Ensembel Musik Tiup pada Upacara Adat Batak Toba Analisis Perubahan Struktur Penyajian dan Repertoar Musik
View/ Open
Date
2012Author
Sianturi, Monang Asi
Advisor(s)
Hutajulu, Rithaony
Surbakti, Asmyta
Metadata
Show full item recordAbstract
ABSTRACT
The new interactions of religion the west point of few enentered the
Batak Land and changed the basic culture up to the roots. The modern in
impact, the development of education and prosperity are often expressed by
doing something modern. The infiltration of Christian religion come to
Batak Land is carried by Zending RMG missionaries. And the Gondang
practicing become limited and reduced even though Batak Toba societies
runs their cult ritual constantly.
Pre Christian in Batak Land, Gondang Sabangunan and Uning-uningan
are used as a music in their cult tradition or others ritual ceremonies. They
used them as a media of communication with the ancestors spirits and as a
instruments music in wedding and dead ceremonies, also in the party of
building monuments and etc.Gondang is called as an local identity of Batak
people. Gondang Sabangunan has a strategies function in Batak tradition,
but the same time with modern era, the Batakparties or ceremonies started
using west music and brass band more than the Gondang.
In the development of culture, the brass band replaced the Gondang
Sabangunans’ function by replacing structure music in Batak and West
music. This changing happened when brass band in the first time were used
as instrument music the church, but the same time they are used also in
Batak’s tradition parties or ceremonies. But the brass band function in
Batak’s cult or tradition still used Batak’s concept in his ownstructure music,
even the basic material is different with Gondang.
The Batak Toba society who live in the post-modern era must see the
global media and development of technology. They are influence peoples’
points of few or minds. It can be replaced the tradition Gondang music as an
identity in Batak Toba culture.
Key words:
Gondang, brass band, acculturation, changing, post-modern and culture
ceremony INTISARI
Interaksi agama baru dan nilai-nilai Barat yang masuk ke tanah Batak
mengubah pokok-pokok kebudayaan sampai ke akarnya. Identifikasi dengan
nilai-nilai kemodern-an, kemajuan, pendidikan dan kemakmuran sering
diekspresikan kepada apa yang dianggap modern. Dengan masuknya infiltrasi
agama Kristen yang dibawa missionaris Badan Zending RMG, praktis
pertunjukan tradisi gondang mulai dibatasi meskipun masyarakat Batak Toba
tetap menjalankan ritual adatnya.
Pra Kristen di tanah Batak, musik yang digunakan di dalam setiap
upacara adat atau acara ritual lainnya adalah Gondang Sabangunan dan
Uning-uningan yang digunakan sebagai alat komunikasi dengan roh-roh
nenek moyang dan sebagai pengiring seperti upacara perkawinan, upacara
kematian, pesta tugu dan acara lainnya. Gondang sebagai kearifan lokal orang
Batak, awalnya memiliki peran strategis dalam lingkungan kegiatan upacara
adat masyarakat ini, namun seiring dengan perkembangan zaman sekarang ini,
upacara atau pesta orang Batak secara berangsur-angsur lebih banyak
menggunakan musik barat brass band dari pada gondang tersebut diatas.
Dalam tingkatan kebudayaan, penggunaan musik brass band
menggeser peranan gondang sabangunan dengan menggantikan struktur dan
repertoar musik dengan bentuk kaitan antara dua budaya yang berbeda, yaitu
agama dan musik dengan pengtrankulturasian dua budaya (Batak dan Barat).
Perubahan terjadi ketika brass band yang semula kedudukannya mengiringi
nyanyian ibadah di gereja, akhirnya sudah digunakan dalam upacara adat
tradisi Batak Toba. Penggunaan brass band yang dipakai dalam upacara adat,
masih memakai konsep budaya Batak Toba dalam struktur penyajian dan
repertoar musiknya, walaupun dengan materi yang pada dasarnya berbeda
dengan gondang.
Masyarakat Batak Toba yang hidup dalam dunia post-modern dan
harus menghadapi media global dan teknologi, banyak mempengaruhi pikiran
dan selera setiap orang pengguna kebudayaan ini, dapat menghilangkan musik
tradisi gondang dalam setiap upacara adat sebagai wujud kebudayaan Batak
Toba.
Kata-kata kunci:
Gondang, musik brass band, transkulturasi, perubahan, post-modern dan
upacara adat.