Pengaruh Kegiatan Pertanian Dan Pemukiman Terhadap Kualitas Air Dan Keanekaragaman Makrozoobenthos (Studi Kasus Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

Abstract

Ika Rosenta Purba , 2002 melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Kegiatan Pertanian dan Pemukiman terhadap Kualitas Air dan Keanekaragaman Makrozoobenthos di Haranggaol Kabupaten Simalungun" dibawah bimbingan Prof Dr. Ir, S, J.Damanik,Msc. , sebagai Ketua, Ir. Hj. Syam Sinar Yusuf M.S. dan Ir. Nazaruddin Hisyam, M.S.Masing - masing sebagai anggota I dan anggota II. Kegiatan pertanian merupakan kegiatan untuk menigkatkan produktivitas tanah atau meningkatkan total produksi pertanian mencakup usaha intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian. Beberapa dampak pertanian tradisional antara lain, penggunaan pestisida dan pupuk yang tidak tepat serta berlebihan, dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran. Bila terjadi curah hujan yang tinggi akan dengan mudah menghanyutkan pupuk dan pestisida kedalam aliran sungai sehingga akan mengganggu keseimbangan lingkungan fauna dan flora pada sungai. Kegiatan pemukiman sering menghasilkan limbah. Limbah ini dapat berupa limbah padat atau limbah cair yang berasal dari rumahtangga, perkampungan, kota pasar, jalan dan sebagainya. Limbah ini masuk kedalam saluran pembuangan , menumpuk di hilir saluran serta dapat mengakibatkan terjadinya reaksi kompleks. Pengaruh yang ditimbulkan karena masuknya limbah kedalam sungai mengakibatkan perubahan terhadap sifat fisika, kimia maupun biologis sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) kondisi sifat fisik kimia air yang terkandung dalam perairan sungai Sigiring-giring, Siborobuttu dan Simanggohi. (2) untuk mengetahui nilai indeks keanekaragaman makrozoobenthos disepanjang sungai Sigiringgiring, sungai Siborobuttu serta dengan sungai Simanggohi. (3) untuk mengetahui pengaruh sifat fisik-kimia perairan terhadap nilai indeks keanekaragaman makrozoobenthos di sungai Sigiring-giring, sungai Siborobuttu dan sungai Simanggohi di Haranggaol Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun, Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perubahan sifat fisik-kimia perairan dan terjadi peningkatan konsentrasi sifat fisik-kimia dari daerah hulu kedaerah hilir. Hal ini perpengaruh terhadap komposisi dan jumlah jenis makrozoobenthos. Hasil perhitungan ditemukan 4 kelas makrozoobenthos terdiri dari 14 genus dengan jumlah 11175 individu/m2 berasal dari dua musim. Sebelum hujan ditemukan 13 genus dengan jumlah 5775 individu/m2 sedang sesudah hujan ditemukan 14 genus dengan jumlah 5400 individu/m2. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa terdapat pengaruh antara sifat fisik-kimia perairan terhadap nilai indeks keanekaragaman. Adapun nilai indeks keanekaragaman makrozoobenthos di kawasan pertanian dan pemikiman Haranggaol Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun adalah untuk sungai Sigiring-giring nilai indeks keanekaragaman makrozoobenthos adalah: 1,8311 dan 1,8233, untuk kawasan sungai Siborobuttu adalah 2,0322 dan 2,0133 dan untuk sungai Simanggohi adalah : 2,1455 dan 2,1144. Dari perhitungah hasil uji F regresi berganda untuk sungai Sigiring-giring sebelum hujan diperoleh bahwa variabel bebas yang terdiri dari residu terlarut, COD, BOD, DO, pH, fosfat, amoniak dan suhu berpengaruh terhadap indeks keanekaragaman makrozoobenthos. Besarnya pengaruh adalah sebesar 97,1% sedang sesudah hujan variabel bebas residu terlarut, COD, BOD, DO, pH, fosfat, amoniak dan nitrit memberikan pengaruh terhadap indeks keanekaragaman makrozoobenthos. Besarnya pengaruh adalah sebesar 96,7%. Untuk sungai Siborobuttu sebelum hujan bahwa variabel bebas residu terlarut,COD,BOD,Do,pH,fosfat amoniak dan nitrit memberikan pengaruh terhadap indeks keanekaragaman makrozoobenthos. Besarnya pengaruh adalah sebesar 98,3%.Sedangkan sseudah hujan bahwa variabel bebsa residu terlarut, COD, BOD, DO,pH, fosfat.amoniak dan nitrit memberikan pengaruh terhadap indeks keanekaragaman makrozoobenthos. Besarnya pengaruh adalah sebesar 97,5%. Untuk sungai Simanggohi sebelum hujan diperoleh bahwa variabel bebas residu tedarut,COD, BOD, DO,pll.amoniak dan nitrit memberikan pengaruh terhadap indeks keanekaragaman makrozoobenthos. Besarnya pengaruh adalah sebesar 97,5%. Sedang sesudah hujan diperoleh bahwa variabel bebas residu terlarut, COD, BOD, DO, pH, fosfat, amoniak dan nitrit memberikan pengaruh terhadap indeks keanekaragaman makrozoobenthos. Besarnya pengaruh adalah sebesar 96,9%.