Show simple item record

dc.contributor.advisorDamanik, S.J.
dc.contributor.advisorTarigan, Mena Uly
dc.contributor.advisorPasaribu, Ridwan Ahmad
dc.contributor.authorNatasha, Eva Juniati
dc.date.accessioned2021-07-01T04:28:03Z
dc.date.available2021-07-01T04:28:03Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/34020
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengembangan daerah penyangga dan peran aspek sosial kultural, kelembagaanl organisasi, ekonomi finansial dan teknis biofisik lingkungan terhadap pengembangan daerah penyangga di kawasan Hutan Sibayak I dan Hutan Sibayak II. Penelitian keanekaragaman flora dilaksanakan di Kawasan Hutan Sibayak I (hutan Deleng Tinjau dan hutan Derek) dan Sibayak II (hutan Deleng Ganjang dan hutan Bagahan Kabung). Sedangkan penelitian aspek sosial ekonomi dan budaya masyarakat dilakukan pada dua desa yaitu Desa Sibolangit dengan sampet sebanyak 20 KK dan Desa Serdang dengan sampel sebanyak 29 KK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman jenis tingkatan pohon di Kawasan Hutan Lindung Sibayak I dan Sibayak II sudah mengalami gangguan dan kerusakan, yang diperlihatkan dari nilai indeks keanekaragaman jenis (H) di bawah 1,3. Gangguan yang paling besar adalah terhadap tingkatan pohon dan tumbuhan dasar di Kawasan Sibayak II, dan terhadap tingkatan pancang (hutan Derek), anakan dan tumbuhan dasar (hutan Deleng Tinjau) di Kawasan Sibayak I. Luas lahan yang diusahai mayoritas responden di Kawasan Sibayak I dan Sibayak II adalah di bawah 2 Ha, dengan jenis tanaman yang diusahakan sekitar 5 jenis tanaman semusim dan 2 - 4 jenis tanaman tahunan. Sumber intormasi pengembangan usaha-usaha pertanian dan kelestarian hutan yang agak umum digunakan oleh responden adalah radio dan televisi. Pendapatan mayoritas responden per tahun dari tanaman yang diusahakan adalah di bawah Rp. 45 juta (70,0 %) pada Kawasan Sibayak I dan antara Rp. 45-90 juta (44,83 %) pada Kawasan Sibayak II. Aspek sosio kultural, kelembagaan/organisasi, ekonomi finansial dan teknis biofisik lingkungan berpengaruh tidak nyata terhadap keanekaragaman jenis flora di kawasan penyangga Sibayak I dan Sibayak II. Walaupun berpengaruh tidak nyata, tetapi sudah terlihat adanya potensi gangguan dan kerusakan pada flora di kawasan penyangga. Hal ini terlihat dari nilai indeks keanekaragaman jenis yang rendah. Ada perbedaan persepsi masyarakat dalam upaya pelestarian hutan lindung di kawasan penyangga. Pada kawasan Sibayak I kesadaran masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian hutan lindung masih kurang (37.0 %), dan masih terdapat sebanyak 30 % yang masih belum mempunyai kesadaran dalam upaya menjaga kelestarian hutan lindung. Pada kawasan Sibayak II, kesadaran masyarajat sudah cukup baik, 60 % masyarakat telah mempunyai kesadaran yang cukup baik, dan hanya 2.76 % yang belum mempunyai kesadaran dalam upaya menjaga kelestarian hutan lindung.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectDaerah Penyanggaen_US
dc.subjectHutan Lindung Sibayaken_US
dc.subjectPelestarianen_US
dc.subjectFloraen_US
dc.titleKajian Pengembangan Daerah Penyangga Kawasan Hutan Lindung Sibayak I dan Sibayak II dalam Rangka Pelestarian Keanekaragaman Floraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM963104004
dc.description.pages118 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record