Show simple item record

dc.contributor.authorKatharine
dc.date.accessioned2021-07-13T04:46:59Z
dc.date.available2021-07-13T04:46:59Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/35701
dc.description.abstractPrevalensi penyakit oklusi arteri perifer (PAOD) meningkat seiring bertambahnya usia. Gangguan pembuluh darah aterosklerotik lainnya, terutama penyakit arteri koroner (CAD), dapat koeksis dengan kejadian PAOD. Klinis PAOD pada lansia dapat asimtomatik, dapat terkait dengan gejala klaudikasio intermiten, atau dapat berhubungan dengan kejadian iskemia kritis tungkai (CLI). Lansia dengan PAOD memiliki peningkatan risiko untuk kejadian all-cause mortality, kematian kardiovaskular, dan kematian akibat CAD. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi harus diterapi pada pasien dengan PAD seperti berhenti merokok dan pengendalian hipertensi, dislipidemia, dan diabetes. Manajemen dan tatalaksana PAOD pada lansia dapat mencakup terapi medis yang mencakup mulai dari modifikasi gaya hidup yang sehat, perawatan kaki, pemberian terapi farmakologik berupa obat-obat antiplatelet, anti hipertensi, obat diabetes, obat dislipidemia, latihan (rehabilitasi) hingga terapi operatif yang diperlukan dalam proses salvasi tungkai.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.titlePenyakit Oklusi Arteri Perifer (PAOD) Ekstremitas Inferior pada Lansiaen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nim198311102019032014
dc.description.pages26 Halamanen_US
dc.description.typeKarya Tulis Dosenen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record