Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan dengan Return On Training Investment (ROTI) di PT Perkebunan Nusantara IV Medan
View/ Open
Date
2014Author
Sinaga, Rohana
Advisor(s)
Nasution, Harmein
Nazaruddin
Metadata
Show full item recordAbstract
PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) sebagai salah satu Badan Usaha Miliki Negara (BUMN) telah melakukan transformasi termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia (SDM), dimana SDM sebagai asset yang paling penting yang harus ditransformasi menuju suatu tingkat kualifikasi yang diakui secara universal, dalam aspek kompetensi, kapabilitas dan integritas. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai kualifikasi tersebut adalah dengan pelaksanaan kegiatan pelatihan. Pada Tahun 2013, perusahaan telah mengalokasikan anggaran untuk pelatihan mencapai Rp. 3.407.000.000,- biaya pelatihan yang cukup besar tersebut sebaiknya perlu dilakukan evaluasi terhadap manfaat pelatihan bagi perusahaan dalam bentuk peningkatan laba yang diukur dan dikonversi kedalam nilai mata uang/rupiah. Evaluasi pelatihan yang dilakukan di PT Perkebunan IV (Persero) saat ini hanya meliputi evaluasi awal pelatihan (Pre-test), evaluasi selama pelatihan dan evaluasi akhir pelatihan (Post Test). Sejalan dengan Surat Keputusan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (SK Menteri BUMN) Nomor SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN dan Pelaporan Kinerja Berdasarkan Pendekatan Kriteria Penilaiaan Kinerja Unggul BUMN (KPKU) berdasarkan surat Nomor : S-153/S.MBU/2012 tanggal 19 Juli 2012 dimana setiap BUMN diharuskan melakukan penilaian dan evaluasi terhadap aktivitasnya termasuk dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan yakni bagaimana perusahaan mengevalusi efektivitas dan efesiensi sistem pembelajaran dan pengembangan. Mengacu kepada surat keputusan diatas maka perlu dilakukan penilaian terhadap efektifitas kegiatan pelatihan yang telah dilakukan secara terukur, yaitu dengan melakukan evaluasi sejauh mana hasil manfaat finansial yang didapat perusahaan dibandingkan dengan besarnya biaya yang telah dikeluarkan untuk kegiatan pelatihan, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui besarnya Return On Training investment (ROTI) pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar manfaat finansial/benefit dari kegiatan suatu pelatihan dan untuk merumuskan kebijakan pelatihan pada masa yang akan datang. Untuk itu dilakukan penelitian terhadap kegiatan pelatihan operator pesawat boiler yang diikuti sebanyak 25 karyawan. Dari hasil penelitian didapat bahwa:domain kompetensi yang paling besar peningkatannya adalah pada domain keterampilan (skill) dan diikuti dengan perubahan perilaku (attitudes). Secara finansial peningkatan kompetensi tersebut berdampak pada peningkatan efisiensi penggunaan bahan bakar dengan nilai penghematan mencapai Rp. 661.500.000,-Perbandingan antara manfaat dan biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan tersebut atau besarnya Return on Training Investment (ROTI) adalah 420%. Nilai tersebut menunjukkan bahwa manfaat yang diberikan oleh pelatihan operator pesawat boiler jauh lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pelatihan operator pesawat boiler tersebut.