Show simple item record

dc.contributor.advisorTarigan, Ahmad Perwira Mulia
dc.contributor.advisorSyahrizal
dc.contributor.authorSembiring, Kurnia Yoyke
dc.date.accessioned2021-07-14T05:52:11Z
dc.date.available2021-07-14T05:52:11Z
dc.date.issued2013
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/36005
dc.description.abstractRenewable energy potential in Indonesia very large but still small used, for example hydro energy potential used just 13.69%. The regulation of Kepmen 1122 K/30/MEM/2002 about spread micro power plant until regulation of energy and human resource ministry Permen no.4, 2012 about base price production and excess energy, reinforce the role of private public partnership between government and private in construction of renewable power plant. Its also provide investment certainty for private sector as PLTM Cikidang. Potential energy already research continued until investment feasibility with common method. This paper aims to analysis and compare the common feasibility with NPV at risk method. Methodology used is descriptive and quantitative explorative method with secondary data, as general project data and others data like inflation rate and interest rate. Available data on potential energy will be analyze on reliable flow 60%, 70% and 80%. NPV at risk calculation method used WACC as discount rate and dual principle of risk return which the risk came from a financial and revenue perspective. WACC calculated with CAPM where the free risk return rate is 3 months of SNI/SPN rate, the data energy subsector beta and debt equity ratio from PT.Medco and the discount rate assumed 15% (base assume), 13.5% (Mandiri prime lending rate) and 12.8% (above average prime lending rate). The risk of investment contains an increase of total investment cost, operational and maintenance cost rise inflation and revenue. Potential risk of finance as modeling as distribution curve then inserted to cash flow and then simulated with Monte carlo simulation. Monte carlo simulation used software @risk 5.5 version which additional on Microsoft Excel will result normal distribution curve with level confidence 90%. The earlier forecast of base discount rate 15% with estimation of project delay for 6 months and or investment cost rise 10% with the level of confidence 90% can only be achieved by reliable flow 60%. The same situation with discount rate 13.5% can only be achieved by reliable flow 70%, while the reliable flow 80% with discount rate 12.8% can only achieved level confidence 81.3%. This calculation then compared to the conventional method used NPV and IRR which showed NPV always positive and IRR >15% so that expressed this investment plan is feasible for all reliable flow with discount rate 15%.en_US
dc.description.abstractPotensi energi terbarukan di Indonesia sangat besar tetapi pemanfaatannya masih kecil, potensi air misalnya, masih dimanfaatkan sebesar 13,69%. Peraturan Kepmen 1122 K/30/MEM/2002 tentang pembangkit skala kecil tersebar hingga Permen ESDM no.4 tahun 2012 tentang harga pokok produksi dan kelebihan energi mempertegas peran kerjasama pemerintah dan swasta dalam pembangunan pembangkit listrik terbarukan. Hal ini juga memberikan jaminan tentang kepastian investasi bagi swasta yang salah satunya adalah PLTM Cikidang. Potensi energi yang sudah diteliti kemudian dilanjutkan dengan kelayakan investasi dengan metode yang sudah lazim digunakan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis serta membandingkan kelayakan investasi dengan metode yang lazim dengan metode NPV at risk. Metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dan eksploratif dengan mengolah data sekunder berupa data proyek pembangkit secara umum dan data sekunder lainnya seperti data inflasi dan suku bunga. Data potensi energi yang ada akan dianalisis pada debit andalan 60%, 70% dan 80%. Perhitungan dengan metode NPV at risk disini menggunakan WACC sebagai tingkat diskonto dan prinsip dual risk return, dimana potensi resiko ada pada sisi pembiayaan maupun pendapatan. WACC diperhitungkan dengan CAPM dimana suku bunga bebas resiko adalah SBI/SPN rate 3 bulan, beta subsektor energi, rasio pembiayaan dari data PT.Medco serta dasar diskonto 15% (sesuai asumsi awal), 13,5% (sesuai SDBK Mandiri) dan 12,8% (diatas rerata kredit investasi bank swasta). Resiko ada pada kenaikan biaya investasi total, kenaikan biaya perawatan dan pemeliharaan sesuai inflasi dan pendapatan. Potensi resiko finansial yang ada kemudian dimodelkan dalam berbagai kurva distribusi sehingga kemudian dimasukkan ke dalam cash flow yang akan disimulasikan dengan simulasi Monte Carlo. Simulasi Monte Carlo mempergunakan perangkat lunak @Risk v5.5 yang merupakan tambahan pada Microsoft Excel akan menghasilkan kurva distribusi normal dengan harapan tingkat kepercayaan sebesar 90%. Asumsi awal dengan tingkat diskonto 15% dengan estimasi keterlambatan proyek selama 6 bulan dan atau terjadi kenaikan biaya investasi sebesar 10% serta tingkat kepercayaan 90% hanya dapat dicapai oleh debit andalan 60%. Kondisi yang sama dengan diskonto 13,5% dapat dicapai oleh debit andalan 70%, sementara debit andalan 80% dengan diskonto 12,8% hanya mencapai tingkat kepercayaan sebesar 81,3%. Perhitungan ini lalu dibandingkan dengan metode yang lazim dimana hasil dari NPV dan IRR menunjukkan bahwa NPV selalu positif dan IRR > 15% sehingga menyatakan rencana investasi ini layak untuk semua debit andalan dengan tingkat diskonto 15%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectAnalisa Investasi PLTMen_US
dc.subjectNPV At Risken_US
dc.subjectSimulasi Monte Carloen_US
dc.titleAnalisa Investasi PLTM Cikidang dengan Metode NPV At Risken_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM087016008
dc.description.pages121 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record