Kadar L-Selectin pada Wanita Penderita E Ndome Triosis

Abstract

B ACK GROUND: Endometriosis is a chronic inflammatory disease associated with disturbance of inflammation process. Cell adhesion molecules are essential for inflammatory and immunologic reactions which is in recruiting leukocyte from circulation. Laparoscopy is the only gold standar for diagnosing endometriosis and is invasif method. Many studies had been conducted to evaluate biomarkers for endometriosis. This study was conducted to investigate whether or not serum L-selectin are different between endometriosis and healthy women and are there any difference of L-selectin levels among the disease stage. ME THOD: The study group comprised 36 women with endometriosis and 36 healthy women based on hitipathological examination. Serum was taken and was analyzed with ELISA. R ESULTS : There no significant differences of L-selectin levels between the two group (median level for endometriosis 1018,125 + 191,74ng/ml vs nonendometriosis 986,908 + 195,219 ng/ml; P=0.478). But it reached a sigificance when comparing among different stages of disease (stage 2 with mean 771,86 + 78,87 ng/ml, stage 3 with mean 899,82 + 59,64 ng/ml, and stage 4 with mean 1171,97 + 134,59 ng/ml; P<0,001) CONCLUS IONS : L-selectin level in women with endometriosis is not different significantly compare to healthy women but it reached a significant difference when compared among stages of disease.

L atar Belakang: Endometriosis adalah penyakit inflamasi kronis dihubungkan dengan gangguan proses inflamasi. Molekul adhesi selular penting dalam reaksi inflamasi dan imunitas yaitu dalam perekrutan leukosit. Sejauh ini untuk menegakkan diagnosis endometriosis bersifat invasif dengan laparoskopi. Banyak penelitian dilakukan untuk mencari penanda endometriosis agar dapat menegakkan diagnosa. Pada penelitian ini dilakukan penilaian hubungan L-selectin dengan endometriosis dan tingkat stadium penyakit. Metode: Kelompok kasus adalah 36 wanita penderita endometriosis yang berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi dan kontrol adalah 36 wanita yang tidak menderita endometriosis berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologi. Serum diambil dan diperiksa kadar L-selectin menggunakan metode ELISA. Has il: Kadar L-selectin serum pada kedua kelompok tidak memiliki perbedaan bermakna secara statistik (median untuk kelompok endometriosis 1018,125 + 191,74ng/ml dan untuk kelompok nonendometriosis 986,908 + 195,219 ng/ml; P=0.478). Namun perbedaan kadar L-selectin serum antar stadium penyakit memiliki perbedaan yang bermakna secara statistik (stadium 2 dengan mean 771,86 + 78,87 ng/ml, stadium 3 dengan mean 899,82 + 59,64 ng/ml, dan stadium 4 dengan mean 1171,97 + 134,59 ng/ml; P<0,001) K es impulan: Kadar L-selectin pada wanita penderita endometriosis secara klinis lebih tinggi dibandingkan wanita non-endometriosis namun tidak bermakna pada uji statistik. Semakin tinggi stadium endometriosis maka semakin tinggi kadar L-selectin dan bermakna secara statistik. Universitas