Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, Akhyar H.
dc.contributor.advisorLubis, Asmin
dc.contributor.authorDhany, Rahmad
dc.date.accessioned2021-07-05T02:40:04Z
dc.date.available2021-07-05T02:40:04Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/34437
dc.description.abstractBackground and purpose: Shivering during spinal anesthesia occurred approximately 40‐ 60%. Shivering have adverse physiological effects such as peripheral vasoconstriction, increased oxygen demand 2‐3 times, increased carbon dioxide production, decreased arterial oxygen saturation, decreased drug metabolism and myocardial ischemia. There are several ways to overcome and prevent perioperative shivering by mechanical interventions such as intravenous heating fluids equipment and opioid drugs like pethidin. This study compared the addition of pethidin 0.1 mg .kg‐1 with pethidin 0.2 mg.kg‐1 to 20 mg hyperbaric bupivacain to prevent the occurrence of shivering in spinal anesthesia. Methods: After obtaining approval from the Ethics Committee, using a randomized doubleblind trial, 160 samples were collected, aged 18‐62 years, with ASA physical status 1‐2 who underwent surgery with spinal anesthesia. 80 patients in group A received pethidin 0.1 mg .kg‐1 to 20 mg hyperbaric bupivacain while 80 patients in group B received pethidin 0.2 mg. kg‐1 to 20 mg hyperbaric bupivacain. The patient’s parameters were recorded pre‐surgery and every 15 minutes during surgery including shivering, nausea and vomiting and haemodynamic changes. Data were tested by independent t test and chi‐square test. Results : Incidence of shivering there is different in group A (pethidin 0.1mg.kgB‐1) and group B (pethidin 0.2mg.kgBB‐1) was measured at minute 0, minute 15, minute 30, minute 45, minute 60 and minute 75 with P value<0.05. Incidence of nausea and vomiting there is no different in group A (pethidin 0.1mg.kgBB‐1) found in 2 people, while group B (pethidin 0.2mg/kgBB) found in 7 people with P value> 0.05. Conclusion : The use of intrathecal pethidin with dose 0.2mg/kgBB was better to prevent the occurrence of shivering due to spinal anesthesia compared 0.1mg/kgBB. However, the use of intrathecal pethidin will cause similar incidence of nausea and vomiting between the two study groups.en_US
dc.description.abstractLatar belakang dan tujuan : Kejadian menggigil selama anestesi spinal sekitar 40‐60%. Menggigil mempunyai efek fisiologi yang merugikan seperti vasokonsstriksi perifer, meningkatnya kebutuhan oksigen 2‐3 kali, meningkatnya produksi karbon dioksida, menurunnya saturasi oksigen arteri, metabolism obat yang menurun dan iskemik otot jantung. Ada beberapa cara untuk mengatasi dan mencegah menggigil perioperatif yaitu dengan intervensi mekanik seperti alat pemanas cairan infus dan dengan obat‐obatan opioid seperti petidin. Pada penelitian ini dibandingkan penambahan petidin 0.1 mg/kgBB dengan petidin 0.2 mg/kgBB ke dalam bupivacain hiperbarik 20 mg untuk mencegah terjadinya menggigil pada anestesi spinal. Metode : Setelah mendapat persetujuan dari Komite Etik, dengan studi acak, tersamar ganda, dikumpulkan 160 orang sampel penelitian, umur 18‐62 tahun, status fisik ASA 1‐2 yang menjalani pembedahan dengan anestesi spinal. Terhadap 80 pasien pada kelompok A diberikan penambahan petidin 0.1 mg/kgBB pada bupivacain hiperbarik 20 mg dan 80 pasien kelompok B diberikan penambahan petidin 0.2 mg/kgBB pada bupivacain hiperbarik 20 mg. Parameter yang dicatat pra operasi dan setiap 15 menit selama operasi berlangsung meliputi menggigil, mual muntah dan karakteristik perubahan tekanan darah sistol, diastole, laju nadi, laju nafas dan saturasi oksigen. Data hasil penelitian di uji dengan uji tindependent dan uji chi square. Hasil : Kejadian menggigil terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok pethidin A(0.1mg/kgBB) dan kelompok pethidin B(0.2mg/kgBB) menit 0, menit 15, menit 30, menit 45, menit 60 dan menit 75 dengan nilai P<0.05. Kejadian mual muntah tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok A(pethidin 0.1mg/kgBB) timbul mual muntah 2 orang, sedangkan kelompok B(pethidin 0.2mg/kgBB) timbul mual muntah 7 orang dengan nilai P>0.05. Kesimpulan : Penggunaan petidin intratekal dengan dosis 0.2mg/kgBB lebih baik untuk mencegah terjadinya menggigil akibat anestesi spinal dibandingkan dosis 0.1mg/kgBB. Akan tetapi penggunaan petidin intratekal akan menimbulkan efek mual muntah yang kejadiannya sama antara kedua kelompok penelitian.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAnestesi Spinalen_US
dc.subjectPetidinen_US
dc.subjectMenggigilen_US
dc.subjectEfek Sampingen_US
dc.titlePerbandingan Penambahan Petidin 0,1 mg/kgbb dengan 0,2mg/kgbb ke dalam Bupivacain Hiperbarik 20 mg untuk Mencegah Menggigil pada Anestesi Intratekalen_US
dc.typeThesisen_US
dc.description.pages75 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record