Evaluasi Purna Huni Aspek Sosial Lingkungan Pembangunan Rumah Susun (Studi Kasus pada Rumah Susun Kelurahan Sukaramai II Kecamatan Medan Area Kota Medan)
View/ Open
Date
2007Author
Utama, Ahmad Windu
Advisor(s)
Anwar, Jazanul
Zulkifli
Ginting, Salmina Wati
Metadata
Show full item recordAbstract
Especial characteristic marking a town is height sum up the resident and its fast resident growth every year. One of problems which appear in the urban is problem of house and settlement and also wide limitation of land. Flat become one of alternative of housing trouble-shooting for urban community. Change of settlement pattern which at first horizontal become vertical give the certain consequence also for its dweller. One of them is perception change in looking at flat as place pass off the later life. The perception will affect at behavioral pattern dweller do well by the social or physical environment. Behavioral pattern of family to social environment tend to aim to the behavior assosiative which is characterized of tolerance activity relative often done, reconciliation activity with seldom while activity of problem solving, dispute, mastering other party and strive to get to domicile the social at home compile relative have never been done. Behavioral pattern of family to physical environment show the activity which high relative measured with the livelines variable, freshment and amenity in using the physical facility exist in flat. Ciri utama yang menandai suatu kota adalah tingginya jumlah penduduk dan pesatnya pertumbuhan penduduk setiap tahunnya. Salah satu permasalahan yang muncul di perkotaan adalah masalah rumah dan pemukiman serta keterbatasan luas tanah. Rumah susun menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah perumahan bagi masyarakat kota. Perubahan pola pemukiman yang tadinya horizontal menjadi vertikal memberikan konsekuensi-konsekuensi tertentu pula bagi penghuninya. Salah satunya adalah perubahan persepsi dalam memandang rumah susun sebagai tempat melangsungkan kehidupan. persepsi tersebut kemudian berdampak pada pola perilaku penghuninya baik terhadap lingkungan sosial maupun lingkungan fisik. Pola perilaku keluarga terhadap lingkungan sosial cenderung mengarah ke perilaku assosiatif dengan ciri aktivitas toleransi relatif sering dilakukan, aktivitas kerukunan bersama jarang sedangkan aktivitas penyelesaian masalah, perselisihan, menguasai pihak lain dan upaya mendapatkan kedudukan sosial di rumah susun relatif tidak pernah dilakukan. Pola perilaku keluarga terhadap lingkungan fisik menunjukkan aktivitas yang relatif tinggi diukur dengan variabel keaktifan, kenyamanan dan kemudahan menggunakan dan memelihara fasilitas-fasilitas fisik yang ada di rumah susun.