Penelitian Akhir Hubungan antara Koagulopati dan Kadar Serum Laktat sebagai Indikator Morbiditas dan Mortalitas pada Kasus Multipel Trauma di Rsup H. Adam Malik Medan
View/ Open
Date
2014Author
Wijaya, Eka Prasetia
Advisor(s)
Siregar, Chairiandi
Hanafiah, Hafas
Metadata
Show full item recordAbstract
Objective : The aim of the study was to determine the relation between
coagulopathy and lactate serum level as indicator of morbidity and mortality in
multiple trauma cases at H. Adam Malik Hospital Medan.
Background : The trauma are still common cause of mortality in fourth decade in
life and remains a major public health problem in every country. The trauma were
often remains some regio in the body which called with multiple trauma. In multiple
trauma often massive bleeding that will result in death and also often hipoperfusion,
acidosis condition and coagulopathy which will increasing mortality in multiple
trauma cases. We had known two parameter had used to evaluated sucsessfully
resuscitation were coagulopathy and lactate serum level. However, the is no data
about coagulopathy in multiple trauma cases and the relation between coagulopathy
and lactate serum level as indicator of morbidity and mortality in multiple trauma
cases. So we needed more research on the relation between coagulopathy and lactate
serum level as indicator of morbidity and motality in multiple trauma cases at H.
Adam Malik Hospital Medan.
Methods : This study is analytical cross sectional study which conducted in 28
patients (men and women) with multiple trauma cases that came to the emergency
room H.Adam Malik Hospital Medan from the propose are approved until the number
sample are collected. Identity of patients will be collected (name,gender and age). The
history of disease and physical examination (kind of trauma, location of trauma, dan
duration) will be collected. The blood sample from vein of patients for examination
coagulation (PT, aPTT, INR) and lactate serum level at IGD admission (initial). The
Blood sample will be collected after 24 hours IGD admission for examination of
coagulation (PT, aPTT, INR) and lactate serum level. The examination will be
performed in Clinical Patology laboratory RSUP HAM. Evaluation of morbidity and
mortality. The data will be presentated in table and distribution frecuency graphic. It
is be counted the relation between coagulopathy function between lactate serum level
to indicator of morbidity dan mortality in multiple trauma cases. Result : In my research which I did from August - October 2014, i found 29
multiple trauma cases suitable with inclution criteria, 25 men (86,2%) and 5 women
(13,8%). The average their age 32,9 years old (SD =13,52 years). The average initial
PT 19,79 (11,88) seconds, initial aPTT 38,38 (17,91) seconds, initial INR 1,51 (0,97),
Initial Lactate 4,46 (4,01) mmol/L, 24 hours PT 19,43 (11,46) seconds, 24 hours
aPTT 36,12 (18,95) seconds, 24 hours INR 2,63 (6,34), 24 hours Lactate 3,8 (3,76)
mmol/L. I found moderate correlation and significant between initial PT and kinitial
lactate serum level (r=0,5), I found moderate correlation (r=0,550) and significant
between initial INR and initial lactate serum level. I didn’t find significant correlation
between initial aPTT and initial lactate serum level (p=0,802). This Research also
found strong correlation and significant between 24 hours PT and 24 hours lactate
serum level (p=0,0001) with (r=0,422), and then i found moderate correlation
(r=0,422) and significant between 24 hours aPTT with 24 hours lactate serum level
and the last I found strong correlation between 24 hours INR with 24 hours lactate
serum level (r=0,570) with (p=0,001).
Conclusion :
1. There is no correlation between initial and 24 hours coagulopathy with
morbidity (p=0.901 and p=0.280).
2. There is no correlation between initial coagulopathy with mortality (p=0.173).
3. There is a significant correlation between 24 hours coagulopathy 24 jam with
mortality (p=0,002), if the coagulopathy value is increase so the mortality will
be increase.
4. There is a significant correlation between initial and 24 hours lactate serum level
with morbidity (p= 0,033 and p=0,013), if the initial and 24 hours lactate serum
level are increase so the morbidity will be increase.
5. The is a significant correlation between initial and 24 hours lactate serum level
with mortality (p=0.002 dand p=0.001), if the initial and 24 hours lactate serum
level are increase so the mortality will be increase.
6. The most common parameter correlation with morbidity is 24 hours PT ( p =
0,04).
7. The dominant factor of coagulopathy parameter with mortality are initial PT
inisial, 24 hours PT 24 and initial INR. The most dominat variable is initial INR
(RR =1,63.108). Objektif : Untuk mengetahui adanya hubungan antara koagulopati dan kadar serum
laktat sebagai indikator morbiditas dan mortalitas pada kasus multipel trauma di
RSUP H. Adam Malik Medan.
Latar belakang : Trauma saat ini merupakan penyebab kematian paling sering di
empat dekade pertama kehidupan dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
yang utama di setiap negara. Trauma yang terjadi seringkali melibatkan beberapa
regio tubuh dan disebut dengan istilah multipel trauma. Pada multipel trauma, sering
terjadi perdarahan yang akan mengakibatkan kematian dan juga terjadi keadaan
hipoperfusi dan asidosis serta koagulopati yang akan meningkatkan mortalitas pasien
multipel trauma. Telah diketahui terdapat dua parameter yang sering digunakan untuk
menilai keberhasilan resusitasi yaitu koagulopati dan kadar serum laktat. Belum ada
data yang jelas mengenai koagulopati pada pasien multipel trauma dan hubungan
antara koagulopati dan kadar serum laktat sebagai indikator morbiditas dan mortalitas
pada pasien multipel trauma. Oleh sebab itu, peneliti merasa perlu dilakukan
penelitian tentang hubungan koagulopati dan kadar serum laktat sebagai salah satu
indikator untuk menilai mortalitas dan morbiditas pasien multipel trauma di rumah
sakit H. Adam Malik Medan.
Metode : Penelitian ini merupakan studi analitik prospektif cross sectional yang
dilakukan pada dua puluh delapan orang (28 orang) pasien laki-laki dan wanita
dengan multipel trauma yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat RSUP H.Adam
Malik Medan dari mulai saat proposal disetujui sampai sampel terpenuhi.Identitas
pasien dicatat (nama, jenis kelamin, dan usia). Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik
(jenis trauma, lokasi trauma, dan durasi kejadian) dicatat. Pengambilan sampel darah
dari pembuluh darah vena pasien untuk pemeriksaan fungsi koagulasi (PT, aPTT,
INR) dan serum laktat saat pasien masuk di IGD (inisial). Pengambilan sampel darah
dari pembuluh darah vena pasien untuk pemeriksaan fungsi koagulasi (PT, aPTT,
INR) dan serum laktat pasien setelah 24 jam dari pemeriksaan pertama. Pemeriksaan
sampel darah dilakukan di laboratorium Patologi Klinik RSUP HAM. Penilaian hasil
akhir morbiditas dan mortalitas. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik distribusi frekuensi. Dan dihitung hubungan antara fungsi koagulopati dan kadar
serum laktat terhadap morbiditas dan mortalitas multipel trauma.
Hasil : Penelitian yang dilakukan dari bulan Agustus-Oktober 2014 menjumpai 29
kasus multipel trauma yang memenuhi kriteria inklusi. Dijumpai pria sebanyak 25
orang (86,2%) dan wanita 5 orang (13,8%). Rata-rata usia pasien multipel trauma
tersebut adalah 32,9 tahun (SD =13,52 tahun). Rerata PT inisial 19,79 (11,88) detik,
aPTTInisial 38,38 (17,91) detik, INR inisial 1,51 (0,97), Laktat inisial 4,46 (4,01)
mmol/L, PT 24 jam 19,43 (11,46) detik, aPTT 24 jam 36,12 (18,95) detik, INR 24
jam 2,63 (6,34), Laktat 24 jam 3,8 (3,76) mmol/L. Dijumpai korelasi yang sedang dan
signifikan antara PT inisial dan kadar serum laktat inisial (r=0,5), dijumpai korelasi
yang bersifat sedang (r=0,550) dan signifikan antara INR inisial dan kadar serum
laktat inisial. Tidak ditemukan korelasi yang signifikan antara aPTT inisial dan kadar
serum laktat inisial (p=0,802). Penelitian ini juga menjumpai korelasi yang kuat dan
signifikan antara PT 24 jam dan kadar serum laktat 24 jam (p=0,0001) dengan
(r=0,422). Dijumpai korelasi sedang (r=0,422) dan signifikan juga ditunjukkan oleh
variabel aPTT 24 jam dengan serum laktat 24 jam. Dijumpai korelasi kuat antara INR
24 jam dan kadar laktat serum 24 jam (r=0,570) dengan (p=0,001).
Kesimpulan :
1. Tidak terdapat hubungan antara koagulopati inisial dan koagulopati 24 jam
terhadap morbiditas (p=0.901 dan p=0.280).
2. Tidak terdapat hubungan antara koagulopati inisial terhadap mortalitas (p=0.173).
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara koagulopati 24 jam dengan mortalitas
(p=0,002), dimana terdapat kecenderungan dijumpai keadaan koagulopati semakin
tinggi kejadian mortalitas.
4. Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar laktat inisial dan 24 jam terhadap
morbiditas (p= 0,033 dan p=0,013), dimana terdapat kecenderungan semakin
tinggi kadar laktat inisial dan kadar laktat 24 jam semakin tinggi kejadian morbiditas.
5. Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar laktat inisial dan 24 jam terhadap
mortalitas (p=0.002 dan p=0.001), dimana terdapat kecenderungan semakin tinggi
kadar laktat inisial dan kadar laktat 24 jam semakin tinggi kejadian mortalitas.
6. Parameter yang berpengaruh terhadap morbiditas adalah PT 24 jam ( p = 0,04). 7. Parameter koagulopati yang dominan terhadap mortalitas adalah PT inisial, PT
24 jam dan INR inisial. Variabel yang paling dominan adalah INR initial (RR
=1,63.108
).
Collections
- Master Theses [70]