Perbandingan Nilai Visual Analogue Scale dan Efek Samping dari Gabapentin 900 mg dengan Gabapentin 1200 mg Per Oral sebagai Preemptif Analgesia Pascabedah dengan Spinal Anestesi
View/ Open
Date
2015Author
Prayogi, Kiki
Advisor(s)
Mursin, Chairul M
Solihat, Yutu
Metadata
Show full item recordAbstract
Background: Pain is still a problem after surgery. Pain that is not handled
properly will cause chronic pain that is difficult to treat. Gabapentin is an
analogue of GABA that have antihiperalgesia, antiallodynia, and antinociceptive
effect, and it is now developed for the treatment of acute post- surgical pain.
Larger dose of gabapentin can improve it’s efficacy, but the side effects that may
occur also increased, so dose adjustment is necessary for the prevention of side
effect.
Purpose: This research was conducted in order to assess the effect of gabapentin
1200 mg and 900 mg orally given as preemptive analgesia towards the visual
analogue scale ( VAS ), side effects, and the reduction of pethidine requirement
for 24 hours post- surgery with spinal anesthesia.
Methods: This study was done by conducting a double-blind randomized
controlled clinical trial. 100 patients were enrolled for the study, aged 18-60 years,
PS-ASA I-II, that will undergo elective surgery using spinal anesthesia technique.
all patients randomized into 2 groups. Group A given gabapentin 1.200 mg and
group B gabapentin 900 mg orally 1-2 hours preoperatively. The result is tested
by Mann Whitney test, Chi-square, with significance value 95% (p < 0.05,
statistically significant).
Result: From the result, we see the difference was not statistically significant for
VAS score (p > 0.05), and the total of rescue analgesics in both groups (73.3 % vs
70 %) was also not significantly different (p = 0.774). The side effects of
headache, dizziness, and drowsiness found larger in group A than group B,
although the difference is not statistically significant (p > 0.05).
Conclusion: Effect of gabapentin 900 mg or 1200 mg orally as preemptive
analgesia was not significantly different in reducing the value of VAS, and
pethidine as rescue analgesic in the post-surgical under spinal anesthesia. While
the side effects in the gabapentin 900 mg group is smaller compared with
gabapentin1.200 mg, the difference was not statistically significant. Latar Belakang: Nyeri masih menjadi masalah pascabedah. Nyeri yang tidak
ditangani dengan baik akan menimbulkan nyeri kronik yang justru nyeri ini akan
sulit ditangani. Gabapentin adalah analog dari GABA mempunyai efek
antihiperalgesia, antialodinia, dan antinosiseptif, dan sekarang berkembang untuk
penanganan nyeri akut pascabedah. Pemberian dosis gabapentin yang lebih besar
dapat meningkatkan efikasinya, tetapi efek samping yang kemungkinan timbul
juga menjadi meningkat, sehingga diperlukan penyesuaian dosis untuk
pencegahannya.
Tujuan: Untuk menilai efek gabapentin 1.200 mg dan 900 mg per oral 1-2 jam
sebelum operasi sebagai preemptif analgesia terhadap nilai visual analogue scale
(VAS), efek samping, serta pengurangan kebutuhan petidin selama 24 jam
pascabedah dengan spinal anestesi.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji klinis acak tersamar
ganda. Setelah diperoleh persetujuan dari Komite Etik Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Medan, dikumpulkan 60 sampel penelitian, usia 18-60
tahun, PS-ASA I-II yang akan dilakukan bedah elektif dengan menggunakan
teknik spinal anestesi. Setelah dihitung secara statistik, seluruh sampel dibagi
secara acak menjadi 2 kelompok. Kelompok A mendapat gabapentin 1.200 mg
per oral dan kelompok B mendapat gabapentin 900 mg per oral. Data hasil
penelitian diuji dengan uji Mann Whitney, Chi-kuadrat, dengan tingkat
kemaknaan 95% (p < 0,05, dikatakan bermakna secara statistik).
Hasil: Kami menjumpai adanya perbedaan tidak bermakna secara statistik
terhadap nilai VAS (p > 0,05), dan pemberian analgesik tambahan pada kedua
kelompok (73,3% vs 70%). Efek samping sakit kepala, dizziness, dan mengantuk
dijumpai pada kelompok A lebih besar dibandingkan kelompok B, tetapi
perbedaan itu tidak bermakna secara statistik (p > 0,05).
Kesimpulan: Efek gabapentin 900 mg/oral sebagai preemptif analgesia tidak
berbeda efektivitasnya dalam mengurangi nilai VAS dan kebutuhan petidin
sebagai analgesik tambahan pascabedah pada operasi dibawah pengaruh spinal
anestesi. Sedangkan efek samping pada gabapentin 900 mg/oral lebih kecil,
walaupun secara statistik dijumpai perbedaan tidak bermaka dibandingkan dengan
gabapentin1.200 mg/oral.
Collections
- Master Theses [163]