dc.description.abstract | Pterygium adalah pertumbuhan fibrovascular yang invasinya berbentuk sayap pada
konjungtiva bulbi ke arah kornea. Sinar Ultraviolet dianggap sebagai perangsang terjadinya
kelainan ini dimana sinar ultraviolet menyebabkan kerusakan pada barier stem sel limbus
sehingga terjadi konjungtivalisasi pada kornea1-13.
Pterygium tersebar luas di dunia tetapi lebih sering terjadi pada daerah dengan iklim
panas dan kering. Prevalensi pada daerah ekuator kira-kira 22% dan kurang 2% di daerah
lintang di atas 400
. Sekitar 44% lebih besar pada daerah tropis (kurang dari 300
) 11 kali lebih
banyak pada pekerja yang berhubungan dengan pasir, 9 kali pada pasien dengan riwayat
tanpa memakai kacamata dan 2 kali pada pasien yang tidak memakai topi.2
Tingginya kejadian berulang dan pertumbuhan progresif pada pterygium berulang
masih merupakan permasalahan klinis yang menantang.2
Selain itu pterygium juga
menimbulkan keluhan secara kosmetik dan berpotensi mengganggu penglihatan pada stadium
lanjut yang memerlukan tindakan operasi untuk rehabilitasi penglihatan2,7,8. Berbagai metode
dilakukan termasuk pengobatan dengan antimetabolit atau antineoplasia ataupun tansplantasi
dengan konjungtiva6,7,8.
Eksisi pterygium bertujuan untuk mencapai gambaran permukaan mata yang licin.
Indikasi operasi pterygium antara lain, terganggunya penglihatan, kosmetik, gangguan
pergerakan bola mata, inflamasi yang rekuren, gangguan pada pemakaian lensa kontak, serta
jarang, perubahan ke arah neoplasia3,4,5,8,9,10. | en_US |