Pengaruh Desentralisasi Penyuluhan Pertanian terhadap Pengelolaan Lingkungan Pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian Kualuh Selatan Kec. Kualuh Selatan, Kab. Labuhan Batu
View/ Open
Date
2003Author
Hasibuan, Parenta
Advisor(s)
Sumono
Nisa, Chairun
Yusuf, Syamsinar
Metadata
Show full item recordAbstract
Parenta Hasibuan, Pengaruh Desentralisasi Penyuluhan Pertanian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Pertanian di Balai Penyuluhan Pertanian Kualuh Selatan Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhanbatu. Penelitian ini bertujuan adalah untuk mengetahui pengaruh desentralisasi Penyuluhan Pertanian terhadap pengelolaan lingkungan pertanian, dan untuk mengetahui perubahan pendapatan petani setelah desentralisasi penyuluhan pertanian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan wawancara dan daftar pertanyaan (kuesioner). Pengambilan sampel dilakukan secara purvosife, Sampel yang digunakan adalah anggota kelompok tani yang telah mengikuti desentralisasi dua kelompok tani, dan anggota kelompol tani yang pradesentralisasi dua kelompok tani, masing-masing kelompok tani diambil 15 orang responden, sehingga jumlah responden 60 orang. Analisis data dilakukan dengan perhitungan nilai rataan, simpangan baku dan persentase. Pengujian untuk melihat perbedaan nilai rataan yang dianalisis antara kelompok tani desentralisasi dengan pra-desentralisasi digunakan uji “t”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh desentraJisasi penyuluhan pertanian terhadap pengelolaan lingkungan pertanian di Desa Gunung Melayu Kecamatan Kualuh Selatan adalah positif. Pengaruh desentralisasi penyuluhan pertanian ditinjau dari aspek sistem penyuluhan pertanian yaitu meningkatkan frekuensi penyuluhan pertanian sesuai kebutuhan petani dan peningkatan intensifikasi budidaya padi sawah dengan peningkatan penerapan teknologi sesuai kebutuhan petani. Sistem penyuluhan pertanian pada petani desentralisasi berbeda nyata (P < 0,05) dengan petani pra-desentralisasi, perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan frekuensi penyuluhan pertanian dengan metode Bottom up (penyuluhan berasal dari bawah). Pelaksanaan penerapan teknologi padi sawah berbeda nyata (P < 0,05) antara petani desentralisasi dan pra-desentralisasi, perbedaan ini dipengaruhi oleh akibat frekuensi penyuluhan yang meningkat. Desentralisasi penyuluhan pertanian akan meningkatkan pengelolaan lingkungan pertanian. Hal ini terbukti dengan desentralisasi penyuluhan pertanian menunjukkan kondisi kualitas lingkungan petani desentralisasi rata-rata sangat baik (96,48%), sedangkan kondisi kualitas lingkungan rata-rata petani pra desentralisasi buruk (39,33%). Kondisi pertanian petani desentralisasi menunjukkan penerapan teknologi rata-rata sangat baik (94,14%), sedangkan pada petani pra desentralisasi rata-rata baik (62,11%). Terdapat perbedaan yang nyata (P < 0,05) antara petani yang telah ikut desentralisasi dengan petani yang pra-desentralisasi, masing-masing untuk produksi, pendapatan dari padi sawah dan pendapatan bersih. Rataan produksi padi sawah dari petani desentralisasi dan petani pra-desentralisasi masing-masing 4,5 ton per hektar per musim tanam (9 ton per hektar per tahun) dan 3,44 ton per hektar per musim tanam (6,88 ton per hektar per tahun). Pendapatan dari padi sawah Rp. 9.135.000 dan Rp. 6.193.917 masing-masing pada petani desentralisasi dan pra desentralisasi. Rataan pendapatan bersih dari petani desentralisasi dan petani pra desentralisasi adalah Rp. 9.279.413 dan Rp. 4.701.242, per tahun. ari hasil penelitian ini dapat disarankan : 1. Petani-petani yang belum ikut proyek desentralisasi sangat dianjurkan agar mengikuti proyek desentralisasi penyuluhan pertanian. 2. Agar proyek desentralisasi berjalan baik dan berkelanjutan sebaiknya peserta petani desentralisasi harus berpendidikan diatas SLTP/sederajat dan umur dibawah 40 tahun. 3. Untuk meningkatkan pengelolaan lingkungan pertanian dan produktifitas padi awah sekaligus pendapatan petani, disarankan agar Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu mempertahankan sistem penyuluhan yang berbasis Desentralisasi Penyuluhan Pertanian.
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Analisis Pengaruh Investasi Pertanian dan Tenaga Kerja Pertanian terhadap PDRB Pertanian Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera Utara
Toga (Universitas Sumatera Utara, 2013)Agricultural PDRB Asahan very volatile. The growth of agricultural PDRB Asahan PDRB smaller than other sectors in the same period of observation The result of this study showed that agricultural investment and the number ... -
Strategi Dinas Pertanian dan Perkebunan dalam Menanggulangi Penurunan Produksi Pertanian Kabupaten Karo Akibat Erupsi Gunung Sinabung (Studi Pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo)
Pardosi, Acho J.F (Universitas Sumatera Utara, 2016)Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang diarahkan untuk memberikan gejalagejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat. ... -
Analisis Strategi dan Kebijakan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan sebagai Upaya Antisipatif Meningkatnya Alih Fungsi Lahan Pertanian di Kabupaten Deli Serdang (Studi Alih Fungsi Lahan Sawah Menjadi Non Pertanian di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)
Wulan, Nawang (Universitas Sumatera Utara, 2021)The phenomenon of agricultural land conversion is a challenge in realizing food self-sufficiency. Deli Serdang Regency as the center of rice production in North Sumatra Province cannot be separated from the practice of ...