Hubungan Makanan terhadap Migren pada Remaja
View/ Open
Date
2010Author
Bouhairet, Magda
Advisor(s)
Saing, Bistok
Ali, Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Background Migraine is a common problem worldwide especially in
adolescent and is usually chronic with frequent relapses.Therefore, any risk of
headaches related to diet has important implications on migraineurs.
However, very few are aware of the association between migraine and diet.
Objective To study the association of dietary in adolescent migraine.
Methods We conducted a cross sectional study on August until September
2009 in the Darussalam senior high school Medan, North Sumatera.
Adolescent were 13 to 18 years old. Participants eligible for the diagnosis of
migraine according to International Headache Society (IHS) criteria were
included in this study. Ninety respondents completed the questionnaire. The
food observed were milk, chocolate, ice cream, cheese, bread, instant
noodles, meat ball, sauce, sweetener, yoghurt, pizza, snack, and other foods
and beverages. Chi square test was used in this study.
Results A total of 90 participants, female had migraine more frequently
(61.1%) than male. There were statistically significant association on migraine
triggered by foods P = 0.045 (95%CI 0.59;0.79), and family history P = 0.043
(95%CI 0.46;0.66). Stress (P = 0.164), menstruation (P = 0.996), sound or
light (P = 0.577) have no significant association with migraine. A wide variety
of food and beverages had been implicated as migraine precipitants, the most
common were sauce (75%), ice cream (71%), milk (71%), instant noodles
(67.7%), chocolate (61%), peanuts (59.7%), cheese (54.8%) and meat ball
(54.8%).
Conclusion Food and family history of migraine had a significant association
with the occurence of migraine in adolescents. Latar belakang Migren merupakan masalah yang sering dijumpai pada
masyarakat umum khususnya pada remaja, biasanya bersifat kronik dan
berulang. Setiap sakit kepala sangat penting dihubungkan dengan diet
sebagai faktor pencetus migren. Namun masih sedikit diketahui hubungan
diet dengan migren.
Tujuan Untuk mengetahui hubungan makanan terhadap migren pada remaja.
Metode Suatu penelitian cross sectional dilakukan di Medan, Sumatera Utara
pada bulan Agustus sampai September 2009. Subyek adalah anak berusia
13 sampai 18 tahun yang menderita migren sesuai dengan International
Headache Society (IHS). Data diperoleh dengan kuesioner dimana 90
responden menyelesaikan kuesioner secara lengkap. Jenis makanan yang
diamati adalah susu, coklat, es krim, keju, roti, mie instan, bakso, saus,
pemanis buatan, minuman fermentasi, pizza, snack, makanan dan minuman
lainnya. Untuk mengetahui hubungan makanan terhadap migren digunakan
uji kai kuadrat.
Hasil Sebanyak 90 remaja mengikuti penelitian dimana wanita (61.1%) lebih
sering mengalami migren dibandingkan laki-laki (38.9%). Secara statistik,
terdapat hubungan yang bermakna pada makanan sebagai pencetus migren
P = 0.045 (IK 95% 0.59;0.79) dan riwayat keluarga menderita migren P =
0.043 (IK 95% 0.46;0.66). Faktor pencetus stres P = 0.16, menstruasi P =
0.996, pengaruh cahaya atau suara P = 0.577 tidak berhubungan bermakna
terhadap migren. Jenis makanan yang umum mencetuskan migren saus
(75%), es krim (71%), susu (71%), mie instan (67.7%), coklat (61%), kacang
(59.7%), keju (54.8%), bakso (54.8%).
Kesimpulan Hubungan makanan dan riwayat keluarga yang menderita
migren bermakna secara statistik terhadap serangan migren pada remaja.
Collections
- Master Theses [351]