Studi Kinerja PDAM Tirta Daroy Banda Aceh – Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Berdasarkan Kualitas Air Olahan Secara Fisika, Kimia, Bakteriologi dan Sarana yang Tersedia
View/ Open
Date
2003Author
Fitriana
Advisor(s)
Pandia, Setiaty
Harahap, Marwan
Sembiring, Nasap
Metadata
Show full item recordAbstract
Air merupakan Sumber Daya Alam yang sangat penting untuk kebutuhan hidup namun air juga merupakan media yang cukup efektif dalam menularkan penyakit sehingga dapat membahayakan kesehatan manusia. Untuk mengatasi bahaya penularan penyakit melalui air terhadap kesehatan manusia maka air untuk keperluan manusia harus memenuhi syarat kesehatan, sebagaimana diatur dalam Kepmenkes No.907/MENKESIVII/2002. Kualitas air yang tidak memenuhi syarat dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Terdapat Coliform dan Escherichia coli dalam air dicurigai dalam air tersebut mengandung mikroorganisme patogen (walaupun tidak selalu ada) yang dapat menimbulkan penyakit. Untuk memenuhi kebutuhan air minum yang memenuhi syarat di Banda Aceh oleh pemerintah adalah membuat penyediaan air minum sistem perpipaan yang dikelola oleh PDAM Tirta Daroy Banda Aceh.Penelitian ini dilakukan untuk mengatahui bagaimana kinerja PDAM berdasarkan kualitas Fisika, Kimia, Bakteriologi dan sarana yang tersedia tahun 2003. Kurangnya klorinisasi dan kebocoran-kebocoran pada pipa distribusi kemungkinan dapat menyebabkan pencemaran. Manfaat penelitian adalab bagi masyarakat agar mengetahui bagaimana kualitas air minum yang memenuhi syarat kesehatan serta menjaga sarana air minum agar tidak tercemar. Memberikan konstribusi kepada PDAM Tirta Daroy, kualitas dan pengembangan pengelolaan air minum di Kota Banda Aceh dapat ditingkatkan dengan penambahan sarana untuk analisa Kimia sederhana dan analisa Bakteriologi Coliform dan Escherichia coli. Memberikan alternatif pemecahan dan pengembangan air minum dimasa mendatang sejalan dengan program pemerintah Tk.II Kota Banda Aceh. Sebagai masukan bagi Pemerintah Tk.I Provinsi NAD dan Pemerintah Pusat, yang diharapkan dapat memberikan bantuan/ subsidi untuk perbaikan jaringan pipa dan penyediaan boster. Penelitian ini bersifat Deskriptif dan mengacu kepada Kepmenkes. No.907/MENKES/VII/2002. Data kegiatan Infeksi Sanitasi diperoleh /dengan menggunakan Cheklist dimana tingkat resiko pencemaran adalah rendah , sedang, tinggi, dan amat tinggi. Penelitian kualitas Fisika, Kimia , Bakteriologi dilakukan di UPTD Laboratorium Kesehatan Provo NAD dan UPTD Unit Pendidikan Analis Kesehatan Provo NAD. Hasil penelitian diperoleh Kualitas Fisika air minum PDAM Tirta Daroy Banda Aceh tahun 2003 untuk para meter warna, rasa & bau, serta temperatur memenuhi syarat (MS) Menkes Nomor: 907/MENKES/SK/2002. Parameter kekeruhan tidak memenuhi syarat (TMS). Kualitas Kimia air minum PDAM Tirta Daroy Banda Aceh tahun 2003 untuk parameter pH, Flourida, Mangan, Nitrat, Nitrit, memenuhi syarat (MS) parameter sisa Khlor tidak memenuhi syarat (IMS). Kualitas Bakteriologi untuk parameter Coliform dan Escherichia coli tidak memenuhi syarat (TMS) pada bak Kaptering Lambaro tingkat resiko pencemaran (TRP) dikatagorikan sedang (S), sedangkan pada bak Kaptering Siron dikatagorikan ringan (R). Pada reservoir Lambaro dan Siron tingkat resiko pencemaran (TRP) dikatagorikan ringan (R). Pada pipa sambungan rumah (SR) dari 12 lokasi tingkat resiko pencemaran (TRP), untuk katagori ringan (R) sebanyak 3 lokasi (25 %), sedang (S) sebanyak 1 lokasi (8,3 %), tinggi (T) sebanyak 6 lokasi (50 %), Untuk katagori amat tinggi (AT) sebanyak 2 lokasi (16,7%). Kinerja PDAM Tirta Daroy Banda Aceh masih perlu ditingkatkan lagi terutama untuk kualitas Bakteriologi.