Pengaruh Aktivitas Manusia terhadap Kualitas Air di Perairan Parapat Danau Toba
View/ Open
Date
2002Author
Ginting, Eva Marlina
Advisor(s)
Marpaung, Harlem
Terunajaya
Santoso, Heru
Metadata
Show full item recordAbstract
Ekosistem akuatik yang merupakan bagian dari sumber daya alam
dapat mengalami penurunan kualitas akibat dampak negatif yang ditimbulkan
oleh peningkatan aktivitas manusia dalam mengeksploitasi sumber daya
alam dan lingkungan tersebut. Peningkatan aktivitas manusia yang
menghasilkan berbagai jenis limbah/pencemar akan mempengaruhi kualitas
dari faktor-faktor lingkungan akuatik seperti faktor fisik dan kimia perairan,
sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi keanekaragaman berbagai
organisma yang hidup didalamnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai
aktivitas manusia terhadap kualitas air Danau Toba di perairan Parapat
dengan menggunakan beberapa indikator fisik dan kimia lingkungan~
Pengamatan dan pengambilan sam pel dilakukan 1 kali pada lokasi sampling
yang telah ditentukan. Lokasi sampling ditentukan dengan menggunakan
metoda Purposive Random Sampling dengan mempertimbangkan perbedaan
kondisi ekologis pada setiap lokasi pengamatan serta berdasarkan
perbedaan aktivitas manusia yang ada di sekitar kawasan ekosistem Danau
Toba. Ditentukan sebanyak 4 lokasi pengambilan sampel yaitu kawasan
pe/abuhan, pemukiman, keramba dan perairan sekitar Aek Korsik Parapat
yang tidak terdapat aktivitas manusia sebagai kontro/. Pada setiap lokasi
pengamatan ditentukan 5 titik pengambilan sampel secara aeak, sehingga
keseluruhan jumlah sampel yang diambil adalah 20. Parameter yang diamati
dan diukur meliputi penetrasi cahaya, suhu air, DO, Kejenuhan oksigen,
BOD, COD, pH, kandungan nutrisi serta produktivitas primer.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata faktor suhu air
pada lokasi pengamatan berkisar antara 24,6 - 26,2 ·C, kelarutan oksigen
antara 5,24 - 7,52 mg/L, COD antara 13,308 - 25,956 mg/L, pH antara 8,OSO
- 8,520, amoniak antara 0,4 - 1,225 mg/L dan produktivitas primer dengan
nilai rata-rata antara 147,500 - 715,000 mg C/m3/hari adalah berbeda nyata
antar lokasi pengamatan, sedangkan nilai rata-rata BODs yang berkisar
antara 0,972 - 1,958 mg/L, nitrit antara It - 0,3 mg/L, nitrat antara 0,350.,..
0,770 mg/L dan fosfat dengan nilai rata-rata antara tt - 0,763 tidak berbeda
nyata. Berdasarkan kriteria dari nilai kejenuhan oksigen, diperoleh bahwa
lokasi kontro/ dan keramba termasuk perairan oligotrofik, sementara lokasi
pemukiman dan pe/abuhan adalah mesotrofik. Mengacu kepada Peraturan
Pemerintah No. 20 Tahun 1990 Tentang Baku Mutu Air Berdasarkan
Penggunaannya, maka dapat disimpulkan bahwa air Danau Toba pada
lokasi pengamatan digolongkan ke dalam golongan 8, yaitu air yang sesuai
untuk kebutuhan bahan baku air minum.