Kajian Pengembangan Daerah Penyangga Kawasan Hutan Lindung Sibayak I dan Sibayak II dalam Rangka Pelestarian Keanekaragaman Flora
View/ Open
Date
2000Author
Natasha, Eva Juniati
Advisor(s)
Damanik, S.J.
Tarigan, Mena Uly
Pasaribu, Ridwan Ahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan daerah penyangga dan peran aspek sosial kultural, kelembagaanl organisasi, ekonomi finansial dan teknis biofisik lingkungan terhadap pengembangan daerah penyangga di kawasan Hutan Sibayak I dan Hutan Sibayak II. Penelitian keanekaragaman flora dilaksanakan di Kawasan Hutan Sibayak I (hutan Deleng Tinjau dan hutan Derek) dan Sibayak II (hutan Deleng Ganjang dan hutan Bagahan Kabung). Sedangkan penelitian aspek sosial ekonomi dan budaya masyarakat dilakukan pada dua desa yaitu Desa Sibolangit dengan sampet sebanyak 20 KK dan Desa Serdang dengan sampel sebanyak 29 KK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman jenis tingkatan pohon di Kawasan Hutan Lindung Sibayak I dan Sibayak II sudah mengalami gangguan dan kerusakan, yang diperlihatkan dari nilai indeks keanekaragaman jenis (H) di bawah 1,3. Gangguan yang paling besar adalah terhadap tingkatan pohon dan tumbuhan dasar di Kawasan Sibayak II, dan terhadap tingkatan pancang (hutan Derek), anakan dan tumbuhan dasar (hutan Deleng Tinjau) di Kawasan Sibayak I. Luas lahan yang diusahai mayoritas responden di Kawasan Sibayak I dan Sibayak II adalah di bawah 2 Ha, dengan jenis tanaman yang diusahakan sekitar 5 jenis tanaman semusim dan 2 - 4 jenis tanaman tahunan. Sumber intormasi pengembangan usaha-usaha pertanian dan kelestarian hutan yang agak umum digunakan oleh responden adalah radio dan televisi. Pendapatan mayoritas responden per tahun dari tanaman yang diusahakan adalah di bawah Rp. 45 juta (70,0 %) pada Kawasan Sibayak I dan antara Rp. 45-90 juta (44,83 %) pada Kawasan Sibayak II. Aspek sosio kultural, kelembagaan/organisasi, ekonomi finansial dan teknis biofisik lingkungan berpengaruh tidak nyata terhadap keanekaragaman jenis flora di kawasan penyangga Sibayak I dan Sibayak II. Walaupun berpengaruh tidak nyata, tetapi sudah terlihat adanya potensi gangguan dan kerusakan pada flora di kawasan penyangga. Hal ini terlihat dari nilai indeks keanekaragaman jenis yang rendah. Ada perbedaan persepsi masyarakat dalam upaya pelestarian hutan lindung di kawasan penyangga. Pada kawasan Sibayak I kesadaran masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian hutan lindung masih kurang (37.0 %), dan masih terdapat sebanyak 30 % yang masih belum mempunyai kesadaran dalam upaya menjaga kelestarian hutan lindung. Pada kawasan Sibayak II, kesadaran masyarajat sudah cukup baik, 60 % masyarakat telah mempunyai kesadaran yang cukup baik, dan hanya 2.76 % yang belum mempunyai kesadaran dalam upaya menjaga kelestarian hutan lindung.