dc.contributor.advisor | Zaldi | |
dc.contributor.advisor | Amra, Aryani | |
dc.contributor.author | Sari, Julia | |
dc.date.accessioned | 2021-07-05T08:45:17Z | |
dc.date.available | 2021-07-05T08:45:17Z | |
dc.date.issued | 2014 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/34537 | |
dc.description.abstract | Background : Color blindness is inability or decreased ability to see color, or perceive color differences, under normal lighting conditions. Color blindness can be classified as acquired and inherited or congenital. There are two types of inherited or congenital color blindness: dyschromatopsia, achromatopsia.
Methods : This is a descriptive observational study with cross sectional method. Color vision was tested in Students of SMP Panca Budi Medan using Ishihara 14 test plate after indirect ophthalmoscope examination to exlude acquired color blindness.
Result : The number of students of SMP Panca Budi Medan who involved in this study are 509, the results showed the number of color blindness are 17 students (3%), boys who suffered color blindness are 16 students or about 94,1% if compared with number of color blindness, 3% if compared with number of students who participate and 3,2% if compared with number of boys who suffered with color blindness. And girl is one student or about 5,9% if compared with number of color blindness, 0,2% if compared with with number of students who participate and number of girl who suffered with color blindness. Characteristics of kind of color blindness are red green deficiency is 5,9%, achromatopsia is 11,8%, deuteranopia is 70,6%, deuteranomaly is 11,7%.
Conclusion : Boys are more common than girl from suffered with color blindness, deuteranopia is the most common kind of color blindness in this study. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang : buta warna adalah ketidakmampuan atau penurunan kemampuan melihat warna atau persepsi perbedaan warna, dibawah kondisi cahaya normal.
Mengetahui jenis-jenis buta warna pada siswa SMP Panca Budi Medan tahun 2014.
Metode : penelitian bersifat deskriptif observasional dengan metode pengukuran secara cross sectional. Dilakukan pemeriksaan buta warna terhadap siswa SMP Panca Budi Medan dengan menggunakan Ishihara 14 test plate, dimana sebelumnya dilakukan pemeriksaan direct ophthalmoscope untuk menyingkirkan adanya buta warna didapat.
Hasil : jumlah siswa yang berpartisipasi pada penelitian ini adalah 509 siswa, diantaranya ditemukan 17 siswa menderita buta warna (3,2%). Siswa laki-laki yang menderita buta warna adalah sebanyak 16 siswa atau sekitar 94,1% jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang menderita buta warna, sekitar 3% jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang dilakukan pemeriksaan, serta sekitar 3,2% jika dibandingkan dengan jumlah siswa laki-laki yang menderita buta warna. Siswa perempuan yang menderita buta warna adalah sebanyak 1 siswa, atau sekitar 5,9% jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang menderita buta warna, 0,2% jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang diperiksa dan jumlah siswa perempuan yang menderita buta warna. Jenis-jenis buta warna yang didapat adalah red green deficiency 5,9%, akromatopsia 11,8%, deuteranopia 70,6%, dan deuteranomali 11,7%.
Kesimpulan : siswa laki-laki lebih banyak menderita buta warna daripada siswa perempuan. Deuteranopia merupakan jenis buta warna yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | buta warna | en_US |
dc.subject | ishihara | en_US |
dc.title | Jenis-Jenis Buta Warna pada Siswa SMP Panca Budi Medan Tahun 2014 | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM117041056 | |
dc.description.pages | 61 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |