Show simple item record

dc.contributor.advisorDaulay, Murni
dc.contributor.advisorRamli
dc.contributor.authorArdiana, Ninna
dc.date.accessioned2021-07-14T06:50:23Z
dc.date.available2021-07-14T06:50:23Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/36035
dc.description.abstractMicro-business is classified into informal sector as term indicates the small scale economic business in which in the present day as a manifestation of a growth situation of the job opportunity in urban area. This informal sector covers any activities in business sector such as: commercial business (i.e. traveling salesman, sidewalk salesman) as well as business intransportation sector. Generally, the informal sector provide the small return even in the crisis situation, but this alternative must choosen by the worker for the reasons of the livelihood. This research aims to analyze factors influence the profit of microbusiness in tradisional market of Binjai, i.e: capital, duration of work, business experiences and educational level by Ordinary Least Squares (OLS). The results of research indicates that capital, duration of works and business experiences influence the profit of microbusiness significantly while the educational level did not influence the profit of mikrobusiness. The capital factor provide a big contribution that the other ones. Therefore, the sidewalk salesman must set a side a part of profit to increase the capital because the capital influence the profit significantly or to apply the loan from Banks to support the survive and variation of the selling product.en_US
dc.description.abstractUsaha mikro dapat digolongkan dalam sektor informal sebagai istilah yang biasa dipergunakan untuk menunjukkan sejumlah kegiatan ekonomi skala kecil, pada masa kini merupakan manivestasi dari situasi pertumbuhan kesempatan kerja di perkotaan. Kegiatan sektor informal ini mencakup berbagai macam kegiatan di bidang usaha antara lain: usaha perdagangan seperti (pedagang keliling; pedagang kaki lima) demikian pula di bidang usaha jasa misalnya jasa angkutan. Secara umum sektor informal memberikan return yang kecil, apalagi pada saat situasi krisis, tetapi alternatif ini tetap harus diambil tenaga kerja karena alasan kebutuhan hidup tadi. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi Laba Usaha Mikro di Pasar Tradisional Kota Binjai yaitu: Modal, Jumlah Waktu Bekerja, Pengalaman Usaha dan Tingkat Pendidikan dengan menggunakan metode Ordinary Least Squares (OLS). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa modal, jumlah waktu bekerja dan pengalaman usaha mempengaruhi signifikan terhadap laba usaha mikro sedangkan tingkat pendidikan tidak dapat mempengaruhi secara signifikan terhadap laba usaha mikro. Faktor modal usaha memberikan memberikan kontribusi yang besar dibanding dengan faktor yang lainnya. Dengan demikian hendaknya para pedagang kaki lima dapat menyisihkan sebagian dari keuntungan yang diperoleh untuk menambah modal dagang karena modal sangat berpengaruh terhadap Laba atau mungkin dapat mengajukan pinjaman kepada bank-bank perkreditan masyarakat guna memajukan usaha dalam berdagang, sehingga kontinuitas barang terjamin dan variasi barang dagangan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectUsaha Kecil Mikroen_US
dc.subjectLabaen_US
dc.subjectModalen_US
dc.subjectJumlah Waktu Bekerjaen_US
dc.subjectPengalaman Usahaen_US
dc.subjectTingkat Pendidikanen_US
dc.subjectOrdinary Least Squares (OLS)en_US
dc.titleAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Laba Usaha Mikro di Pasar Tradisional Kota Binjaien_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM087018057
dc.description.pages70 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record