Pemanfaatan Limbah Molasse Pabrik Gula Sei Semayang Menjadi Alkohol dalam Upaya penurunan Beban Pencemaran Lingkungan
View/ Open
Date
2000Author
Hanum, Latifah
Advisor(s)
Marpaung, Harlem
Yusuf, Syamsinar
Ritonga, M. Djamil
Metadata
Show full item recordAbstract
Limbah molasse yang berwarna coklat pekat merupakan bahan sisa dari industri gula. Pabrik gula Sei Semayang menghasilkan limbah molasse dalam jumlah yang besar. Limbah molasse ini dapat dimanfaatkau kembali menjadi alkohol dengan menggunakan khamir yang merupakan produk bioteknologi sederhana melalui proses fermentasi. Pemakaian khamir dalam proses fermentasi alkohol biasanya didasarkan pada jenis karbohidrat yang dignnakan sebagai medium. Konsentrasi gula yang baik untuk fermentasi di antara 10-18%, pH bahan adalah 4-5 dan waktu yang digunakan biasanya 30-72 jam. Penelitian ini dilakukan terhadap limbah molasse pabrik gula Sei Semayang dengan menggunakau khamir Saccharomyces cerevisiae dan Candida tropicalis dalam konsentrasi yang berbeda-beda dan waktu fermentasi yang berbeda pula. Rancangan yang digunakan adalah RAL Faktorial, dengan parameter yang diukur adalah: kuantitas alkohol, kadar alkohol, kadar BOD limbah, dan derajat keasaman (pH) limbah. Analisis data dilakukan secara Sidik Ragam, Uji Duncan, dan Analisis Regressi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua jenis khamir dapat digunakan untuk mengolah limbah molasse menjadi alkohol dan khamir Saccharomyces cerevisiae lebih baik dalam memproduksi alkohol dengan konsentrasi 5% dan waktu fermentasi 60 jam. Hasil penelitian menunjukkan kedua jenis khamir dapat digunakan untuk mengolah limbah molasse menjadi alkohol dan khamir Saccharomyces cerevisiae lebih baik dalam meningkatkan kuantitas alkohol dan kadar alkohol, menurunkan BOD limbah dan meningkatkan pH limbah dengan konsentrasi 5% dan waktu fermentasi 60 jam. Ketiga faktor utama perlakuan yaitu jenis khamir (X), konsentrasi khamir (Y) dan waktu fermentasi (W) berpengaruh sangat nyata pada taraf 1% terhadap kuantitas alkohol, kadar alkohol, BOD limbah dan pH limbah. Perlakuan interaksi jenis khamir dengan waktu fermentasi (XW) berpengaruh sangat nyata pada taraf 1% terhadap kuantitas alkohol, kadar alkohol, kadar BOD limbah dan pH limbah. Saccharomyces cerevisiae dengan semakin lama waktu fermentasi akan meningkatkan jumlah/kuautitas alkohol dan kadar alkohol yang dihasilkan. Perlakuan interaksi konsentrasi khamir dan waktu fermentasi (YW) berpengaruhi sangat nyata pada taraf 1% terhadap kuantitas alkohol, kadar alkohol, BOD limbah dan pH limbah. Semakin tinggi konsentrasi khamir dan waktu fermentasi yang digunakan akan meningkatkau kuantitas alkohol, kadar alkohol, menurunkan kadar BOD limbah dan meningkatkan pH limbah. Perlakuan interaksi jenis khamir dengan konsentrasi khamir (XY) dan perlakuan interaksi ketiganya (XYW) tidak berbeda nyata terhadap semua parameter. Pemanfaatan limbah molasse menjadi alkohol dapat menurunkan beban pencemaran terhadap lingkungan. Beban pencemaran menurun 74,24% dengan menggunakan khamir Saccharomyces cerevisiae dan menunm 62,12% dengan menggunakan khamir Candida tropicalis. Pemanfaatan limbah molasse menjadi alkohol menghasilkan alkohol sebesar 35,33% bobot gula dan kadarnya 7,65%.