Kajian Karakteristik Perpindahan Panas pada Ruang Sistem Pengering/Pengasapan dengan Energi Panas dari Bahan Bakar
View/ Open
Date
2008Author
Juhan, Nawawi
Advisor(s)
Syuhada, Ahmad
Napitupulu, Farel
Zamanhuri
Metadata
Show full item recordAbstract
The use of oven for drying still has weaknesses, for instance, the
temperature in the oven is not the same in each drying bed. By the same
token, the higher the drying bed from the heat source, the temperature
will be lower. If the different fluidized temperature in each drying bed in
the oven is overcome, the dried product may decrease in quality as a
result of this condition. It is believed that this problem can be overcome
by decreasing the heat out of oven by designing precise angles of the
smokestack. This research was conducted to know the precise angles of
the smokestack for the temperature in every drying bed. In addition, this
research was aimed to know the influence of the pre- heat director
towards the temperature distribution in the oven. The testing was done by
producing the oven with natural - heat -flow system with consisting of
five main parts, such as, burning room, two heat pre-heat directors
without holes and with holes in form of V in angle of 30 degree, channel
of heat, drying room with 7 (seven) drying beds, and 3 (three)
smokestacks with angles of 15 degrees, 25 degrees, 35 degrees. Further
analysis was done to the characteristic of heat distribution and the
pattern of fluid flow in drying room system or smoking process for
obtaining the system and optimum drying instruments by using fuel
energy and uniform temperature in each drying bed in the oven. The
finding of this research showed that smokestack angles significantly
influenced the uniform distribution of temperature in the drying room.
The drying bed with the angle of 15 degrees can produce the uniform
distribution of temperature gradient temperature that happened was
small at the beginning of heating and after the stability was reached, the
temperature became stable in every drying beds in each drying room.
Besides, the pre-director was also influenced by the distribution of
temperature in the channel of heater in which the distribution of
temperature in the heating channel with the holed- pre-director and
without holes were significantly different. This was caused by the flow
pattern which existed especially in the smokestack with 15 degrees in
which its turbulence was bigger with pre-director without hole. The
characteristics of heat transferring which happened like Grashof number, Rayleigh number, Nusselt number and coofficience of heat
transfer that existed in the drying instruments was influenced by the
height of characteristics, weight of characteristics, and geometriy of
channel (angles of channel). Penggunaan lemari pengering untuk pengeringan masih mempunyai kelemahan, yaitu
temperatur pengering di dalam lemari pengering sering tidak seragam atau tidak sama
di setiap rak yang terdapat dalam lemari pengering, dimana temperatur udara panas
pada rak-rak pengering yang bejauhan dengan sumber panas atau pada rak-rak makin
ke atas semakin menurun. Jika ketidaksamaan temperatur fuida pengering pada
setiap rak dalam lemari pengering tersebut tidak teratasi, maka hasil pengering akan
menurun kualitasnya yang diakibatkan oleh tidak meratanya suhu pengering yang
diterima setiap produk yang dikeringkan. Masalah ini diyakini dapat diatasi dengan
menahan laju gas panas keluar dari ruang pengering dengan membuat sudut cerobong
gas panas keluar yang tepat. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan berapa sudut
cerobong gas panas keluar peralatan pengering yang tepat sehingga didapat
keseragaman temperatur di setiap rak yang terdapat dalam lemari pengering.
Disamping itu juga untuk melihat pengaruh pengarah awal terhadap distribusi
temperatur di dalam saluran peralatan pengering. Pengujiannya dilakukan dengan
membuat suatu sistem peralatan pengering dengan sistem aliran gas panas alamiah,
yang terdiri atas lima bagian utama yaitu ruang pembakaran, pengarah awal 2 buah
tidak berlubang dan berlubang dibuat berbentuk V dengan sudut 30o
, saluran aliran
udara panas, ruang pengeringan dengan 7 buah rak pengeringan, dan cerobong 3 buah
dengan sudut masing-masing 15o
, 25o
, dan 35o
. Pengkajian lebih lanjut dilakukan
terhadap karakteristik perpindahan panas dan pola aliran fluida pada Ruang Sistem
Pengering/Pengasapan untuk mendapatkan sistim dan peralatan pengering yang
optimal dengan menggunakan energi bahan bakar dan temperatur yang lebih merata
pada setiap rak di dalam lemari pengering. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa
sudut cerobong sangat berpengaruh terhadap keseragaman distribusi temperature di
dalam ruang pengering. Peralatan pengering dengan cerobong bersudut 15o
dapat
menghasikan distribusi temperatur yang teratur, gradient temperature yang terjadi
kecil di awal pemanasan dan setelah kestabilan tercapai distribusi temperature
menjadi seragam di setiap rak dalam ruang pengering. Disamping itu Pengarah awal
juga berpengaruh terhadap diistribusi di dalam saluran pemanas, dimana distribusi
temperatur pada saluran pemanas dengan pengarah awal berlubang dan tidak
berlubang sangat berbeda, ini disebabkan oleh pola aliran yang terjadi terutama pada
sudut atap cerobong yang 15o
. yang mana turbulensinya lebih besar dengan pengarah
awal tidak berlubang. Karakteristik perpindahan panas yang terjadi seperti Grashof
number, Rayleigh number, Nusselt number, dan koeffisien perpindahan panas yang
terjadi di dalam peralatan pengering dipengaruhi oleh ketinggian karakteristik, lebar
karakteristik, dan geometri saluran (sudut saluran).
Collections
- Master Theses [123]