinasi (R2 sebesar 0.9233) yang artinya variabel HGR, KRN, PDN dan PDNt-1 menerangkan variasi variabel M sebesar 92 persen dan sebesar 8 persen dipengaruhi oleh variabel lain. Uji Durbin Watson (D-W) mempunyai hasil estimasi sebesar 1.9233 sehingga kecil kemungkinan pada persamaan regresi fungsi impor terhadap korelasi serial. Pengaruh variabel nilai tukar riil (HGR) negatif dan tidak signifikan terhadap total impor Indonesia. Pengaruh variabel nilai tukar riil terhadap impor sebesar -0.4479 artinya jika terjadi depresiasi rupiah sebesar Rp.l, maka akan menurunkan permintaan impor sebesar 447.900 ton, cet.par. Sedangkan nilai tukar nominal mempunyai pengaruh yang positif terhadap total impor Indonesia tetapi signifikan juga terhadap impor Indonesia. Variabel pendapatan dalam negeri (PDN) dan lag pendapatan dalam negeri (PDNt-l) sama-sama mempunyai pengaruh yang positif serta tidak signifikan terhadap impor. Dari hasil estimasi yang dilakukan terhadap fungsi keseimbangan nilai tukar riil diperoleh nilai koefisien determinasi (R2 = 0.7963 berarti variabel bebas (nilai tukar riil, pendapatan luar negeri, lag pendapatan luar negeri, pendapatan dalam negeri, dan lag pendapatan dalam negeri) menerangkan perubahan variasi pada variabel terikat (nilai tukar riil) sebesar 79.63 persen dan 20.37 persen dipengaruhi oleh variabel lain. Uji Durbin Watson (DW) diperoleh hasil sebesar 1.9035 dan dengan demikian pada persamaan regresi fungsi nilai tukar riil tidak terdapat korelasi serial. Variabel nilai tukar nominal (KRN) menunjukkan korelasi yang positif dan signifikan dengan nilai tukar riil (HGR). Variabel pendapatan luar negeri (PLN) mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar riil dan Variabel pendapatan dalam negeri PDN menunjukkan pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap nilai tukar riil. Disamping itu Variabel lag pendapatan dalam negeri PDNt-1 menunjukkan adanya hubungan dan pengaruh yang negatif terhadap nilai tukar riil. Berarti setiap kenaikan pendapatan dalam negeri tahun sebelumnya (lag pendapatan dalarn negeri) akan menguatkan nilai tukar riil rupiah.