Perbandingan Ketamin 0,5 mg/kgBB Intravena dengan Ketamin 0,7 mg/kgBB Intravena dalam Pencegahan Hipotensi Akibat Induksi Propofol 2 mg/kgBB Intravena pada Anestesi Umum
View/ Open
Date
2010Author
Siahaan, Dwi lunarta D.S.
Advisor(s)
Nasution, Akhyar H.
Harto, Soejat
Metadata
Show full item recordAbstract
Background and objective: The stability of hemodynamic during induction of anesthesia
is an important thing for safety and the well being of patient. The drug of induction
commonly used is Propofol, but adverse effect of intravenous propofol as a sole agent
are decrease in blood pressure and heart rate, apnea or hypoventilation which can result
in arterial oxygen desaturation. Ketamine has the effect of sympathetic stimulation
leading to increases in arterial pressure and heart rate. The effect of ketamine 0,5
mg/kgBW intravenous to prevent hypotension after induction of propofol has been
studied. The aim of this study is to compare efficacy of ketamine dose 0,5 mg/kgBW with
dose 0,7 mg/kgBW injected intravenously to elicit more appropriate and safer dose for
prevention of hypotension after induction of propofol.
Method: After getting the approval from the Ethic Committe of USU Medical School, a
randomized clinical trial study on 80 patients, 15 to 60 years, physical state ASA I-II
who underwent elective surgery with general anesthesia and induction with propofol 2
mg/kgBW intravenous in Adam Malik General Hospital Medan and its network hospital.
The sample are divided into two groups each with 40 subjects. Group A received
ketamine 0,5 mg/kgBW and group B received ketamine 0,7 mg/kgBW both injected
intravenously 1 minute before induction. All patients received equal treatment with 2
cc/kgBW RL infusion since fasting and have a premedication ten minutes before
induction with Pethidine 1 mg/kgBW and Midazolam 0.06 mg/kgBW intravenous.
Systolic and diastolic blood pressure, mean arterial pressure, heart rate, and respiratory
rate were determined and recorded before premedication, after administration of
ketamine, after administration of propofol, after intubation and five minutes after
intubation. Hypotension was defined as decrease in systolic blood pressure more than
20% from the basal value. An incidence of any side effects were also recorded.
Outcome: The statistically calculation showed that there were no significant difference
in prevention of hypotention after induction in both groups (10% compare with 12,5 %).
Decrease of blood pressure was found in both groups after induction and statistically
was not significant. Respiratory depression after ketamine and induction was found in
both groups and apnea after induction was found only in group Ketamine 0,5 mg/kgBW.
There were no episodes of nausea and vomiting, hallucination, hypersecretion,
laryngospasme in both groups, but there was one sample present with a transient
muscular spasm in group B.
Conclusion: There were no significant difference in prevention of hypotention after
induction of propofol between group ketamine 0,5 mg/kgBW compare with ketamine 0,7
mg/kgBW intravenously. Latar belakang dan tujuan : Kestabilan hemodinamik selama tindakan induksi
anestesi perlu diperhatikan untuk keselamatan pasien. Obat induksi yang sering
digunakan adalah propofol, karena onsetnya yang cepat, durasi yang singkat, waktu pulih
sadar yang cepat, mempunyai efek amnesia dan anti emetik. Namun propofol
mempunyai kelemahan yaitu dapat menyebabkan hipotensi. Ketamin diketahui memiliki
efek stimulan langsung pada sistem saraf simpatis yang akan meningkatkan tekanan
darah dan laju jantung. Efek ketamin untuk mencegah hipotensi pada induksi propofol
sudah pernah diteliti pada dosis 0,5 mg/kgBB IV. Tujuan penelitian ini adalah untuk
membandingkan efektifitas ketamin dosis 0,5 mg/kgBB IV dengan dosis 0,7 mg/kgBB
IV dalam upaya mendapatkan dosis yang lebih tepat dan aman untuk mencegah kejadian
hipotensi akibat induksi propofol 2 mg/kgBB IV pada anestesi umum.
Metode : Setelah mendapat persetujuan dari Komite Etik Fakultas Kedokteran USU,
penelitian uji klinis acak terkontrol tersamar ganda pada 80 subjek penelitian berumur 15
– 60 tahun dengan PS ASA I-II yang akan menjalani pembedahan elektif dengan anestesi
umum dan induksi dengan propofol 2 mg/kgBB IVdi RS H. Adam Malik Medan dan
rumah sakit jejaringnya. Setelah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, pasien dibagi
dalam 2 kelompok. 40 pasien mendapat ketamin 0,5 mg/kgBB IV dan 40 pasien
mendapat ketamin 0,7 mg/kgBB IV. Ketamin diberikan satu menit sebelum induksi.
Kedua kelompok mendapat perlakuan sama, diberi infus RL 2 cc / kg BB / jam sejak
puasa dan 10 menit sebelum induksi dipremedikasi dengan petidin 1 mg/ kgBB IV dan
Midazolam 0,06 mg/kgBB IV. Dilakukan pengukuran tekanan darah sistolik, diastolik,
tekanan arteri rerata, laju jantung dan laju nafas pada saat sebelum premedikasi, setelah
pemberian ketamin, setelah induksi propofol, setelah intubasi dan lima menit setelah
intubasi. Hipotensi ditetapkan bila terjadi penurunan tekanan darah sistolik lebih dari
20% dari basal. Efek samping yang timbul selama pemberian ketamin juga dicatat.
Hasil : Kejadian hipotensi pada kelompok Ketamin 0,5 mg/kgBB IV dan kelompok
Ketamin 0,7 mg/kgBB IV secara statistik tidak berbeda bermakna (10% dan 12,5%).
Terlihat penurunan tekanan darah sistolik, diastolik dan tekanan arteri rerata
dibandingkan dengan pre operasi pada kedua kelompok setelah induksi, dan secara
statistik tidak terdapat perbedaan yang bermakna (p> 0,05). Didapati penurunan laju
nafas pada kelompok Ketamin 0,5 mg/kgBB IV dan kelompok Ketamin 0,7 mg/kgBB IV
setelah pemberian ketamin dan propofol dan dengan uji statistik terdapat perbedaan yang
bermakna (p< 0,05). Kejadian henti nafas setelah induksi hanya terjadi pada kelompok
Ketamin 0,5 mg/kgBB IV (12,5%). Kejadian mual dan muntah, halusinasi, hipersalivasi,
dan spasme laring, tidak terlihat pada kedua kelompok, tetapi terdapat 1 orang yang
mengalami spasme otot di ekstremitas atas dan bawah.
Kesimpulan : Ketamin dengan dosis 0,5 mg/kgBB IV tidak berbeda bermakna dengan
ketamin dosis 0,7 mg/kgBB IV dalam pencegahan kejadian hipotensi akibat induksi
propofol.
Collections
- Master Theses [163]