Show simple item record

dc.contributor.advisortafsin, Ma’ruf
dc.contributor.advisorHanafi, Nevy Diana
dc.contributor.authorWarisman
dc.date.accessioned2021-06-29T04:40:54Z
dc.date.available2021-06-29T04:40:54Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/33638
dc.description.abstractWarisman, 2014. “Biological treatment in improving the nutrition quality of corn cobs fermentation as sheep diet” lead by Ma’ruf tafsin and Nevy Diana Hanafi. The low productivity of ruminant caused by the lowest of quality and sustainable quantity feed ingredients. While, the ruminant has ability to utilization of fiber feed such as agricultural by products, which do not compete with humans and poultry. One source of alternative feed ingredients that have a fiber source to substitute of grass is agricultural by products such as corn cobs. The experiment was conducted on June – October 2013 at Animal Biology Laboratory of Agriculture Faculty, University of North Sumatra. Analysis conducted at Nutrition and Animal Food Science Laboratory of Agriculture Faculty, University of North Sumatra. The research used 20 weaning indigenous male lambs with 11,2 ± 2 (1,1) kg of average body weight. Experimental design used was Completely Randomized Designed with 5 treatments and 4 replicates. The treatments were as follows P0 = corn cobs fermentation without microba (control ) ; P1 = corn cobs fermentation with starbio; P2 = corn cobs fermentation with Aspergillus niger; P3 = corn cobs fermentation with Trichoderma viride ; P4 = corn cobs fermentation with Aspergillus niger and Trichoderma viride. Treatment influence, analyzed by analysis of variance (ANOVA) followed by Duncan test when there is a significant effect between treatments. Variables observed were feed consumption, body weight gain, feed conversion, income over feed cost (IOFC), dry matter digestibility, and organic matter digestibility. Results indicated that feed consumption lower at P1 (492,78 g/head/day), has highly significant (P<0,01) with P1 and P2 (546,20 and 551,33 g/head/day). In body weight gain lower at P0 (41,08 g/head/day) has highly significant (P<0,01) with P1 and P4 (90,63 and 82,60 g/head/day). In feed conversion ratio lower at P1 (6,05) has highly significant (P<0,01) with P0 (12,06). Income over feed cost (IOFC) lower at P0 (Rp 1.244,73), and highly on P1 (Rp 3.365,33). The dry matter digestibility lower at P0 (53,83%) has highly significant (P<0.01) with P1 (64,15%). In variable organic matter digestibility lower at P0 (55,93%) has highly significant (P<0.01) with P1 (65,60%). The best treatment in the experiment contained in the fermented corn cob with starbio.en_US
dc.description.abstractWarisman, 2014. “Pengolahan Secara Biologis dalam Meningkatkan Kualitas Nutrisi Tongkol Jagung Fermentasi sebagai Pakan Domba” dibawah bimbingan Ma’ruf tafsin, dan Nevy Diana Hanafi. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas ternak ruminansia adalah kurang tersedianya bahan pakan yang berkualitas dan kuantitas berkelanjutan. Sedangkan salah satu kelebihan ternak ruminansia adalah kemampuannya untuk dapat memanfaatka pakan berserat tinggi seperti produk samping pertanian yang tidak bersaing dengan manusia dan ternak unggas. Salah satu sumber bahan pakan alternatif yang mempunyai sumber serat sebagai pengganti rumput adalah hasil samping pertanian seperti tongkol jagung. Penelitian dilaksanakan di laboratorium biologi ternak Fakultas Pertanian Program Studi Peternakan Universitas Sumatera Utara. Analisa dilaksanakan di labratorium ilmu nutrisi dan makanan ternak Fakultas Pertanian Program Studi Peternakan Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini berlangsung dari bulan Juni sampai dengan Oktober 2013. Ternak yang digunakan adalah 20 ekor domba lokal jantan lepas sapih dengan berat rataan awal 11,2 ± (2) 1,1 kg. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan P0 = Tongkol jagung fermentasi tanpa mikroba (kontrol); P1 = Tongkol jagung fermentasi dengan starbio; P2 = Tongkol jagung fermentasi dengan Aspergillus niger; P3 = Tongkol jagung fermentasi dengan Trichoderma viride; P4 Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi pakan terendah pada P = Tongkol jagung fermentasi dengan Aspergillus niger dan Trichoderma viride. Pengaruh perlakuan dianalisa dengan sidik ragam (ANOVA) yang dilanjutkan dengan uji DUNCAN bila terdapat pengaruh yang nyata antar perlakuan. Peubah yang diamati adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan (PBB), konversi pakan, income over feed cost (IOFC), kecernaan bahan kering, dan kecernaan bahan organik. 0 (492,78 g/ekor/hari) berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan P1 dan P2 (546,20 dan 551,33 g/kor/hari). Pertambahan bobot badan terendah pada P0 (41,08 g/ekor/hari) berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan P1 dan P4 (90,63 dan 82,60 g/ekor/hari). Konversi pakan terendah pada P1 (6,05) berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan P0 (12,06). Income over feed cost (IOFC) terendah terdapat pada P0 (Rp 1.244,73), dan tertinggi pada P1 (Rp 3.365,33). Pada kecernaan bahan kering terendah terdapat pada P0 (53,83 %) berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan P1 (64,15%). Kecernaan bahan organik terendah terdapat pada P0 (55,93 %) berbeda sangat nyata (P<0,01) dengan P1 (65,60 %). Perlakuan terbaik pada penelitian terdapat pada togkol jagung yang di fermentasi dengan starbio.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjecttongkol jagungen_US
dc.subjectfermentasien_US
dc.subjectmikrobaen_US
dc.subjectdombaen_US
dc.subjectpertumbuhan dan kecernaanen_US
dc.titlePengolahan secara Biologis dalam Meningkatkan Kualitas Nutrisi Tongkol Jagung Fermentasi sebagai Pakan Dombaen_US
dc.identifier.nimNIM117040009
dc.description.pages91 Halamanen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record