dc.contributor.advisor | Sofyani, Sri | |
dc.contributor.advisor | Supriatmo | |
dc.contributor.author | Nur’aini | |
dc.date.accessioned | 2021-07-09T02:23:58Z | |
dc.date.available | 2021-07-09T02:23:58Z | |
dc.date.issued | 2011 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/35256 | |
dc.description.abstract | Background: Sleep disturbances commonly occur in adolescents.
Disparities of family’s socioeconomic levels, life style, and urban-suburban
environment have an influence on the sleep pattern of adolescents. The
modernization process in urban environment is marked by the
development of information technology media and lack of parental
monitoring in adolescents resulted in the incident of sleep disturbances
among them. Sleep disturbances can affect physical growth, emotional,
cognitive, and social development. This study was conducted considering
limited studies on sleep disturbances in adolescents.
Objective: To determine the differences on sleep disturbances in urban
and suburban adolescents and to find out the most influencing factors in
the incident of sleep disturbance.
Methods: A cross-sectional study was conducted on the 12 to 15 years
junior high school students in urban (n=350) and suburban (n=350)
environments in the city of Medan, Sumatera Utara, who met the inclusion
and exclusion criteria. The screening test for sleep disturbances screening
using SDSC (Sleep Disturbances Scale for Children) was done from May
to June 2010. SDSC was a set questionaire filled out by the parents based
on what they remember about their children’s sleep pattern for the last 6
months. The data obtained were analyzed through the independent t-test
and chi square tests.
Results: Urban adolescents experienced sleep disturbances were 133
(38%), borderline 182 (52%) and normal 35 (10%), while for the sub urban adolescents 132 (37,7%), 180 (51,4%), 38 (10,9%) respectively (P
0.192). The most influencing factor of sleep disturbances in urban and
suburban were noisy that come from the near environment (P 0.001) and
drink that contain caffeine (P 0.001). Based on questionaires SDSC
differences of types of sleep disordesr among urban and suburban.
Conclusion: There were no differences in sleep disturbances between
the urban and sub-urban adolescents but based on the SDSC were found
diffrentences of types of sleep disorders among urban and suburban. The
most influencing factor in the incident of sleep disturbances for the urban
and sub-urban was noisy and caffeine. | en_US |
dc.description.abstract | Latar Belakang: Gangguan tidur merupakan masalah yang banyak
dialami oleh remaja yang dipengaruhi berbagai faktor baik medis maupun
non-medis. Perbedaan tingkat sosial ekonomi keluarga, gaya hidup, dan
lingkungan urban dan suburban dapat mempengaruhi pola tidur pada
remaja. Proses modrenisasi di urban dimana media tehnologi informasi
semakin berkembang, dan kurangnya pemantaun orangtua terhadap
remaja mengakibatkan terjadinya perubahan pola tidur pada remaja,
sehingga terjadi gangguan tidur. Gangguan tidur dapat mengganggu
pertumbuhan fisik, emosional, kognitif, dan perkembangan sosial. Masih
terbatasnya penelitian mengenai gangguan tidur pada remaja.
Tujuan: Mengetahui perbedaan gangguan tidur pada remaja urban dan
suburban serta faktor yang paling mempengaruhinya.
Metode: Suatu penelitian cross sectional dilakukan pada bulan Mei
sampai Juni 2010 di SMP Syaffiyatul Amaliyah dan GPKI (Gereja
Protestan Kristen Indonesia) Kecamatan Medan Baru sebagai daerah
urban dan SMPN 31 Lau chih Kecamatan Tuntungan sebagai daerah
suburban di Medan, Propinsi Sumatera Utara. Sampel dipilih secara
consecutive sampling yaitu remaja SMP usia 12 sampai 15 tahun yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi diikutsertakan dalam penelitian.
Gangguan tidur pada remaja dinilai dengan menggunakan SDSC (Sleep
Disturbances Scale for Children) dan kuesioner faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya gangguan tidur. Analisis yang digunakan
adalah uji t independen dan uji kai-kuadrat.
Hasil: Sebanyak masing - masing 350 remaja urban dan suburban yang
mengikuti penelitian dengan rentang usia 12 sampai 15 tahun. Pada
penelitian ini didapati remaja yang mengalami gangguan tidur di urban
133(38%), borderline 182 (52%), normal atau tidak mengalami gangguan
tidur 35 (10%) dan suburban 132 (37,7%), borderline 180 (51.4%), normal
38 (10.9%) dengan (P 0.195) Faktor yang paling mempengaruhi terjadinya
gangguan tidur di urban dan suburban adalah suara bising yang berasal
dari lingkungan (P 0.001) dan minum minuman yang mengandung kafein
(P 0.001). Berdasarkan kuesioner SDSC adanya perbedaan dari jenis
gangguan tidur antara urban dan suburban.
Kesimpulan: Tidak ada perbedaan gangguan tidur antara remaja urban
dan suburban tetapi berdasarkan SDSC didapati perbedaan jenis
gangguan tidur antara urban dan suburban. Faktor yang paling
mempengaruhi terjadinya gangguan tidur urban dan suburban adalah
suara bising dan kafein. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Remaja | en_US |
dc.subject | urban | en_US |
dc.subject | suburban | en_US |
dc.subject | gangguan tidur | en_US |
dc.subject | kuesioner gangguan tidur | en_US |
dc.title | Perbedaan Gangguan Tidur pada Remaja Urban dan Suburban | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM087103002 | |
dc.description.pages | 76 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |