dc.contributor.advisor | Matondang, Rahim | |
dc.contributor.advisor | Huda, Listiani Nurul | |
dc.contributor.author | Andriani, Meri | |
dc.date.accessioned | 2021-07-02T07:54:25Z | |
dc.date.available | 2021-07-02T07:54:25Z | |
dc.date.issued | 2014 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/34360 | |
dc.description.abstract | A work system which is better than that of an existing system is one of the
goals sought by an industry. A good work system which satisfies employees will be
able to increase work productivity and vice versa. The objective of the research was
to get an economical work system through redesigning an optimal work time in
working so that it can increase productivity. The research described manual work
facility (trolly). It shows the ineffective movement of operators, large energy
consumption, and uneconomical movement of work postures. Some basic things for
doing the redesign were anthropometry as the basic design, French method as the
basis for facility design (trolly), quadratic regression equation for knowing energy
consumption, and the Quick Exposure Check (QEC) method for analyzing operators’
work postures. The result of the measurement showed that for redesign, there were
six ineffective movements, the average value of work postures was 142.17, and the
value of energy consumption was 323.83 so that the standard time would be 4.89
minutes. After redesign was done, work movements became five movements, the
average value of work postures was 65, and the standard time was 0.95 | en_US |
dc.description.abstract | Stasiun kerja merupakan salah satu komponen yang harus diperhatikan berkenaan
dengan upaya peningkatan produktivitas kerja. Kondisi kerja yang tidak memperhatikan
kenyamanan, kepuasan, keselamatan dan kesehatan kerja tentunya akan sangat berpengaruh
terhadap produktivitas kerja manusia. Dalam perancangan atau redesain material box harus
diperhatikan peranan dan fungsi pokok dari komponen-komponen sistem kerja yang terlibat
yaitu manusia, mesin/peralatan dan lingkungan fisik kerja.
Pada proses pembuatan karet menjadi crumb rubber(Bale) di pembongkaran bale yang
dilakukan di bagian balling press, dimana stasiun kerja operator dalam melakukan aktifitas
dijumpai beberapa kondisi kerja yang kurang memperhatikan prinsip-prinsip ergonomi dan
menurut pihak manajemen tingkat produktivitas kerja operator dibagian ini masih cukup
rendah.
Berdasarkan dari kondisi kerja tersebut akan dilakukan suatu redesain terhadap
material box. Beberapa hal yang akan dijadikan dasar dalam melakukan redesain ini adalah
antropometri, physiological performance, subjektivitas operator terhadap keluhan rasa sakit
yang dialami selama bekerja, dan analisis terhadap waktu dan output standar yang dihasilkan.
Selanjutnya akan dibandingkan kondisi kerja sebelum redesain dengan sesudah redesain.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kondisi kerja setelah
redesain ini akan lebih baik dari pada kondisi kerja sebelum redesain, misalnya ukuran
fasilitas kerja yang telah disesuaikan dengan antropometri, selain itu waktu standar pada
kondisi setelah redesain sudah lebih kecil yaitu sebesar 0,95 menit dibandingkan sebelum
redesign dengan waktu standar sebesar 4,89 menit. Bekerja pada stasiun kerja setelah
redesain produktivitas kerja operator turut meningkat. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Ergonomi | en_US |
dc.subject | Antropometri | en_US |
dc.subject | Physiological Performance | en_US |
dc.subject | Waktu standar | en_US |
dc.subject | Produktivitas kerja | en_US |
dc.title | Rekayasa Sistem Kerja Secara Ergonomi untuk Meningkatkan Produktivitas di Pt. Aceh Rubber Industry | en_US |
dc.identifier.nim | NIM117025006 | |
dc.description.pages | 146 Halaman | en_US |