Show simple item record

dc.contributor.advisorNasution, M. Arif
dc.contributor.advisorSihombing, Marlon
dc.contributor.authorTaher, Muhammad
dc.date.accessioned2021-07-05T06:53:34Z
dc.date.available2021-07-05T06:53:34Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/34498
dc.description.abstractPraktek politik dinasti merupakan salah satu strategis untuk melanggengkan kekuasaan lewat saudara, istiri/suami ataupun kerabat. Kehadiran politik dinasti pada suatu daerah bukan sesuatu hal yang baru dalam proses perpolitikan di Indonesia. Persepektif orang terhadap politik dinasti cenderung negatif dan kebanyakan menganggap kekuasaan yang di dapat atas dinasti politik adalah korup dan tidak adil namun dalam penelitian ini membantah semua argument tersebut karena proses dari kekuasaan itu diperoleh atas demokrasi dan suara rakyat berdasarkan kecintaan dan kinerja dari kepala desa tersebut.Dalam menganalisis praktek politik dinasti yang terjadi di Desa Mangadelang peneliti menggunakan beberapa teori untuk menjelaskan serta menguatkan argurmentasi pada penelitian ini seperti : teori kekerabatan, patron-klien dan kekuasaan. Adapun metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan tujuan untuk menganalis informasi-informasi dari beberapa informan yang penulis tentukan yang kemudian mendeskripsikan atau menggambarkan penemuan tersebut. Dinasti politik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah praktek politik dinasti yang secara regenerasi yaitu peralihan kekuasaan yang turun temurun tanpa jeda dalam empat priode kepemimpinan. Faktor bertahannya kekuasaan yang terjadi di Desa Mangadelang Lama yaitu faktor struktur sosial patron-klien yang masih dikendalikan oleh kekuatan jaringan kepala desa dengan kekuatan ekonomi dan kentalnya hubungan persaudaraan dimana mayoritas marga di desa Mangelang Lama adalah marga Siregar. Sedangkan dampak dari praktek politik dinasti menciptakan demokrasi yang tidak sehat yaitu para calon yang biasa yang berasal dari masyarakat biasa dan tidak punya kemampuan secara finansial ditambah dengan tidak mempunyai pengaruh dalam desa tersebut akan selalu tersingkirkan oleh calon petahana atau berasal dari keluarga mantan kepala desa yang sudah mempunyai popolaritas dan lebih dulu dikenal masyarakat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectDinasti Politiken_US
dc.subjectKepemimpinanen_US
dc.subjectPilkadesen_US
dc.titlePolitik Dinasti dalam Kepemimpinan Desa (Studi Kasus : Desa Mangaledang Lama Kecamatan Portibi Kabupaten Padang Lawas Utara)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM187054004
dc.description.pages102 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record