dc.contributor.advisor | Siregar, Gontar A. | |
dc.contributor.advisor | Zain, Lukman H. | |
dc.contributor.author | Laksono, Rudy Dwi | |
dc.date.accessioned | 2021-07-05T08:39:05Z | |
dc.date.available | 2021-07-05T08:39:05Z | |
dc.date.issued | 2011 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/34534 | |
dc.description.abstract | Background
Dyspepsia is a clinical condition often encountered in practical day-to-day practice. Endoscopic examination is usually performed to evaluate these dyspeptic complaints. Questionnaires have been developed to measure the severity of gastrointestinal symptoms. The questionnaire can be used to measure symptoms, especially the response to treatment with more objective.
Objective :
To analyze the correlation between the severity dyspepsia scoring and endoscopic pattern in patients with dyspepsia
Materials and Methods :
A cross sectional study, descriptive analytic conducted of 44 patients with dyspepsia who perform regular checks on polyclinics Gastroentero Hepatology. HAM hospital, and Permata Bunda hospital from November 2010 until January 2011. Performed anamnesis, physical examination, laboratory, endoscopy and scoring of dyspepsia. Assessment using Anova test and form a stratified tabulation.
Result :
There is a positive correlation between dyspepsia score and the severity of endoscopic gastric mucosal damage. There is no correlation between dyspepsia score (PASYQ system) with demographic factors and laboratory results, except with leukocyte count (P = 0.043)
Conclusion :
Dyspepsia score (PADYQ system) correlated positively with the level of damage to gastric mucosa by endoscopy | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang.
Keluhan dispepsia merupakan keadaan klinis yang sering dijumpai dalam praktek praktis sehari-hari. Pemeriksaan endoskopi biasanya dilakukan untuk mengevaluasi keluhan dispepsia tersebut. Kuesioner telah dikembangkan untuk mengukur tingkat keparahan gejala gastrointestinal. Kuesioner tersebut dapat digunakan untuk mengukur gejala terutama respon terhadap pengobatan dengan lebih obyektif.
Tujuan :
Untuk mengetahui adanya hubungan antara skoring tingkat keparahan dan gambaran endoskopi pada pasien dispepsia
Bahan dan Cara :
Penelitian potong lintang, diskriptif analitik dilakukan terhadap 44 pasien dispepsia yang melakukan pemeriksaan secara rutin pada poliklinik Gastroentero Hepatologi RSUP HAM dan RS Permata Bunda Medan dari bulan November 2010 hingga Januari 2011. Dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, endoskopi dan skoring dispepsia dengan sistem PADYQ. Penilaian dengan mengunakan Uji Anova dan bentuk tabulasi yang didiskripsikan.
Hasil :
Terdapat korelasi positif antara skor keparahan dispepsia dengan sistem PADYQ terhadap tingkat keparahan kerusakan mukosa lambung secara endoskopis. Tidak terdapat korelasi antara skor dispepsia dengan faktor demografi dan hasil laboratorium, kecuali dengan jumlah lekosit (P=0,043)
Kesimpulan :
Skor keparahan dispepsia sistem PADYQ berkorelasi positif dengan tingkat kerusakan mukosa lambung secara endoskopi | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Skor Keparahan Dispepsa | en_US |
dc.subject | Tingkat Kerusakan Mukosa Lambung | en_US |
dc.subject | Endoskopi | en_US |
dc.title | Hubungan Skor Keparahan Dispepsia dengan Tingkat Kerusakan Mukosa Lambung secara Endoskopi | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.description.pages | 70 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |