Perbandingan Pretreatment Atrakurium 0,1 ED95 dengan Atrakurium 0,2 ED95 untuk Mencegah Fasikulasi dan Mialgia Akibat Suksinilkolin
View/ Open
Date
2010Author
Ismanto, Teguh
Advisor(s)
Muhammad
Lubis, Asmin
Metadata
Show full item recordAbstract
Background, Succinylcholine is an ideal neuromuscular block drug for intubation technique that has quick onset of action, complete paralysis, full and early recovery without the use of reversal, with an adverse effect of myalgia that is often associated due to fasciculation. Myalgia is still found though the patient already preoperatively treated. Atracurium as non depolarisation neuromuscular block drug is already established as pretreatment drug to decrease fasciculation and myalgia, with a dosage of 0.2 ED95. Atracurium with a dosage of 0.1 ED95 as pretreatment is still not tested to prevent fasciculation and myalgia.
Methode, A randomized double blind clinical trial. After getting the approval from the ethical committee of USU Faculty of Medicine, 64 samples were collected, men and women, 17 – 60 years old, with ASA physical status of 1- 2 undergoing an elective operation in COT of Adam Malik Hospital. The sample was then divided into two groups each with 32 subjects, where group A received Atracurium 0.1 ED95and Group B received Atracurium 0.2 ED 95. Both of the groups received premedication with Pethidine 1 mg/kgBW midazolam 0.06 mg/kgBW,and then the fasciculation was assed degree after pretreatment, preinduction propofol 2mg/kgBW and after succinylcholine administration 1,5mg/kgBW. An assessment of myalgia 24 hours post operation is then conducted according to a myalgia degree table. T test independent and Chi-square test is used to analyze the result.
Result, Statistically, there is no significant difference of myalgia and faciculation between the two groups. 3 patients (9,4%)had mild fasciculation, 3 patients(9,4%) moderate, 2 patients (6,3%)severe, and 24 patient (75%)had no fasciculation in Atracurium 0.1 ED95group compared to 5 patients(15,6%) had mild fasciculation, 1 patient(3,1%) moderate, 3 patients(9,4%) sever, and 23 patients(71,9%) no had no fasciculation in Atracurium 0.2 ED95 group. With a p value 0.632 means there is no significant difference of fasciculation between the two groups. From the study 4 patients(12,5%) had mild myalgia, 2 patients (6,3%)moderate, 3 patients(9,4%) severe, and 23 patients(71,9%) had no myalgia in Atracurium 0.1 ED95group compared to 6 patients(18,8%) had mild myalgia, 2 patients (6,3%)had moderate, 3 patients (9,4%)had severe and 21 patients (65,6%)had no myalgia in Atracurium 0.2 ED95group. Statistically there is no significant difference of myalgia between the two groups with p value 0.921. Statistically, there is a significant relation between fasciculation and myalgia found with a p value 0.000
Conclusion, Statistically, no significant difference of Pretreatment with Atracurium 0.1 ED95 compared to a dosage of 0.2 ED95 to prevent fasciculation and myalgia post administration of succynilcholin and there is a relation between fasciculation that occured and myalgia found. Latar belakang, Suksinilkolin merupakan obat pelumpuh otot depolarisasi yang ideal untuk memfasilitas intubasi yaitu obat pelumpuh otot yang mempunyai onset yang cepat , kelumpuhan yang lengkap, pemulihan yang lengkap dan cepat serta tidak membutuhkan agen pembalik (reversal), tetapi dalam penggunaannya dapat menimbulkan mialgia yang sering dihubungkan sebagai akibat fasikulasi.Mialgia masih dijumpai walaupun sudah di pretreatment. Atrakurium 0,2 ED95 salah satu pelumpuh otot non depolarisasi telah teruji,sebagai pretreatment untuk mengurangi fasikulasi dan mialgia. Penggunaan dengan dosis 0,1 ED95 dalam mengurangi fasikulasi dan mialgia masih belum banyak diteliti.
Metode, Penelitian ini dilakukan dengan uji klinis acak, tersamar ganda. Setelah mendapat persetujuan dari komite etik FK USU Medan,dikumpulkan sebanyak 64 sampel penelitian, laki-laki dan perempuan,umur 17-60 tahun, status fisik ASA 1-2 yang menjalani operasi elektif di IBP RSUP HAM Medan. Sampel dibagi menjadi dua kelompok secara randomisasi masing-masing 32 subjek,dimana kelompok A mendapat Atrakurium 0,1 ED95 dan kelompok B mendapat Atrakurium 0,2 ED95 sebelumya masing-masing kelompok dipremedikasi dengan petidin 1mg/kgbb , midazolam 0,06mg/kgbb kemudian dinilai tabel derajat fasikulasi setelah di pretreatment, preinduksi propofol 2mg/kgbb dan diberikan suksinilkolin 1,5 mg/kgbb. Mialgia dinilai 24 jam paska perlakuan terhadap pasien berdasarkan tabel derajat mialgia. Data hasil penelitian diuji dengan uji-t independent dan uji Chi-kuadrat.
Hasil, Dari hasil penelitian statistik, fasikulasi dan mialgia pasien ada perbedaan tapi tidak bermakna diantara kedua kelompok. Kejadian fasikulasi pada kelompok Atrakurium 0,1ED 95, 3 orang (9,4 %) fasikulasi ringan, 3 orang (9,4%) fasikulasi sedang, 2 orang (6,3 %) fasikulasi berat, tidak fasikulasi 24 orang ( 75% ), dibandingkan kelompok Atrakurium 0,2 ED95, 5 orang (15,6 %) fasikulasi ringan, 1 orang (3,1 %) fasikulasi sedang, 3 orang (9,4 %) fasikulasi berat, tidak fasikulasi 23 orang (71,9%).Secara uji statistik ditemukan perbedaan tapi tidak bermakna dengan p=0,632 (tidak signifikan). Kejadian mialgia pada kelompok Atrakurium 0,1ED 95, 4 orang (12,5 %) mialgia ringan, 2 orang (6,3%) mialgia sedang, 3 orang (9,4 %) mialgia berat, tidak mialgia 23 orang ( 71,9% ), dibandingkan kelompok Atrakurium 0,2 ED 95, 6 orang (18,8 %) mialgia ringan, 2 orang (6,3 %) mialgia sedang, 3 orang (9,4 %) mialgia berat, tidak mialgi 21 orang (65,6%).Secara uji statistik ditemukan perbedaan tapi tidak bermakna dengan p=0,921 (tidak signifikan).Kejadian fasikulasi pada penelitian ini menyebabkan mialgia dimana pada keadaan tidak ada fasikulasi tidak ada mialgia 44 orang ( 68,8%),tidak ada fasikulasi dengan mialgia ringan 3 orang (4,7%), fasikulasi ringan dengan mialgia ringan 7 orang (10,9%), fasikulasi ringan dengan mialgia sedang 1orang (1,6%), fasikulasi sedang dengan mialgia sedang 3 orang (4,7%), fasikulasi sedang dengan mialgia berat 1orang (1,6%), fasikulasi berat dengan mialgia berat 5 orang (7,8%).Dengan uji statistik ditemukan hubungan yang bermakna antara fasikulasi dengan mialgia p=0,000 (signifikan).
Kesimpulan, Secara Statistik tidak ada perbedaan bermakna Pretreatment Atrakurium 0,1 ED95 dibandingkan dengan dosis 0,2 ED95 untuk mencegah fasikulasi dan mialgia paska pemberian suksinilkolin dan terdapat hubungan antara fasikulasi dengan mialgia.
Collections
- Master Theses [163]