dc.contributor.advisor | Widhiastuti, Retno | |
dc.contributor.advisor | Damanik, B. Sengli J. | |
dc.contributor.author | Fauzi, Rizaudin | |
dc.date.accessioned | 2021-07-08T08:16:15Z | |
dc.date.available | 2021-07-08T08:16:15Z | |
dc.date.issued | 2011 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/35217 | |
dc.description.abstract | An awareness impact of chemical use in agriculture, the world community's
attention slowly begin to shift to environmentally friendly agriculture. Today the
community is very concern to the nature and health, then comes the other alternative
technology, known as "organic farming", "organic farming", "natural farming", or
"low-input sustainable agriculture". Although organic farming is still a little
cultivated, but that growing very important in the agricultural sector. The demand for
organic products is a world of new business opportunities, both for export and
domestic needs. Generally, the export of organic products are usually sold 20%
higher than non-organic agricultural products. Main advantages of organic farming
vary widely, in some economic studies that organic agriculture has real access to
long-term prospects. Gampong Seureuke Langkahan District of North Aceh district in
2008 has been certified organic cocoa production from the Institute for
Marketecology (IMO) of Germany. The purpose of this study was to find out whether
there are differences in soil fertility and makrofauna soil macro on cocoa plantations
are managed in an organic and anorganic and also to find out whether there are
differences in the incomes of farmers who manage the cocoa plantations in organic
and anorganic. The research was conducted using a laboratory test methods and
statistical tests. For the primary data in the form of laboratory tested soil samples
ground to get the macro soil taxonomy and laboratory animals to get results
makrofauna ground. For income data were tested by statistical tests (t test). The
results of these studies show that soil macro nutrients (N, P, K and pH) cocoa
plantations that are managed organically is better than anorganic. Makrofauna
cocoa plantation land managed organically more than anorganic. Income of cocoa
farmers who farm organically managed more than anorganic | en_US |
dc.description.abstract | Adanya kesadaran akan akibat yang ditimbulkan dampak penggunaan bahan
kimia dalam pertanian, perhatian masyarakat dunia perlahan mulai bergeser ke
pertanian yang berwawasan lingkungan. Dewasa ini masyarakat sangat peduli
terhadap alam dan kesehatan, maka munculah teknologi alternatif lain, yang dikenal
dengan ìpertanian organikî, ìusahatani organikî, ìpertanian alamiî, atau îpertanian
berkelanjutan masukan rendahî. Meskipun pertanian organik ini masih sedikit
diusahakan, akan tetapi pertumbuhannya sangat penting di dalam sektor pertanian.
Permintaan akan produk-produk organik merupakan peluang dunia usaha baru, baik
untuk tujuan ekspor maupun kebutuhan domestik. Umumnya, ekspor produk organik
biasanya dijual 20% lebih tinggi dari produk pertanian non-organik. Keuntungan
pokok pertanian organik sangat bervariasi, dalam beberapa kajian ekonomi
menyatakan bahwa pertanian organik memiliki akses nyata terhadap prospek jangka
panjang. Gampong Seureuke Kecamatan Langkahan Kabupaten Aceh Utara pada
tahun 2008 telah mendapatkan sertifikat pertanian organik produksi kakao dari
Institute for Marketecology (IMO) Jerman. Tujuan dari penelitian ini adalah
Mengetahui apakah ada perbedaan kesuburan makro tanah dan makrofauna tanah
pada perkebunan kakao yang dikelola secara organik dan anorganik kemudian juga
untuk mengetahui apakah ada perbedaan pendapatan petani yang mengelola
perkebunan kakao secara organik dan anorganik. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode uji laboratorium dan uji statistik. Untuk data primer yang
berupa sampel tanah diuji di laboratorium tanah untuk mendapatkan hasil makro
tanah dan laboratorium taksonomi hewan untuk mendapatkan hasil makrofauna
tanah. Untuk data pendapatan diuji dengan uji statistik (uji t). Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa unsur hara makro tanah (N, P K dan pH) perkebunan kakao yang
dikelola secara organik lebih baik daripada anorganik. Makrofauna tanah perkebunan
kakao yang dikelola secara organik lebih banyak daripada anorganik. Pendapatan
petani perkebunan kakao yang dikelola secara organik lebih besar daripada
anorganik. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Pertanian Organik | en_US |
dc.subject | Kesuburan Tanah | en_US |
dc.subject | Makrofauna | en_US |
dc.subject | Pendapatan | en_US |
dc.subject | Kakao | en_US |
dc.title | Pengelolaan Perkebunan Kakao Rakyat Berkelanjutan melalui Program Organik Berbasis Masyarakat di Serukei Aceh Utara | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM097004002 | |
dc.description.pages | 73 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |