Penilaian Indeks Lingkungan pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan Metode Parametrik

Abstract

The implementation of the environment-oriented development has been regulated in the Act No. 23 of 1997 on biological environment Management. One of the development activities is the construction of oil palm plants which is the most important economic activity for the state and socially it plays a big role in the surrounding environment. However, on the other side, the activity of fresh fruit stem processing at the factories can produce pollutants in the forms of liquid, solid and gaseous wastes which pollute environment. Environment contamination can effect on the quality of water and gas. Therefore, it is necessary to assess the environment of the oil palm plants in the form of environmental index. Index played an important role in the communication because it is arranged to give an easily understandable thing. Based on the case, it is conducted a research on "the Assessment of Environmental Index at the Oil Palm Plants Using a Parametric Method". The problem formulation which is proposed in this research is the existence of the environmental index at oil palm plant, whether it can give an assessment to the production process of the oil palm plant and the wastes produced and give simple information to the user in determining further policies. The purposes of the research are to provide data and simple information about the quality of oil palm plant environment and give an assessment on the quality of oil palm plant environment in the form of index. This research was conducted at 2 (two) oil palm plants which channel their liquid waste to the Land Application, that is, the oil palm plant which is possessed by one of the state-owned plantations and the oil palm plant which is owned by one .of the private plantations in Riau Province. The duration of the research was 3 (three) months, from March to May 2004. The method of the research is parametric one, that is, by measuring and calculating the environmental components in the forms of the quality of water (temperatures, BOD, COD, TSS, pH, DO, NH3 ) and the parameters of liquid waste (BOD and pH), and the parameters of air quality (PM 10 , SO2 and NO2). The data obtained were analyzed by comparing with the standard quality of waste (the decree of the Minister of Environmental Affairs No. 28 of 2003), while the quality of air was compared with the standard index score of gaseous pollution and the limit of the standard index score of gaseous pollution according to the decree No.45/Men/11/1997 and the decree 107/KaBapedal/11/1997. The results obtained were put into the environmental index formulation. From the results of the research, it was found that 1) one of the state-owned oil palm plantations had the environmental score for the water quality of 69.5 and it was in the range of environmental index of 60 - 85 with medium quality and the liquid waste produced was still under the demanded score. For the air quality, the score of Air pollution Index was 12.29 which were categorized into good quality. 2) One of the private oil palm plantations had the environmental score for the water quality of 70.81 with medium quality and the liquid waste produced was still under the demanded score. For the air quality, the score of Air pollution Index was 11.34 which were categorized into good quality. From the results of the research, it can concluded that the two oil palm plants have the category of medium quality for the well water and the category of good quality for the air quality, while the liquid waste is still under the demanded threshold. It is suggested that to get the better quality of oil palm plant, it is needed more serious attention and processing on the parameters of produced liquid wastes (pH, TSS, DO, BOD) to avoid the threshold of the standard water quality. To maintain and monitor the activities of oil palm plants in order that they preserve their environments, it is suggested that the regional government give the assessment to the quality of oil palm plant environments, both the quality of air and that of water in the form of environmental index.

Pelaksanaan kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan telah diatur dalam Undang-Undang no. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Salah satu kegiatan pambangunan itu adalah pembangunan Pabrik kelapa sawit yang merupakan kegiatan secara ekonomi penting bagi Negara dan secara social berperan besar bagi lingkungan sekitarnya. Namun disisi lain aktifitas pengolahan tandanbuah segar (TBS) di pabrik dapat menghasilkan bahan pencemar berupa limbah cair, padat dan gas yang mencemari lingkungan. Pencemaran Iingkungan akan berpengaruh terhadap kualitas air dan kualitas udara. Untuk itu perlu diberikan penilaian terhadap lingkungan Pabrik Kelapa Sawit dalam bentuk Indeks Lingkungan. Indeks memegang peranan penting dalam komunikasi karena direkayasa untuk memberikan sesuatu yang mudah untuk dimengerti. Bertitik tolak dari hal tersebut telah dilakukan penelitian tentang " Penilaian lndeks Lingkungan pada Pabrik Kelapa Sawit dengan Metode Parametrik". Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah dengan adanya indeks lingkungan pada PKS, apakah dapat memberikan penilaian terhadap proses produksi PKS dan limbah yang dihasilkannya serta apakah dapat memberikan informasi sederhana terhadap pengguna dalam menentukan kebijaksanaan selanjutnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah : untuk menyediakan data dan informasi sederhana tentang kualitas lingkungan PKS dan memberikan penilaian terhadap kualitas lingkungan PKS dalam bentuk indeks. Penelitian ini dilaksanakan di 2 (dua) Pabrik Kelapa Sawit yang mengalirkan limbah cairnya ke Land Application yaitu: PKS salah satu Perkebunan Milik Negara dan PKS salah satu Perkebunan Milik Swasta yang ada di Propinsi Riau. Lema penelitian berlangsung 3 (tiga) bulan dimulai dari Maret sampai Mei 2004. Metode yang digunakan adalah metode parametrik yaitu dengan mengadakan pengukuran dan perhitungan terhadap komponen lingkungan yang dinilai berupa parameter kualitas air (Temperatur, BOD, COD, TSS, pH, DO, NH3 ) dan parameter Iimbah cair (BOD dan pH) serta parameter kualitas udara (PM10,SO2 dan NO2). Data yang diperoleh dianalisis dengan membandingkannya dengan baku mutu air (PPRI No 82 tahun 2001), kualitas limbah cair dibandingkan dengan baku mutu Iimbah (KepMenLH No 28 tahun 2003), sedangkan kualitas udara dibandingkan dengan nilai Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) dan batas ISPU menurut Kep No 45 / Men /10 /1997 dan Kep 107 / KaBapedal / 11 / 1997. Hasil yang diperoleh dimasukkan ke dalam rumus indeks lingkungan. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa : 1) untuk salah satu Perkebunan Kelap Sawit Milik Negara mempunyai nilai lingkungan kualitas air sebesar 69,5 dan termasuk dalam range indeks lingkungan 60 - 85 dengan kualitas SEDANG dan limbah cair yang dikeluarkannya masih berada dibawah dari nilai yang dipersyaratkan. Untuk kualitas udara nilai Indeks Pencemar Udara (IPU) sebesar 12,29 dengan katagori kualitas BAIK. 2) Untuk salah satu Perkebunan Kelapa Sawit Milik Swasta mempunyai nilai lingkungan kualitas air sebesar 70,81 dengan kualitas SEDANG dan untuk Iimbah cairnya rnasih berada dibawah dari nilai yang dipersyaratkan. Untuk kualitas udara indeks Nilai IPU nya adalah 11,34 dengan katagori kualitas BAIK. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ke 2 (dua) PKS ini mempunyai katagori kualitas SEDANG untuk kualitas air sumur pantau dan katagori kualitas BAlK untuk kualitas udara, sedangkan untuk limbah cairnya masih berada dibawah ambang batas dari yang dipersyaratkan. Disarankan bahwa untuk memperoleh kualitas lingkungan PKS yang lebih baik lagi perlu perhatian dan pengelolaan yang lebih serius terhadap parameter limbah cair yang dihasilkan (pH, TSS, DO, BOD) agar baku mutu air tidak terlampaui. Untuk mejaga dan memantau kegiatan di PKS agar tetap terpelihara lingkungannya, diusulkan agar Pemerintah Daerah dapat memberikan penilaian terhadap kualitas lingkungan PKS baik kualitas udara, kualitas air dalam bentuk Indeks Lingkungan.