| dc.description.abstract | Data yang diambil pada masing-masing Stasiun adalah : data fisik dan kimia air, data pengamatan keadaan lapangan, data curah hujan dan suhu udara, data pakan antar jenis ikan, serta data mengenai ikan Betutu seperti : Berat, Panjang, Tingkat dan kematangan gonad, rasio jenis kelamin. Hubungan jarak dengan peubah yang diamati dari data fisik dan kimia air serta hubungan berat panjang ikan Betutu di analisis dengan menggunakan Analisis Regresi. Rasio kelamin di analisis dengan Uji Chi-Kuadrat. Terhadap hasil analisis kualitas air yang diperoleh dilakukan perbandingan dengan standard kualitas air untuk perikanan yang telah ditetapkan. Selanjutnya mengenai hubungan berat panjang ikan Betutu baik pada Stasiun I (Pantai Casanova) maupun Stasiun II Patumbak sama-sama menunjukkan pertumbuhan berat dan panjang tidak seimbang (allometrik). Tingkat dan kematangan Gonad diketahui bahwa pada IKG ikan betina pada TKG I dan TKG II adalah lebih keeil dari 20 %. Hal ini menunjukkan ikan Betutu betina dapat mernijah berkali-kali dalam setahun. Kesimpulan mengenai rasio jenis kelamin menunjukkan perbandingan ikan Betutu jantan dan betina menurut Uji Chi Kuadrat adalah 1 : 1 pada tarafnyata 5 %. Mengenai kepadatan populasi ikan pada waktu penjalaan menunjukkan bahwa ikan Betutu mempunyai kepadatan yang jauh lebih kecil dibandingkan ikan Sapu Kaca, diduga ikan Sapu Kaca inilah yang memakan larva maupun juvenil muda ikan Betutu disamping faktor-faktor lain yang tidak menunjang pada lingkungan ikan ini sehingga dapat mempengaruhi perkembangan ikan Betutu tersebut. Mengenai curah hujan dan suhu udara menunjukkan bahwa pada bulan-bulan yang mempunyai curah hujan yang tinggi akan menyebabkan bertambahnya jumlah benih ikan betutu serta bertambah banyaknya jumlah dan potensi /kualitas telur karena bertambahnya jumlah makanan, DO bertambah suhu menjadi turun dan pH netral. | en_US |
