Pengaruh Limbah Domestik terhadap Kualitas Perairan Danau Toba (Studi Kasus Desa Marbun Toruan, Desa Napitupulu Bagasan, dan Kelurahan Pangururan)
View/ Open
Date
2014Author
Simamora, Sondang Juni Eska
Advisor(s)
Widhiastuti, Retno
Chairuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Effect of domestic waste on Lake Toba water quality case study in Marbun Toruan
Village, Napitupulu Bagasan Village, and Pangururan Village has been analyzed on
September 2013-April 2014. Research purposes: (1) measuring the decrease in water
quality due to Lake Toba domestic sewage include changes in physical, chemistry, and
biology parameters, (2) determine the effect of the human behavior to the decline in
the quality of Lake Toba.
The research combined of physical and social research. Physical research was
done by analyzing the chemical, physical, and biological water quality and social
research was done by interviewing respondents with questionnaires. The population
of water included whole Lake Toba with four station namely Marbun Toruan,
Napitupulu Bagasan, Pangururan, and Parbalohan as control. Social research
population is resident in Marbun Toruan, Napitupulu Bagasan, and Pangururan. The
sample was the head of the family/his wife’s by the number of 30 persons each study
site so that the total sample was 90 people who were selected purposively.
Physical, chemical, and biological parameters measured were temperature, pH,
penetration, turbidity, DO, BOD5, COD, nitrate, phosphate, and fecal coliform. The
results showed that the average value of the water temperature was not significantly
different, while the average values of pH, turbidity, DO, BOD5, COD, nitrate,
phosphate was significantly different between the location of the observation.
According to Peraturan Pemerintah RI No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, that the colifecal value in Napitupulu
Bagasan and Marbun Toruan and COD values in Pangururan have exceeded the
water quality standard class I.
The average of respondent knowlegde of domestic waste is 3,59 and categorized as
Know, the average attitude is 3,28 and categorized as Agree to maintain the quality of
Lake Toba, the average action is 2,85 and categorized as Sometimes still dumping
waste into Lake Toba. It can be concluded that the good level of knowledge and
attitudes on the management of Lake Toba does not necessarily make management
actions to be good. Knowledge, attitudes and actions of the people have moderate to
high correlation to the consumption of household materials that may cause water
pollution. Pengaruh limbah domestik terhadap kualitas perairan Danau Toba studi kasus
Desa Marbun Toruan, Desa Napitupulu Bagasan, Kelurahan Pangururan telah diteliti
pada bulan September 2013-April 2014. Tujuan penelitian adalah: (1) mengukur
penurunan kualitas perairan Danau Toba akibat pembuangan limbah domestik, (2)
mengetahui pengaruh perilaku penduduk terhadap penurunan kualitas perairan Danau
Toba.
Penelitian ini menggabungkan penelitian fisik dan sosial. Penelitian fisik
dilakukan dengan menganalisa sifat fisik-kimia dan biologi air dan penelitian sosial
dilakukan dengan wawancara terhadap responden dengan bantuan kuisoner. Populasi
penelitian kualitas air mencakup air Danau Toba dengan sampel di 4 stasiun yaitu
Marbun Toruan, Napitupulu Bagasan, Pangururan dan Parbalohan sebagai kontrol.
Populasi penelitian sosial adalah penduduk di Marbun Toruan, Napitupulu Bagasan,
dan Pangururan. Sampel adalah kepala keluarga/istrinya dengan jumlah 30 orang tiap
lokasi penelitian sehingga total sampel adalah 90 orang yang dipilih secara purposive.
Parameter fisik-kimia dan biologis air yang diamati adalah suhu, pH, penetrasi,
kekeruhan, DO, BOD5, COD, nitrat, fosfat, dan fecal coliform. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nilai rata-rata suhu air tidak berbeda nyata antar lokasi
pengamatan, sedangkan nilai rata-rata pH, kekeruhan, DO, BOD5, COD, nitrat, fosfat
adalah berbeda nyata antar lokasi pengamatan. Mengacu kepada PP RI Nomor 82
Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, nilai
colifecal di Napitupulu Bagasan dan Marbun Toruan serta nilai COD di Pangururan
telah melebihi baku mutu air kelas I. Rata-rata pengetahuan responden adalah 3,59 dan masuk dalam kriteria Tahu
tentang limbah domestik, rata-rata sikap adalah 3,28 dan masuk dalam kriteria Setuju
menjaga Danau Toba dari pencemaran limbah domestik, rata-rata tindakan adalah
2,85 dan masuk dalam kategori Kadang-kadang masih membuang limbah ke Danau
Toba. Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dan sikap responden yang baik
tidak serta merta membuat tindakan pengelolaan menjadi baik. Pengetahuan, sikap
dan tindakan mempunyai korelasi sedang hingga tinggi terhadap konsumsi bahanbahan rumah tangga yang berpotensi menimbulkan pencemaran air.