Show simple item record

dc.contributor.advisorSihotang, Aslim. D
dc.contributor.authorNilawati, Enny
dc.date.accessioned2021-07-02T08:40:44Z
dc.date.available2021-07-02T08:40:44Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/34390
dc.description.abstractHari penglihatan sedunia (world sight day) diperingati oleh WHO setiap kamis kedua di bulan Oktober, dengan tujuan agar masyarakat dunia sadar akan bahaya berkurangnya penglihatan dan terjadinya kebutaan. WHO beranggapan melihat merupakan hak asasi setiap manusia di dunia. Kira-kira tiga ratus empat belas juta orang di dunia mengalami ketidakmampuan melihat. Dari angka ini, 45 juta orang benar-benar tidak dapat melihat atau mengalami kebutaan. Angka tersebut diperkirakan akan mencapai dua kali lipat pada tahun 2020. WHO memiliki program vision 2020 The right to sight yaitu sebuah program yang bertujuan mengeliminasi penyakit kebutaan yang bisa dicegah pada tahun 2020. Program ini telah dilaksanakan di lebih dari 40 negara. Pemerintahan pada semua negara diharapkan dapat meningkatkan layanan kesehatan, khususnya usaha pencegahan dan perawatan mata. Memberikan akses perawatan mata akan mengurangi resiko terjadinya kebutaan, yang merupakan bagian dari kewajiban pemerintahen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPEMERIKSAAN RETINOPATIen_US
dc.titleGambaran Pemeriksaan Retinopati Diabetik dengan Optical Coherence Tomography dalam Hubungannya dengan Nilai Hemoglobin A1c pada Pasien Diabetes Melitus di Rsup H. Adam Malik Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.description.pages65 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record