Show simple item record

dc.contributor.advisorPelly, Usman
dc.contributor.advisorSumono
dc.contributor.advisorHisyam, Nazaruddin
dc.contributor.authorYahya
dc.date.accessioned2021-07-01T08:38:33Z
dc.date.available2021-07-01T08:38:33Z
dc.date.issued2000
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/34160
dc.description.abstractPertumbuhan dan perkembangan Kota Banda Aceh dewasa ini telah memicu persoalan baru yang cukup merepotkan. Sampah-sampah yang menumpuk di berbagai sudut kota, menjadi pekerjaan rumah khususnya bagi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota dan umumnya bagi seluruh masyarakat di Kota Banda Aceh. Masalah sampah ini menjadi tanggung jawab bersama, karena itu harus dicari solusi yang tepat untuk mengantisipasi melimpahnya sampah. Hadirnya pemulung belakangan ini untuk mengambil sampah-sampah anorganik yang masih dapat didaur ulang (recycle) berkonstribusi terhadap kebersihan lingkungan, serta dapat membantu menekan debit sampah. Penelitian ini untuk melihat sejauhmana peran pemulung dalam pengelolaan sampah dan hubungannya dengan upaya kebersihan lingkungan, sistem pengolahan sampah, mengurangi debit sampah di TPS dan TPA, Iingkungan sosial ekonomi/pendapatan pemulung itu sendiri serta memprediksikan masa depan pemulung di Kota Banda Aceh. Hal tersebut berkaitan dengan pelaksanaan Perda No.6 tahun 1980 No.188.342/82711980. Tanggal 27 Desember 1980 tentang kebersihan dan keindahan kota, dengan motto Kota "Beriman". Penelitian ini dilaksanakan di Kota Banda Aceh. Jumlah pemulung di Kota Banda Aceh sebanyak 800 orang. Terdiri dari pemulung formal dan nonformal. Sampel diambil secara proporsional 15% dari empat kecamatan dalam Kota Banda Aceh, yaitu sebanyak 120 orang. Kecamatan Meraxa sebanyak 7 orang, Kecamatan Baiturrahman sebanyak 16 orang, Kecamatan Kuta Alam sebanyak 57 orang, dan Kecamatan Syiah Kuala sebanyak 40 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesyioner (angket), wawancara, observasi langsung ke lapangan serta studi dokumentasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan Korelasi Product Moment dengan menggunakan jasa Komputer program SPSS for window 6.0. Kemudian dilanjutkan dengan uji (t-test) untuk melihat hubungan variabel berbas (X) dengan variabel terikat (Y). lndikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status perkawinan, lamanya menekuni profesi pemulung, jumlah anggota regu kerja, alat transportasi yang digunakan, jam kerja/hari, motivasi kerja, kondisi jalan dan konteiner (TPS), lokasi TPS, jumlah hasil pulungan/orang/hari, jumlah pendapatan/orang/hari, jumlah yang dapat ditabung/hari serta pengeluaran rutin untuk berbagai kebutuhan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemulung memiliki andil yang bermakna dalam upaya kota Banda Aceh menuju kota "Beriman". Menyangkut masa depan pemulung sendiri dengan kondisi yang ada saat ini di Kota Banda Aceh belum menunjukkan tanda-tanda yang lebih baik. Berkenaan dengan pengelolaan sampah yang dilakukan Pemda belum mencapai hasil yang maksimal. Hal ini karena sarana dan prasarana yang dimiliki saat ini kurang memadai, sehingga menyebabkan Perda NO.6 tahun 1980 belum terlaksana secara sempurna. Hal ini dapat dilihat dari jumlah produksi sampah di kota Banda Aceh mencapai 356,61 m3/hari, sedangkan yang terangkut baru berkisar 248,92 m3lhari.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPemulungen_US
dc.subjectPengelolaan Sampahen_US
dc.subjectBanda Acehen_US
dc.titlePeran Pemulung dalam Pengelolaan Sampah dan Hubungannya dengan Upaya Kota Banda Aceh Menuju Kota “Beriman”en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM973104018
dc.description.pages140 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record