dc.contributor.advisor | Anwar, Jazanul | |
dc.contributor.advisor | Yusuf, Syamsinar | |
dc.contributor.advisor | Chairuddin | |
dc.contributor.author | H., Happy Suryati | |
dc.date.accessioned | 2021-06-29T06:23:16Z | |
dc.date.available | 2021-06-29T06:23:16Z | |
dc.date.issued | 2003 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/33692 | |
dc.description.abstract | Happy Suryati H. The municipal waste is the solid waste that contain composition such great part as organic and the reamaining includes such as plastic, paper, cotton, rubber, etc. The problem about the municipal waste in cities often is a matter that involved of the cost of waste transportation, location, health, and the cleaning of environment. The management cost of waste is increased that effected by increasing of society amounts and the behavior of public. As the growth city as metropolitan, Bandar lampung experienced such problem like as described above. Waste product increased and city government has limited ability. The faced problems of Bandar Lampung such as the low of services especially for domestic waste, the high of desire of landfill, and the high of government subside that affected the ignorance of people toward the amount of waste produced. The purpose of this research is to know about the management of municipal waste that established by government of Bandar Lampung City from management aspect, instances ability, and cost system aspect that was in sustanainable environment. The methods that used in this reserach is the direct observation in the filed, established in Bandar Lampung City, in Kelurahan Way Halim Perrnai, Pahoman and Gunung Sari. The date collecting methods are quisioner, observation in field, document analysis, and literature. Found that the primary data of quisioner. Secondary data from instances involved Dinas Kebersihan dan Keindahan "(DKK), Dinas Pasar , Kecamatan, BPS and literature. The amount of sample in this research about 100 households. Based on the result of this research can summarized as follow: 1) The municipal waste management that established by Government of Bandar Lampung as whole has been good, but has not sustainable because of the management just only to act the collecting system, transportation and elevation, has not ran the sustainable aspect yet, for example, have not been established the separating of waste yet from sources and unavailability of management about waste being useful things, such as compos. 2) The municipal waste management that established by SOKLI really more intensive for labor as 997 persons, while in Dinas Kebersihan dan Keindahan were more intensive for capital that caused the higher cost affected by the high of truck cost and the other vehicles. | en_US |
dc.description.abstract | Happy Suryati H. Sampah merupakan buangan padat (solid wastes) yang mempunyai komposisi sebagian besar organik dan sisanya terdiri dari plastik, kertas, kain, karet, tulang dan lain-lain. Masalah pembuangan sampah di perkotaan seringkali menjadi beban karena menyangkut pembiayaan untuk angkutan sampah, lokasi pembuangan, kesehatan dan kebersihan lingkungan. Beban pengelolaan sampah semakin meningkat dengan bertambahnya volume sampah akibat pertambahan jumlah penduduk dan perilaku masyarakat. Sebagai kota yang sedang berkembang menjadi metropolitan, Bandar Lampung mengalami masalah seperti yang telah dijelaskan diatas. Produksi sampah meningkat dan pemerintah kota mempunyai kemampuan yang sangat terbatas. Masalah yang dihadapi oleh Kota Bandar Lampung antara lain adalah rendahnya jangkauan pelayanan khususnya untuk sampah domestik, tingginya kebutuhan akan land fill, serta tingginya subsidi pemerintah yang mengakibatkan masyarakat tidak perduli terhadap jumlah sampah yang dihasilkan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengelolaan sampah kota yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung dari aspek manajemen pengelolaan, kemampuan kelembangaan dan sistem pembiayaan sudah berwawasan lingkungan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non experimen dan melakukan pengamatan langsung di lapangan, dilaksanakan di Kota Bandar Lampung, yaitu di Kelurahan Way Halim Permai, Pahoman, Gunung Sari. Metode pengumpulan data dengan kuisioner, pengamatan langsung di lapangan, analisis dokumen, dan literatur. Didapat data berupa data primer dari kuisioner. Data sekunder diambil dari instansi terkait yaitu Dinas Kebersihan Kota Bandar Lampung, Dinas Pasar, Kecamatan, Badan Pusat Statistik dan dari literatur. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 KK. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung secara keseluruhan sudah baik hanya saja belum berwawasan lingkungan, karena pengelolaan baru sebatas menjalankan sistem pengumpulan, pengangkutan dan pemusnahan, belum menjalankan aspek keberlanjutan misalnya belum melakukan pemisahan sampah dari sumbernya dan belum adanya tindakan pengolahan sampah menjadi barang yang lebih berguna,misalnya pembuatan kompos. 2) Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh SOKLI ternyata lebih intensif tenaga kerja yaitu sebanyak 997 orang, sedangkan Dinas Kebersihan dan Keindahan lebih intensif kapital yang menyebabkan biaya yang lebih tinggi yang disebabkan besarnya biaya operasional truk dan kendaraan lain. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Tata Lingkungan | en_US |
dc.subject | Pengelolaan Sampah | en_US |
dc.subject | Bandar Lampung | en_US |
dc.subject | Kebersihan Lingkungan | en_US |
dc.title | Studi Sistem Pengelolaan Sampah Dikota Bandar Lampung | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM017004007 | |
dc.description.pages | 94 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |