dc.contributor.advisor | Lubis, Harun R. | |
dc.contributor.advisor | Lubis, Abdurrahim R. | |
dc.contributor.author | Muzasti, Riri Andri | |
dc.date.accessioned | 2021-07-05T07:59:18Z | |
dc.date.available | 2021-07-05T07:59:18Z | |
dc.date.issued | 2011 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/34526 | |
dc.description.abstract | Background: Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) is an easy to use, non invasive, and reproducible technigue to evaluate changes in body composition and nutritional status. Phase angle (PhA), determined by BIA, detects changes in body composition and has been found to be a prognostic indicator in several chronic conditions.
Objective: This retrospective longitudinal observational study was conducted to investigate the association between PhA determined by BIA with some characteristics and survival time in chronic hemodialysis patient.
Methods: We evaluated 90 chronic hemodialysis patients in Rasyida Hemodialysis Unit of Medan. The Kaplan-Meier method was used to calculate survival. Proportional hazard regression was constructed to evaluate the prognostic effect of PhA and some patient characteristics independent of survival time.
Results:Using univariate analysis, Kaplan-Meier curve shows significant correlation between survival and PhA (p=0.000), age at initiation of HD (p=0.011), Diabetes Mellitus (p=0.014), and HD vintage (p=0.000). In bivariate analysis PhA correlates significantly with Diabetes Mellitus (p=0.000), age at HD initiation (p=0.012), and BMI (p=0.017). However, using multivariate analysis, after adjustments, survival was dominantly influenced by HD vintage and the presence of Diabetes Mellitus.
Conclusion: Phase angle determined by BIA can be used as a prognostic indicator in chronic hemodialysis patients, but the presence of Diabetes mellitus and HD vintage seemed to have some influence. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Bioelectrical Impedance Analysis (BIA) merupakan metode yang mudah digunakan, tidak invasif, dan dapat dilakukan berulang-ulang dalam menilai perubahan komposisi tubuh dan status nutrisi. Phase angle (PhA), parameter yang dihasilkan BIA, dapat mendeteksi perubahan komposisi tubuh sehingga dapat digunakan sebagai indikator prognostik pada beberapa kondisi kronik.
Tujuan penelitian: Penelitian retrospective longitudinal observational ini dilakukan untuk menentukan hubungan antara nilai phase angle pada BIA dengan berbagai karakteristik dan lama harapan hidup pasien hemodiálisis (HD) kronik
Metode penelitian: Penelitian ini melibatkan 90 pasien HD kronik di KSGH Rasyida Medan. Metode Kaplan-Meier digunakan untuk menentukan lama harapan hidup. Proportional hazard regression digunakan untuk menilai pengaruh prognostik PhA dan berbagai karakteristik pasien terhadap lama harapan hidup pasien HD kronik.
Hasil: Berdasarkan analisa univariat, kurva Kaplan-Meier menunjukkan hubungan yang signifikan antara harapan hidup dengan PhA (p=0.000), usia HD pertama kali (p=0.011), Diabetes Mellitus (DM) (p=0.014) dan lama HD (p=0.000). Pada analisa bivariat, PhA secara signifikan berhubungan dengan DM (p=0.000), usia HD pertama kali (p=0.012), dan BMI (p=0.017). Namun pada analisa multivariat, setelah dilakukan penyesuaian, ternyata harapan hidup lebih dominan dipengaruhi oleh lama HD dan adanya DM
Kesimpulan: PhA, parameter yang dihasilkan BIA dapat digunakan sebagai indikator prognostik pada pasien hemodialisis kronik, meskipun adanya DM dan lama HD lebih besarnya pengaruhnya pada harapan hidup. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Phase Angle | en_US |
dc.subject | BIA | en_US |
dc.subject | Harapan Hidup | en_US |
dc.subject | Hemodialisis Kronik | en_US |
dc.title | Hubungan Phase Angle pada Bioelectrical Impedance Analysis dengan Berbagai Karakteristik dan Lama Harapan Hidup Pasien Hemodialisis Kronik | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.description.pages | 94 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |