Show simple item record

dc.contributor.advisorTambunan, Rytha
dc.contributor.authorDepari, Kiki Fahlevi
dc.date.accessioned2021-06-29T06:38:40Z
dc.date.available2021-06-29T06:38:40Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/33697
dc.description.abstractSkripsi ini bertujuan untuk melihat bagaimana aliran kepercayaan tradisional Pemena di Desa Namorube Julu. Dimana keberadaan penganut Pemena sudah sangat sulit dijumpai pada jaman sekarang karena banyak penganutnya menyembunyikan identitasnya karena perspektif yang tidak baik terhadap ajarannya. Meskipun sudah banyak orang Karo masuk ke agama resmi, tetapi beberapa diantaranya masih menerapkan nilai-nilai ajaran Pemena seperti yang dilakukan oleh penganut Hindu di Cilinggam Arih Ersada, yang telah mengasimilasikan ajaran Hindu dan Pemena dengan menggunakan konsep Desa, kala, Patra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode etnografi dengan pendekatan kualitatif. Agar mendapatkan data yang lebih baik, peneliti menggunakan teknik observasi partisipasi. Sehingga peneliti dapat melihat kebudayaan Pemena digunakan dalam persembahyangan Hindu di Desa Namorube Julu. Wawancara mendalam juga digunakan dalam penelitian ini agar mengetahui pandangan penduduk Desa Namorube julu terhadap penganut Pemena. Peneliti juga mengumpulkan data sekunder dari skripsi dan buku mengenai ajaran Pemena. Selain itu, peneliti mengambil dokumentasi sehingga dapat merekam dengan jelas sarana-sarana yang mereka gunakan untuk persembahyangan. Hasil penelitian ini menjelaskan penganut Pemena tidak dapat meninggalkan kebudayaannya karena dasar ajaran Hindu ialah menghormati leluhurnya. Dengan tidak meninggalkan tradisi yang diajarkan leluhurnya dahulu, membuat penganut tidak akan melupakan leluhurnya karena mereka percaya, leluhur merupakan perantara agar dapat menuju ke Tuhan-nya. Meskipun mereka terbilang menjadi minoritas ditengah masyarakat, tetapi tidak membuat mereka merasa dikucilkan. Karena penganut Pemena merasa diri mereka istimewa dan berbeda dengan yang lainnya. Banyak yang tidak percaya akan adanya keyakinan Hindu Pemena, khususnya penduduk Desa Namorube Julu. Tetapi penduduk setempat masih memberikan mereka tempat beribadah. Menurut penduduk setempat, asal tidak mengganggu. Tidak akan menjadi persoalan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectRitualen_US
dc.subjectKepercayaan tradisional dan Hinduen_US
dc.titleRitual Penganut Hindu Pemena di Cilinggam Arih Ersada, Desa Namorube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM150905016
dc.description.pages119 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record