Show simple item record

dc.contributor.advisorMarpaung, Harlem
dc.contributor.advisorAlfian, Zul
dc.contributor.authorDarmayanto
dc.date.accessioned2021-07-05T02:05:47Z
dc.date.available2021-07-05T02:05:47Z
dc.date.issued2009
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/34436
dc.description.abstractOne of problems that is faced by people who live in lowland and marshy area is the scarcity of available clean water, this is due to the fact that the available source of water is peat water. This problem also happens in several remote villages in Central Tapanuli Regency. Peat water is brown or rust colored surface water and haves the character of acid. To change peat water into source of clean water, it needs processing. The process can be done through neutralization reaction of acid base and adsorption process. Material which was used in this process can be from household garbage like chicken bones. This research aim to degrade the color intensity of peat water by using chicken bones which was made into powder. Since humus acid consist of humic acid, fulvic acid, and humin as color former of peat water can be neutralized by base yielded from hydrolysis reaction of salt in chicken bones, and the acids was adsorpted on porous of chicken bones. The maximum result of the process obtained that color intensity of peat water was degraded untill 74,70 % for chicken bones with mass of 2,5 grams and 76,33 % in 60 minutes contacted times. The degradation of color intensity through this simple the purpose methode can be one of alternatives in getting clean water from peat water.en_US
dc.description.abstractSalah satu kendala yang dihadapi oleh masyarakat yang tinggal di daerah dataran rendah dan berawa adalah sangat terbatasnya air bersih yang tersedia, hal ini karena sumber air yang tersedia adalah air gambut. Permasalahan ini juga terjadi di beberapa desa-desa terpencil di daerah Tapanuli Tengah. Air gambut adalah air permukaan yang berwarna coklat dan bersifat asam. Untuk dapat menjadikan air gambut sebagai sumber air bersih, perlu dilakukan pengolahan. Proses pengolahan ini dapat dilakukan melalui reaksi netralisasi asam basa dan proses adsorpsi. Bahan yang dipakai dapat dimanfaatkan dari sampah rumah tangga seperti tulang ayam. Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan intensitas warna air gambut dengan menggunakan tulang ayam yang dibuat menjadi serbuk. Asam humus yang terdiri dari asam humat, asam fulvat, dan humin sebagai pembentuk warna pada air gambut dapat dinetralkan oleh basa yang dihasilkan dari reaksi hidrolisis garam dalam tulang ayam, dan asamasam tersebut dapat teradsorpsi pada pori tulang ayam. Hasil maksimum dari reaksi tersebut yaitu intensitas warna air gambut dapat berkurang hingga sebesar 74,70 % untuk massa serbuk tulang ayam 2,5 gram dan sebesar 76,33 % untuk waktu kontak 60 menit. Penurunan intensitas warna melalui cara yang sederhana ini dapat dijadikan alternatif dalam mendapatkan air bersih dari air gambut.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectadsorpsien_US
dc.subjectair gambuten_US
dc.subjecthidrolisisen_US
dc.subjectpenurunan intensitasen_US
dc.subjecttulang ayamen_US
dc.titlePenggunaan Serbuk Tulang Ayam sebagai Penurun Intensitas Warna Air Gambuten_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM077006014
dc.description.pages97 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record