Perbedaan Kadar Deoxypyridinoline pada Wanita Reproduktif Pasca Injeksi GnRH Agonis dan Tanpa Injeksi GnRH Agonis
View/ Open
Date
2017Author
Zaitun, Nafon
Advisor(s)
Siregar, M. Fidel Ganis
Sidabutar, Elida R
Metadata
Show full item recordAbstract
OBJECTIVE : To determine the difference urinary Deoxypyridinoline level
between reproductive women post GnRH agonis injection and without
GnRH agonis.
METHODS: This research is an comparative study with cross sectional
design that assess the difference of urinary Doxypyridinoline level
betweenreproductive women post GnRH agonis injection and without
injection GnRH agonist injection which was conducted at the Obstetric &
Gynecology Department University of Sumatera Utara Haji Adam Malik
General Hospital & DR Pirngadi General Hospital Medan. This research
was performed from May to June 2016 by including outpatients and
inpatients at Haji Adam Malik General Hospital & DR Pirngadi General
Hospital Medan that met the inclusion criteria. The subject was collected
urine in the morning which taken before 10 am about 30 cc to measure
urine Deoxypiridinoline levels and will be examined at Terpadu
Laboratorium University of Sumatera Utara. Mann Whitney statistical
analysis will be conducted for unnormally distributed data with a significant
of p < 0,05. The subject was then examined bone mineral density with
DXa.
RESULTS: This study was performed involving reproductive women who
numbered 50 people. Based on Mann Whitney test urinary
Deoxypyridinoline levels between reproductive women post GnRH agonis
injection and without GnRH agonist injection found a significant p 0,711 as
statistically showed no significant difference. This means injection GnRH
agonis do not decrease bone mineral density significantly.
CONCLUSION: There is no significant difference of Deoxypyridinoline
level between reproductive women post GnRH agonis injection and
without GnRH agonis injection. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaan kadar Deoxypyridinoline urin pada
wanita reproduktif pasca injeksi GnRH agonis dan tanpa injeksi GnRH
agonis.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian komparatif dengan rancangan
cross sectional yang menilai perbedaan kadar Deoxypyridinoline urin pada
wanita reproduktif pasca injeksi GnRH agonis dan tanpa injeksi GnRH
agonis yang dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara RSUP Haji Adam Malik Medan
dan RSUD DR Pirngadi Medan. Penelitian ini mulai dilakukan dari Mei
sampai dengan Juni 2016 dengan mengikutsertakan seluruh Pasien rawat
jalan ataupun rawat inap di RSUP Haji Adam Malik Medan dan RSUD DR
Pirngadi Medan yang memenuhi kriteria inklusi. Subyek penelitian
kemudian dilakukan pengambilan urine pertama pagi hari sebelum jam 10
pagi sebanyak 30 cc untuk pengukuran kadar Deoxypiridinoline yang akan
diperiksa di Laboratorium Terpadu USU. Hasil data yang dikumpulkan
kemudian diuji dengan uji Mann Whitney karena data tidak berdistribusi
normal dengan signifikansi p<0,05. Subjek penelitian kemudian dilakukan
pemeriksaan densitas massa tulang dengan DXa Scan.
Hasil: Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan wanita reproduktif yang
berjumlah 50 orang. Berdasarkan uji beda Mann Whitney kadar
Deoxypyridinoline urin wanita reproduktif pasca injeksi GnRH agonis dan
yang tanpa injeksi GnRH agonis didapati nilai p 0,711 secara statistik
tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Hal ini menunjukkan
injeksi GnRH agonis tidak menurunkan densitas tulang secara signifikan.
Simpulan: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan kadar
Deoxypyridinoline antara wanita reproduktif pasca injeksi GnRH agonis
dan yang tidak mendapatkan injeksi GnRH agonis.
Collections
- Master Theses [314]