Pergeseran Kata Sapaan dalam Bahasa Minangkabau Dialek Agam di Kota Medan
View/ Open
Date
2011Author
Rosanti, Raina
Advisor(s)
Setia, Eddy
Deliana
Metadata
Show full item recordAbstract
This study is entitled The Shifts of Addressing Words in Minangkabau Language
Agam Dialect (BMA) in Medan. It is based on shifts of addressing words occured in
local dialect. The objectives of this study are (1) to describe the addressing words in
BMA having shift, and (2) to describe the factors causing the shifts on addressing
words in that local dialect. This study adapted qualitative descriptive method using
Miles and Huberman theories. Informan data are taken from four (4) sons and five (5)
daughters of original Agam families who have migrated to Medan. The results show:
(1) the highest shift of the addressing words in BMA is addressing words in cultural
practices based on local community, in religion matters, in general communication,
however the lowest shift of addressing words is in profession. The addressing words
shifted are prestige, urbanization, inter-generations shift, educational level, types of
profession, income rates, and varities of language use. Penelitian ini berjudul Pergeseran Kata Sapaan dalam Bahasa Minangkabau Dialek
Agam di Kota Medan, dan dilatarbelakangi karena terjadinya pergeseran kata sapaan
dalam bahasa Minangkabau dialek Agam (BMA) di Kota Medan. Adapun tujuan
penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan kata sapaan dalam BMA yang mengalami
pergeseran, dan (2) mendeskripsikan faktor-faktor penyebab pergeseran kata sapaan
dalam BMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kualitatif dengan mengadaptasi teori Miles dan Huberman. Sumber data informan
diperoleh dari empat (4) anak laki-laki dan lima (5) anak perempuan dari sembilan
keluarga asli Agam perantauan Medan. Hasil yang diperoleh setelah data dianalisis
adalah: (1) kata sapaan yang mengalami pergeseran dalam BMA yang tertinggi
adalah kata sapaan dalam adat menurut kaum, kedua kata sapaan dalam agama, ketiga
kata sapaan umum, dan yang terendah kata sapaan jabatan, dan (2) faktor-faktor yang
menyebabkan kata sapaan tersebut mengalami pergeseran adalah prestise, urbanisasi,
peralihan antargenerasi, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, dan
variasi pemakaian bahasa.