Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Chairiandi
dc.contributor.advisorHanafiah, Hafas
dc.contributor.authorWijaya, Eka Prasetia
dc.date.accessioned2021-07-08T04:17:26Z
dc.date.available2021-07-08T04:17:26Z
dc.date.issued2014
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/35116
dc.description.abstractObjective : The aim of the study was to determine the relation between coagulopathy and lactate serum level as indicator of morbidity and mortality in multiple trauma cases at H. Adam Malik Hospital Medan. Background : The trauma are still common cause of mortality in fourth decade in life and remains a major public health problem in every country. The trauma were often remains some regio in the body which called with multiple trauma. In multiple trauma often massive bleeding that will result in death and also often hipoperfusion, acidosis condition and coagulopathy which will increasing mortality in multiple trauma cases. We had known two parameter had used to evaluated sucsessfully resuscitation were coagulopathy and lactate serum level. However, the is no data about coagulopathy in multiple trauma cases and the relation between coagulopathy and lactate serum level as indicator of morbidity and mortality in multiple trauma cases. So we needed more research on the relation between coagulopathy and lactate serum level as indicator of morbidity and motality in multiple trauma cases at H. Adam Malik Hospital Medan. Methods : This study is analytical cross sectional study which conducted in 28 patients (men and women) with multiple trauma cases that came to the emergency room H.Adam Malik Hospital Medan from the propose are approved until the number sample are collected. Identity of patients will be collected (name,gender and age). The history of disease and physical examination (kind of trauma, location of trauma, dan duration) will be collected. The blood sample from vein of patients for examination coagulation (PT, aPTT, INR) and lactate serum level at IGD admission (initial). The Blood sample will be collected after 24 hours IGD admission for examination of coagulation (PT, aPTT, INR) and lactate serum level. The examination will be performed in Clinical Patology laboratory RSUP HAM. Evaluation of morbidity and mortality. The data will be presentated in table and distribution frecuency graphic. It is be counted the relation between coagulopathy function between lactate serum level to indicator of morbidity dan mortality in multiple trauma cases. Result : In my research which I did from August - October 2014, i found 29 multiple trauma cases suitable with inclution criteria, 25 men (86,2%) and 5 women (13,8%). The average their age 32,9 years old (SD =13,52 years). The average initial PT 19,79 (11,88) seconds, initial aPTT 38,38 (17,91) seconds, initial INR 1,51 (0,97), Initial Lactate 4,46 (4,01) mmol/L, 24 hours PT 19,43 (11,46) seconds, 24 hours aPTT 36,12 (18,95) seconds, 24 hours INR 2,63 (6,34), 24 hours Lactate 3,8 (3,76) mmol/L. I found moderate correlation and significant between initial PT and kinitial lactate serum level (r=0,5), I found moderate correlation (r=0,550) and significant between initial INR and initial lactate serum level. I didn’t find significant correlation between initial aPTT and initial lactate serum level (p=0,802). This Research also found strong correlation and significant between 24 hours PT and 24 hours lactate serum level (p=0,0001) with (r=0,422), and then i found moderate correlation (r=0,422) and significant between 24 hours aPTT with 24 hours lactate serum level and the last I found strong correlation between 24 hours INR with 24 hours lactate serum level (r=0,570) with (p=0,001). Conclusion : 1. There is no correlation between initial and 24 hours coagulopathy with morbidity (p=0.901 and p=0.280). 2. There is no correlation between initial coagulopathy with mortality (p=0.173). 3. There is a significant correlation between 24 hours coagulopathy 24 jam with mortality (p=0,002), if the coagulopathy value is increase so the mortality will be increase. 4. There is a significant correlation between initial and 24 hours lactate serum level with morbidity (p= 0,033 and p=0,013), if the initial and 24 hours lactate serum level are increase so the morbidity will be increase. 5. The is a significant correlation between initial and 24 hours lactate serum level with mortality (p=0.002 dand p=0.001), if the initial and 24 hours lactate serum level are increase so the mortality will be increase. 6. The most common parameter correlation with morbidity is 24 hours PT ( p = 0,04). 7. The dominant factor of coagulopathy parameter with mortality are initial PT inisial, 24 hours PT 24 and initial INR. The most dominat variable is initial INR (RR =1,63.108).en_US
dc.description.abstractObjektif : Untuk mengetahui adanya hubungan antara koagulopati dan kadar serum laktat sebagai indikator morbiditas dan mortalitas pada kasus multipel trauma di RSUP H. Adam Malik Medan. Latar belakang : Trauma saat ini merupakan penyebab kematian paling sering di empat dekade pertama kehidupan dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama di setiap negara. Trauma yang terjadi seringkali melibatkan beberapa regio tubuh dan disebut dengan istilah multipel trauma. Pada multipel trauma, sering terjadi perdarahan yang akan mengakibatkan kematian dan juga terjadi keadaan hipoperfusi dan asidosis serta koagulopati yang akan meningkatkan mortalitas pasien multipel trauma. Telah diketahui terdapat dua parameter yang sering digunakan untuk menilai keberhasilan resusitasi yaitu koagulopati dan kadar serum laktat. Belum ada data yang jelas mengenai koagulopati pada pasien multipel trauma dan hubungan antara koagulopati dan kadar serum laktat sebagai indikator morbiditas dan mortalitas pada pasien multipel trauma. Oleh sebab itu, peneliti merasa perlu dilakukan penelitian tentang hubungan koagulopati dan kadar serum laktat sebagai salah satu indikator untuk menilai mortalitas dan morbiditas pasien multipel trauma di rumah sakit H. Adam Malik Medan. Metode : Penelitian ini merupakan studi analitik prospektif cross sectional yang dilakukan pada dua puluh delapan orang (28 orang) pasien laki-laki dan wanita dengan multipel trauma yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat RSUP H.Adam Malik Medan dari mulai saat proposal disetujui sampai sampel terpenuhi.Identitas pasien dicatat (nama, jenis kelamin, dan usia). Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik (jenis trauma, lokasi trauma, dan durasi kejadian) dicatat. Pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena pasien untuk pemeriksaan fungsi koagulasi (PT, aPTT, INR) dan serum laktat saat pasien masuk di IGD (inisial). Pengambilan sampel darah dari pembuluh darah vena pasien untuk pemeriksaan fungsi koagulasi (PT, aPTT, INR) dan serum laktat pasien setelah 24 jam dari pemeriksaan pertama. Pemeriksaan sampel darah dilakukan di laboratorium Patologi Klinik RSUP HAM. Penilaian hasil akhir morbiditas dan mortalitas. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik distribusi frekuensi. Dan dihitung hubungan antara fungsi koagulopati dan kadar serum laktat terhadap morbiditas dan mortalitas multipel trauma. Hasil : Penelitian yang dilakukan dari bulan Agustus-Oktober 2014 menjumpai 29 kasus multipel trauma yang memenuhi kriteria inklusi. Dijumpai pria sebanyak 25 orang (86,2%) dan wanita 5 orang (13,8%). Rata-rata usia pasien multipel trauma tersebut adalah 32,9 tahun (SD =13,52 tahun). Rerata PT inisial 19,79 (11,88) detik, aPTTInisial 38,38 (17,91) detik, INR inisial 1,51 (0,97), Laktat inisial 4,46 (4,01) mmol/L, PT 24 jam 19,43 (11,46) detik, aPTT 24 jam 36,12 (18,95) detik, INR 24 jam 2,63 (6,34), Laktat 24 jam 3,8 (3,76) mmol/L. Dijumpai korelasi yang sedang dan signifikan antara PT inisial dan kadar serum laktat inisial (r=0,5), dijumpai korelasi yang bersifat sedang (r=0,550) dan signifikan antara INR inisial dan kadar serum laktat inisial. Tidak ditemukan korelasi yang signifikan antara aPTT inisial dan kadar serum laktat inisial (p=0,802). Penelitian ini juga menjumpai korelasi yang kuat dan signifikan antara PT 24 jam dan kadar serum laktat 24 jam (p=0,0001) dengan (r=0,422). Dijumpai korelasi sedang (r=0,422) dan signifikan juga ditunjukkan oleh variabel aPTT 24 jam dengan serum laktat 24 jam. Dijumpai korelasi kuat antara INR 24 jam dan kadar laktat serum 24 jam (r=0,570) dengan (p=0,001). Kesimpulan : 1. Tidak terdapat hubungan antara koagulopati inisial dan koagulopati 24 jam terhadap morbiditas (p=0.901 dan p=0.280). 2. Tidak terdapat hubungan antara koagulopati inisial terhadap mortalitas (p=0.173). 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara koagulopati 24 jam dengan mortalitas (p=0,002), dimana terdapat kecenderungan dijumpai keadaan koagulopati semakin tinggi kejadian mortalitas. 4. Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar laktat inisial dan 24 jam terhadap morbiditas (p= 0,033 dan p=0,013), dimana terdapat kecenderungan semakin tinggi kadar laktat inisial dan kadar laktat 24 jam semakin tinggi kejadian morbiditas. 5. Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar laktat inisial dan 24 jam terhadap mortalitas (p=0.002 dan p=0.001), dimana terdapat kecenderungan semakin tinggi kadar laktat inisial dan kadar laktat 24 jam semakin tinggi kejadian mortalitas. 6. Parameter yang berpengaruh terhadap morbiditas adalah PT 24 jam ( p = 0,04). 7. Parameter koagulopati yang dominan terhadap mortalitas adalah PT inisial, PT 24 jam dan INR inisial. Variabel yang paling dominan adalah INR initial (RR =1,63.108 ).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectkoagulopatien_US
dc.subjectkadar serum laktaten_US
dc.subjectindikator morbiditas dan mortalitasen_US
dc.subjectmultipel traumaen_US
dc.titlePenelitian Akhir Hubungan antara Koagulopati dan Kadar Serum Laktat sebagai Indikator Morbiditas dan Mortalitas pada Kasus Multipel Trauma di Rsup H. Adam Malik Medanen_US
dc.identifier.nimNIM087102011
dc.description.pages95 Halamanen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record