dc.description.abstract | Didaerah pedesan air merupakan permasalahan yang mendasar. Sumber air bersih yang dapat digunakan untuk konsumsi cukup sulit didapatkan. Sumber air sumur dangkal berkualitas kurang baik (keruh). Sementara itu jaringan distribusi PDAM belum mampu menjangakau daerah pedesaan. Hal ini mengakibatkan masyarakat mencari alternatif lain (pengeboran) untuk mendapatkan sumber air bersih. Cara yang umum digunakan oleh masyarakat pedesaan untuk menghilangkan kekeruhan adalah dengan proses koagulasi dimana tawas digunakan sebagai koagulan. Alternatif lain yang dapat dilakukan adalah dengan proses yang sama dimana untuk penghasil koagulan digunakan metode elektrokimia, yaitu dengan memberi aliran arus listrik searah kepada dua keping plat Aluminium sebagai anoda dan katoda yang akan bereaksi menghasilkan koagulan. Penelitian dilakukan menggunakan bak elektrokoagulasi berkuran 20x20x55 cm dengan kombinasi jumlah plat aluminium adalah 18, 22 dan 26 buah pada jarak 1 dan 2 cm. Tingkat sumber arus searah yang digunakan adalah 1, 4, 7 dan 10 amper. Hasil percobaan menunjukkan bahwa variasi jumlah plat aluminium, jarak dan kuat arus memberikan pengaruh yang berbeda terhadap penurunan kekeruhan. Untuk sumber arus dan jumlah plat aluminium memberikan angka yang linier. Semakin banyak jumlah plat dan semakin besar sumber arus maka semakin tinggi tingkat penurunan kekeruhan. Jarak plat 1 cm memberikan penurunan kekeruhan yang lebih besar dari pada 2cm. Ditinjau dari biaya operasional yang dikeluarkan, penggunaan metode elektrokoagulasi relatif murah untuk digunakan di daerah pedesaan. Namun masih diperlukan penelitian lanjutan untuk melihat kandungan Aluminium dalam air akibat proses elektrokoagulasi. | en_US |