Show simple item record

dc.contributor.advisorDe Lux Putra, Effendy
dc.contributor.advisorSilalahi, Jansen
dc.contributor.authorSilviana, Ernita
dc.date.accessioned2021-07-12T02:21:00Z
dc.date.available2021-07-12T02:21:00Z
dc.date.issued2015
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/35378
dc.description.abstractToxic metals accumulation in growing plant is influenced by the soil composition, water, air and planting sites, fertilization and crop types. Cabbage (Brassica oleracea L.) and Chinese cabbage (Brassica rapa L.) are plants that is able to absorb toxic metals. This study aimed to determine the effect of dosage of NPK fertilizer and organic fertilizer on metal lead accumulation in cabbage and chinese cabbage. This research was carried out in plastic house in Simpang Tiga Redelong highlands using cabbage (Inpestor 369) and white mustard (Deli. CR) seeds. The procedure used was the addition of lead (Pb) into the soil media as much as 319.71 mg.kg-1 in powder form Pb(NO3)2 for all groups, in 5 kg per polybag. Then organic fertilizer (Petro Organic) and NPK (YaraMilaTM) was added were 15, 30, 60, 120 and 240 mg.kg-1 soil at 7, 15 and 30 DAT (days after planting) by sprinkling on the soil media around the plants. At 75 DAT vegetables were harvested and continued with the analysis for lead content analysis. Analysis using the technique of atomic absorption spectrophotometry (AAS) air-acetylene flame at a wavelength of 283.3 nm. The results showed that the cabbage (Brassica oleracea L.) and chinese cabbage (Brassica rapa L.) able to accumulate metallic lead during the growth of 3.0289 ± 0.0186 μg/g and 3.2770 ± 0.1601 μg/g. But after treatment decrease the accumulation lead with NPK fertilizer at 15 mg/kg; NPK 30 mg/kg; organic fertilizer 30 mg/kg on cabbage; NPK fertilizer and organic 60 mg/kg, the highest decrease of NPK fertilizer on cabbage and chinese cabbage seen at a dose of 120 mg/kg ie 2.2838 ± 0.0232 μg/g and 1.7482 ± 0.0551 μg/g; and the highest decline of organic fertilizer on cabbage and chinese cabbage at a dose of 240 mg/kg ie 2.0798 ± 0.0379 μg/g and 2.6829 ± 0.1565 μg/g respectively, but in NPK fertilizers 240 mg/kg there is an increase of accumulated back. Cabbage and chinese cabbage plants able to accumulate lead during growth. NPK fertilizer and organic fertilizer effect on a significant reduction in the lead, with the higher dose will further decrease the accumulation of lead.en_US
dc.description.abstractAkumulasi atau penimbunan logam toksik dalam pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh tanah, air, lokasi penanaman, pemupukan dan jenis tanaman. Kubis (Brassica oleracea L.) dan sawi putih (Brassica rapa L.) merupakan tanaman yang mampu menyerap logam toksik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh jenis dan dosis pupuk NPK dan pupuk organik terhadap akumulasi logam timbal oleh sayur kubis dan sawi putih. Penelitian ini dilakukan di simpang tiga Redelong Bener Meriah dengan menanam bibit kubis (Inpestor 369) dan sawi putih (Deli. CR) dan menumbuhkannya didalam rumah plastik. Prosedur kerja yang digunakan yaitu penambahan logam timbal (Pb) ke dalam media tanah sebanyak 319,71 mg.kg-1 dalam bentuk serbuk Pb(NO3)2 untuk semua kelompok, dengan media tanah sebanyak 5 kg per polybag. Kemudian diberi pupuk organik (Petro Organik) dan pupuk NPK (YaraMilaTM) dengan dosis rekomendasi 15, 30, 60, 120 dan 240 mg.kg-1 tanah pada 7, 15 dan 30 hst (hari setelah tanam) dengan cara menaburkan di atas media tanah di sekeliling tanaman. Pada 75 hst sayur dipanen dan dilanjutkan dengan analisa kandungan timbal. Analisis kualitatif timbal dilakukan dengan pereaksi dithizon 0,005% b/v pada pH 8,5. Analisis kuantitatif menggunakan teknik spektrofotometri serapan atom (SSA) nyala asetilen-udara pada panjang gelombang 283,3 nm. Data akumulasi timbal dianalisis secara statistik dengan analisis variansi (ANAVA; α 0,05) dan dilanjutkan dengan Tukey HSD untuk melihat rata-rata signifikan antar jenis dan dosis pemupukan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tanaman kubis (Brassica oleracea L.) dan sawi putih (Brassica rapa L.) mampu mengakumulasi timbal selama pertumbuhan sebesar 3.0289 ± 0,0186 μg/g dan 3,2770 ± 0,1601 μg/g. Kemudian terjadi penurunan akumulasi timbal setelah pemberian pupuk NPK pada 15 mg/kg; NPK 30 mg/kg; pupuk organik 30 mg/kg pada kubis; pupuk NPK dan organik 60 mg/kg, penurunan tertinggi pupuk NPK pada kubis dan sawi putih terlihat pada dosis 120 mg/kg yaitu 2,2838 ± 0,0232 μg/g dan 1,7482 ± 0,0551 μg/g; dan penurunan tertinggi pupuk organik pada kubis dan sawi putih pada dosis 240 mg/kg yaitu 2,0798 ± 0,0379 μg/g dan 2,6829 ± 0,1565 μg/g secara berturutturut, namun pada pupuk NPK 240 mg/kg terjadi kenaikan akumulasi kembali. Tanaman kubis dan sawi putih mampu mengakumulasi timbal selama pertumbuhan. Pemberian pupuk NPK dan pupuk organik berpengaruh pada penurunan timbal yang signifikan, dengan dosis yang semakin tinggi akan semakin menurunkan akumulasi timbal.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectCabbage (Brassica oleracea L.),en_US
dc.subjectChinese cabbage (Brassica rapa L.),en_US
dc.subjectlead (Pb),en_US
dc.subjectAtomic Absorption Spectrophotometer (AAS).en_US
dc.titlePengaruh Pemupukan Terhadap Akumulasi Timbal pada kubis (brassica oleracea l.) dan Sawi Putih (Brassica Rapa L.)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM127014003
dc.description.pages101 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record