Perbandingan Respon Hemodinamik pada Tindakan Laringoskopi dan Intubasi pada Premedikasi Fentanil 2µg/kgBB Intravena + Deksketoprofen 50 mg Intravena dengan Fentanil 4µg/kgBB Intravena
View/ Open
Date
2010Author
Siregar, Ade Fitriani
Advisor(s)
Arifin, Hasanul
Muhammad
Metadata
Show full item recordAbstract
Background and Objective : The hemodynamic response to laryngoscopy and
intubation has been attributed to increased sympathetic activity caused by the
upper respiratory tract stimulation. Blood pressure increase 40-50% and heart rate
increase 20%. These changes are usually short in duration and well are tolerated by
patients without of cardiovascular disease and increase intracranial pressure. Many
drugs and techniques have been used to prevent the hyper dynamic response induce
by laryngoscopy and intubation. In this study we used Fentanyl 2µg/kgBB plus
Deksketoprofen 50 mg as premedications in group A with Fentanil 4 µg/kgBB in
group B as premedications to decrease the hemodynamic responses due to
laryngoscopy and intubation. The aim of this study is to elicit an alternative
alternatif drugs to decrease hemodynamic responses to laryngoscopy and
intubation.
Methods : After getting the approval from the ethic committee of USU medical
school. 60 healty samples were enrolled, men and women, age 16 to 50 years with
physical state ASA 1, who underwent elective surgery in Adam Malik General
Hospital and several hospital in Medan. Sample were then divided randomly into
two groups each with 30 subjects. In controlled randomised double blinded clinical
trial. Group A received Fentanyl 2µg/kgBB plus Deksketoprofen 50 mg as
premedications and Fentanil 4µg/kgBB in group B. Sistolik blood pressure,
diastolik blood pressure, mean arterial pressure, heart rate and respiratory rate were
record and measure. All data were analysed by using t- independent test and chi square test.
Result : Sistolik blood pressure in group A and group B decrease respectively 2,6%
and 8,8%, diastolik blood pressure increase 7,1% in group A and decrease 6,8% in
group B, mean arterial pressure increase 2,9% in group A and decrease 7,3% in group B, heart rate increase 13% in group A and increase 4,2% in group B one
minutes after laryngoscopy and intubation.
Conclusions : Although both premedication Regiment in this study is effective in
decreasing the hemodynamic response due to laryngoscopy and intubation,
statistically Fentanyl 4μg/kgBW is more effective in controlling hemodynamic
response during laryngoscopy and intubation. Deksketoprofen 50 mg iv showed no
effect in decreasing hemodynamic response to laringoscopy and intubation.
Premedication with Fentanil 4µg/kgBB iv can cause respiratory depression. Latar belakang dan Objektif : Respon hemodinamik pada tindakan laringoskopi
dan intubasi berhubungan dengan peningkatan aktifitas simpatis yang disebabkan
oleh stimulasi jalan nafas atas . Peningkatan tekanan darah berkisar 40-50% dan
peningkatan berkisar nadi 20%. Perubahan ini biasanya singkat dan dapat
ditoleransi dengan baik pada pasien tanpa penyakit kardiovaskular dan tekanan
intra kranial yang meningkat. Banyak obat dan tehnik yang digunakan untuk
mencegah respon hemodinamik yang meningkat akibat laringoskopi dan intubasi.
Pada penelitian ini digunakan premedikasi Fentanil 2µg/kgBB+Deksketoprofen 50
mg pada kelompok A dan Fentanil 4 µg/kgBB pada kelompok B untuk menurunkan
respon hemodinamik sewaktu laringoskopi dan intubasi. Tujuan penelitian ini
adalah mendapatkan alternatif obat untuk mencegah peningkatan respon
hemodinamik pada laringoskopi dan intubasi.
Metode : Setelah mendapat persetujuan dari komite etik Fakultas Kedokteran USU,
60 sampel dikumpulkan, pria dan wanita, dari umur 16-50 tahun dengan status fisik
ASA 1 yang menjalani pembedahan elektif dengan anestesi umum dengan intubasi
orotrakea pada Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik dan Rumah sakit jejaring
di kota Medan. Sampel kemudian dibagi secara acak menjadi dua kelompok dengan
masing-masing 30 subjek. Penelitian ini menggunakan uji klinis acak terkontrol
secara random tersamar ganda. Kelompok A mendapat premedikasi Fentanil 2
µg/kgBB+Deksketoprofen 50 mg iv dan kelompok B mendapat premedikasi
Fentanil 4µg/kgBB iv. Tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, tekanan
arteri rerata, frekwensi nafas dan frekwensi nadi dicatat dan diukur. Semua data
dianalisa menggunakan uji t independen dan chi square.
Hasil : Tekanan darah sistolik kelompok A dan kelompok B menurun masing masing 2,6% dan 8,8%, tekanan darah distolik meningkat 7,1% pada kelompok A dan menurun 6,8% pada kelompok B, tekanan arteri rerata meningkat 2,9% pada
kelompok A dan menurun 7,3% pada kelompok B, frekwensi nadi meningkat 13%
pada kelompok A dan 4,2% pada kelompok B satu menit setelah dilakukan
tindakan laringoskopi dan intubasi dibandingkan waktu awal.
Kesimpulan :
1. Pemberian premedikasi Fentanil 2µg/kgBB+Deksketoprofen 50 mg iv dan
premedikasi Fentanil 4µg/kgBB iv efektif dalam menekan respon
hemodinamik pada tindakan laringoskopi dan intubasi
2. Secara statistik Fentanil 4 µg/kgBB iv lebih efektif dalam menurunkan respon
hemodinamik pada laringoskopi dan intubasi
3. Deksketoprofen 50 mg tidak menunjukkan efek untuk menekan respon
hemodinamik sewaktu laringoskopi dan intubasi.
4. Premedikasi dengan Fentanil 4 µg/kgBB iv menimbulkan depresi pernafasan.
Collections
- Master Theses [163]