Show simple item record

dc.contributor.advisorZainuddin, Amir
dc.contributor.authorWijaya, Arjuna
dc.date.accessioned2021-07-12T05:48:56Z
dc.date.available2021-07-12T05:48:56Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/35505
dc.description.abstractTuberkulosis (TB) masih merupakan masalah di dunia termasuk negara berkembang seperti Indonesia. Berbagai upaya untuk mendiagnosis TB telah banyak dilakukan baik pemeriksan serologi maupun kultur untuk mencari M. tuberculosis. Pemeriksaan hapusan dahak (sputum) spontan merupakan pemeriksaan standar untuk mendiagnosisTB paru, tetapi dengan sensitifitas ± 84%, terkadang pemeriksaan dahak spontan tidak menemukan kuman Bakteri Tahan Asam (BTA) yang ada pada M. tuberculosis. Di Poli DOTS TB di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada tahun 2009, dari 385 kasus TB paru baru dijumpai 54 (14,1%) penderita TB paru BTA negatif (–) Tujuan penelitian ini ialah untuk meningkatkan kemampuan diagnostik penderita TB paru BTA negatif dengan mendapatkan kuman BTA dari hapusan spesimen yang didapat melalui bronkoskopi dengan teknik bronchoalveolar lavage (BAL) .Penelitian bersifat deskriptif observasional dilakukan di Instalasi Diagnostik Terpadu di RSUP. H. Adam Malik Medan dan SMF/ Departemen Mikrobiologi Klinik RSUP. H. Adam Malik Medan dari April 2010 sampai dengan November 2010. Didapatkan 26 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. dengan jumlah penderita pria yang ditemukan lebih banyak (pria 65.4%, wanita 34.6%). Kebanyakan penderita berada pada kelompok usia 46-55 tahun dan dengan pendidikan menengah. Keluhan respirasi yang terbanyak adalah batuk darah pada 9 peserta penelitian ini ( 34.6% ) dan hanya 1 peserta yang mengeluhkan sesak nafas ( 3.8% ). Kelainan radiologis yang terbanyak berupa gambaran bercak mengawan (infiltrat/ nodular) + lymphadenopaty pada 8 peserta (30.8%). Diagnosis awal sebagai suspek TB paru 22 orang (84.6%) dan efusi pleura pada 3 orang (11.5%) dan 1 peserta dengan pyopneumotoraks (3.8% ). Lokasi pengambilan sampel paling banyak dilakukan di lobus atas kanan pada 12 penderita (46.2%) . Dari 26 orang peserta penelitian dijumpai hasil hapusan BTA dari bronchoalveolar lavage (BAL) tetap negatif pada 21 orang (80.8%) dan positif adalah 5 orang (19.2%) dengan gradasi BTA positif 1 Pada lima orang ini hanya 1 peserta didapati gambaran lumen dengan jumlah sekret yang produktif, sedang yang lain tidak disertai dengan sekret yang produktif. Didapatkan 10 orang (38.5%) dengan gambaran hiperemis pada lumen bronkus dan gambaran normal bronkus pada 8 orang (30.8%). Dijumpai pada 1 orang penderita dengan massa di 1/3 proksimal trakea pada dinding posterior disertai stenosis edematous dengan mukosa hiperemis pada lobus bawah paru kanan. Dari hasil yang didapat, menunjukkan perlunya tindakan BAL pada kasus yang disangka TB paru yang hasil pemeriksaan BTA nya negatif asal sesuai dengan prosedur/guidline dan dibenarkan dari segi akademis sehingga dari penelitian ini didapatkan diagnosa defenitifen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectTB paru BTA negatifen_US
dc.subjectDiagnosisen_US
dc.subjectBronkoskopien_US
dc.subjectBronchoalveolar lavageen_US
dc.titleHasil Bronkoskopi Serat Optik Lentur (BSOL) Menggunakan Teknik Bronchoalveolar Lavage (BAL) pada Tuberkulosis Paru dengan Hapusan Dahak Bakteri Tahan Asam (BTA) Negatifen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimFulltext
dc.description.pages73 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record